BAB 1Kisah Lampau

18 2 0
                                    


*Flashback On*

Tujuh tahun yang lalu...

"Via, kamu inget gak dulu caat bundaku hamil tlus adikku ilang dicaat itu aku cediiih banget. Tlus kamu cama kelualga kamu dateng kelumah jengukin kelualgaku. Pas aku lihat kamu aku ngelasa kamu udah kayak adikku yang ilang. Semenjak itu aku janji bakal jagain kamu. Aku janji, janji sebagai prajurit," kata Tana kecil dengan cadelnya.

"Oh Ya? Kenapa Tana pengen jagain Via?," tanya Via dengan polos ia bertanya kepada sahabatnya itu.

" Soalnya Tana cayang banget sama Viaaaaa," kata tana dengan cerianya. Kata-kata Tana pada saat itu membuat Via kecil kaget dan mulai jatuh cinta pandangan pertama kepada Tana.

"Tana janji ya?," tanya Via polos bersungguh-sungguh.

"Iya janji dongg. Tapi, Via halus janji sama Tana halus celalu ada di cici Tana. Coalnya Tana atut kehilangan Via," kata Tana meminta janji pada Via.

"Janjiiii" jawab Via senanggggg.

*Flashback Off*

"Sayang apanya? Janji lo itu palsu. Gue tau itu Cuma khayalan gue dari masa lalu. Tapi kenapa gue harus percaya sama lo?," amarah Via meluap dengan lemparan batu yang kencang menuju danau.

*****

Pada pagi itu seorang gadis berjalan menuju sekolah dengan headset yang terkenakan di kepalanya. Entah lagu apa yang sedang ia dengarkan. Ia berjalan dengan santai sambil menyanyikan lagu dalam hp tersebut. Pikirannya melayang. Yang ia fokuskan hanya dapat menyanyi laguitu dengan benar sampai terdengar suara BRAKKKKKKKK...

"Oww, lo punya mata gak sih. Liat jalan tuh pake mata tau gak lo?," omel si lelaki dengan memegang luka lecet di sikunya.

"Maaf ya kak! Gak sengaja tadi. Aku lagi pusing." Jawab si gadis dengan wajah bersalah dan mengulurkan tangannya bersiap untuk meminta maaf.

"Gue gak perlu maaf lo, liat nihhhhh luka guu...." kata-kata si lekaki terputus karena ada seseorang menjewer telinganya.

"Sapa nih yang jewer telinga gue?" kata-kata si lelaki marah karena ada seseorang yang menjewernya disituasi tidak tepat.

"Gue. Lo anak dari SMAN1 Jaya kan? Lo ikut gue. Tapi maafin dulu nih cewek." Kata si gadis yang menjewer telinga si lekaki tanpa bersalah dan tanpa alasan.

" Lo berani-beraninya njewer kuping gue dan suruh gue maafin dia. Seenaknya aja lo. Liat nih luka gue," protes si lelaki karena perintah sang gadis yang menjewernya tadi. Tapi sang gadis itu tiba-tiba menamparnya.

" Gue udah ngeliat manusia kayak lo nih udah seratus mungkin di dunia ini. Apa lo gak dengerin alasan si cewek ini. Lo harus punya belas kasih sama dia gak mungkin aja kesalahan dianya, mungkin juga kesalahan lo," kata sang gadis yang mulai gemas dengan tingkah laku si cowok tersebut.

" Lho kok lo nyalahin gu..." kata-kata si cowok belum selesai terpotong kembali oleh sang gadis penjewer tersebut.

"Bisa diem gak lo? Denger dulu nih penjelasan nih cewek?Silahkan lo beri penjelasan ke nih cowok songong." kata sang gadis penjewer tersebut menasehati si cowok dan memberikan kesempatan pada si cewek untuk menjelaskan.

"Jadi, gini kak kemari aku sakit terus tadi lupa sarapan. Pas mau nyebrang tadi akhirnya pusing dan mataku terasa berat mau tertutup dan gak melihat kedepan dan ada masnya ini menghindari saya," kata si cewek yang menabrak tadi menjelaskan kejadiannya.

Still FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang