Ternyata Dia. Kebetulan?

116 3 2
                                    

"Hei syil, melamun terus dari tadi. Udah lah..", tutur brenda yang melihat syila dari tadi melamun.
"Haa.. engga biasa aja sih, udah biasa maksudnya haha" ucapnya sambil tertawa hambar.
Yaa.. udah biasa untuknya kalau diselingkuhi oleh kekasihnya. Tidak, mungkin tidak selingkuh, hanya keganjenan ke wanita lain. Tapi tetap saja hal itu merupakan perselingkuhan menurutnya dan hal itu merendahkan harga dirinya.
"Aduhh.. Asyilla Miftahul Hauraa, sudah tau begitu masih aja dipertahankan yakan bren", ucap lita dengan nada pedas.
"Tau tuh, gak ngerti deh aku", balas brenda.
mereka tak habis pikir dengan cara berpikir sahabatnya itu yang sudah tau lelaki itu begitu tapi masih saja dipertahankan.

Syila hanya diam. Dia tak mau menjawab bila sudah pertanyaan itu yang dilontarkan oleh sahabatnya.
Entah lah dia juga tak mengerti kenapa dia masih mempertahankan lelaki itu.
Mungkin karna hubungan yang sudah 4 tahun lamanya, jadi berat baginya kalau harus memutuskan hubungan ini.

Hari ini dosen mereka tidak masuk karena ada keperluan mendadak.
Jadi disini lah mereka sekarang.
Nongkrong di cafe yang sudah seperti basecamp mereka.

Dia mengesap milkshakenya sambil mengotak atik laptopnya membuka facebook.
Sementara brenda dan lita sibuk dengan gadget masing-masing.
Tiba-tiba masuk chattingan dari seseorang yang dia tidak kenal.

Muhammad Hasan Al-hamid:
Assalamualaikum.. boleh minta pin nya kah?

Syila mendengus, halaah.. lelaki seperti ini sudah sering dia jumpai, dan dia benar-benar malas meladeninya, bahkan tidak pernah sama sekali meladeni bila ada yang seperti ini.
"Eee buset, lihat deh aku paling sebel sama cowo yang beginian".
"Kenapa seh?", jawab lita
"Ini, kegatelan banget ngechat minta pin ku", jawabnya ketus
"yauda kali.. kasiin aja", jawab lita lagi
"Taukk.. kali kali buat hiburan mu syil", jawab brenda.
Yakali anak orang dijadiin hiburan semata.

Tapi entah kenapa kali ini dia ingin membalasnya, namun sebelumnya itu, dia membuka terlebih dahulu profil lelaki itu.
Dilihatnya foto lelaki itu, tampan pikirnya.
Dan pun dilihat dari update-annya sepertinya bukan anak alay.
Ahh berarti dia bukan lelaki alay kurang kerjaan, yaudah apa salahnya dikasi aja. benaknya.

Jadilah dia mengetik balasan untuknya dengan memberikan pinnya.

Asyilla Miftahul Haura: Dxxxxxx

Muhammad Hasan Al-Hamid: syukron yaa ukhti.. wassalamualaikum.

"Wah gila, kayaknya alim wee", seruku semangat.
"Nah bagus, kali aja bisa buat kau tobat syil", ucap brenda dan di amini lita dengan kekehan.
dia memutar bola matanya sembari fokus lagi ke laptop dan mengetik balasan salam yang belum ia jawab tadi.

Selang berapa menit kemudian, bbm dihapenya berbunyi.
Dan ternyata itu masuk invite-an dari lelaki tadi.

Hasan alhamid: assalamualaikum.. boleh kenalan?
Ahh basii benaknya, tapi dia tetap membalasnya
Syila: wa'alaikumsalam.. boleh:)

Dan selanjutnya chat-chat perkenalan yang membosankan menurutnya.
Tapi lama kelamaan ternyata asik juga benaknya.
Dia seperti sudah ada chemistry oleh lelaki ini, seperti sudah kenal lama.

Dia pun penasaran dengan sosok lelaki ini,
Dia membuka kembali profil lelaki ini difacebooknya, dan melihat foto-foto lelaki ini.
Sudah ada beberapa foto yang dilihatnya, kemudia..

"Ya Allah weee... ini cowo itu loh wee" ucapnya kaget bukan kepalang.
"Siapa?", jawab brenda dan lita berbarengan.
"ituloh.. cowo arab yang suaranya merdu kali ituuuu", jawabnya masih dengan nada kaget.
"masih inget kan wee yang sering ngisi doa kalo upacara waktu sekolah dulu, alah itu loh yang aku ceritain ke brenda yang waktu dia juga nolongin aku di angkutan waktu mau jatuh",
sambungnya lagi sambil memikirkan adegan flashback waktu itu.

Flashback on

Waktu dimana dia naik ke angkutan umum tapi belum lagi dia duduk, supir angkotnya sudah tancap gas. Yang sontak membuatnya tersungkur, tapi langsung dipegang oleh lelaki itu.

"Maaf", ucap lelaki itu sambil menunduk.
Aneeh.. kenapa minta maaf, seharusnya dia yang bilang terima Kasih.

Esoknya disekolah dia menceritakan kepada sahabatnya brenda dan lita.
Dan semenjak itu, mereka selalu kepo oleh lelaki itu. Terutama brenda dan lita yang paling heboh setiap ada lelaki itu pasti selalu ngomong
"Eh tik.. itu dia.. itu.. cowo arab itu", dengan hebringnya mereka berusaha melihat siapa nama lelaki itu di nametag seragamnya.
Tapi entah kenapa mereka tak pernah bisa lihat namanya. Entah lah mereka pun heran.

Flashback off.

"Ohh ituuuu.. iyaa brenda ingeett", ucap brenda juga kaget.
"Ya ampun... kok bisa sih? Sumpah lah?", lita menibrung dengan hebohnya.

Syila hanya cekikan melihat sahabat-sahabatnya itu yang lebih heboh ketimbang dirinya.

"Nih liat sendiri dah kalo gak percaya", ucapnya seraya menunjukkan foto lelaki itu pada mereka.
"O em jiii.... beneran itu dia", ucap brenda.
"Awas syil ditikung brenda nanti", sambil lita menjitak brenda. Yang membuat brenda meringis sambil memegang kepalanya.

Ckkk... syila fokus chattingan oleh lelaki itu.
Syila: ehh.. kamu sekolah sman3 ya dulu?
Hasan Al-hamid: loh kok tau?
Syila: yang sering pulang naik angkot 53 kan?
Hasan Al-hamid: iyaa... kamu anak smantig juga ya? Hehehe
Syila: yaa ampun... aku ini kakak kelas mu loh san...
Hasab Al-hamid: ya Allah.... masaaa?? Astaghfirullah... aku gombali kakak kelas ku sendiri X_X

"Dih liat lit, asik sendiri yang chat-an sama cowo arab"
"Senyum senyum awas gila", sahut lita.

Dia tetap asik chatingan dan tak malu-atau lebih tepatnya malu-maluin- dia menceritakan bahwa dulu sewaktu dia sekolah dia sangat kagum dengan lelaki itu dan selalu penasaran dengan lelaki itu.

Ya Allah.. kok bisa kebetukan kayak gini??
Dulu kayaknya dia tak pernah tau siapa nama lelaki itu, bahkan tak mau tau..
Tapi sekarang bisa berteman di facebook? Dan lelaki itu ngechat dia deluan?
Ini kok bisa berteman di facebook? Siapa yang deluan ngeadd aku, atau dia?
Ahh.. mungkin hanya kebetulan.. karna lelaki itu pun pasalnya juga tak tau dia.
Syila berdialog dengan benaknya sendiri.

Kebetulan yang tidak disangka bukan??

Assalamualaikum Uktifillah...
Salam ukhuwah ya semuaa..
Maaf kalo ceritanya absurd banget.. hehehe maklum baru kali pertama nulis novel kayak gini..
Ana kurang pandai menuliskan kata-kata nya dalam hal menyampaikan dan menuangkannya ke dalam goresan seperti ini.
Padahal sudah milliaran ide dalam benakku, tapi masih sedikit kesulitan dalam menuangkannya.
Maka dari itu, disini Ana mencoba belajar menuangkannya.
Semoga ke depannya lebih Bagus dan baik lagi ya.
Dan yaa.. Ana sangat membutuhkan dukungan kalian, berupa vote dan komen saran yang membangun.
Membangun loh yaa.. bukan menghujat😭😢
Maafkan Ana.

Menurut kalian aku lanjut atau hapus aja?
Entar ada revisi sih biar lebih bagus

Salam Cinta Illahinaa..❤

Senandung Lelaki Berfaras ArabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang