Pra Love

40 3 2
                                    

Angin menelusup di cela jendela, suara jangkrik masih mengema. Kadang-kadang ayam jago dan ayam tetangga beradu. Membunyikan bel pagi..

Shandy terpaku, baru saja shalat subuh dan tidak sengaja bertemu rival lahir bathinnya. Ia baru tahu selain jago beargumen saingannya juga rajin shalat. Tidak sepatah katapun tadi muncul dari mulutnya karna tidak mungkin kalau mereka harus gelar tinju di mesjid sekolah. Lagian dia sedang dalam keadaan galon..

*bahasa gaul nya galau (galon)

Galon aqua...

Di balik jendela Shandy dapat melihat embun turun. Segan ia membuka jendela, sekedar menarik napas panjang karna anggota OSIS lainnya baru selesai berperang dan tertidur pulas di meja kerja masing-masing, Dingin ini akan mengangu mereka.

Hening disana, Shandy masih sibuk melamun mencari pencerahan karna kebingungan. Dia tidak mendapat ilham apapun tentang mimpi semalam. Cukup tahu dia de javu hanya ia tidak tahu sudah berapa semester berlalu tapi perasaan yang ia anut tetap sama sejak hari itu. Perlahan- lahan bertambah dan sekarang menjadi bukit. Bukit yang besar tapi bukit itu tertutup kabut tebal hingga orang lain tidak dapat melihat bukit yang sangat indah tersebut.

Lelaki tampan beralis tebal tersebut tidak menginginkan apapun. Tetapi ia selalu gelisah karna apa yang ia katakan selalu berbanding terbalik dengan apa yang ia rasakan. Ia takut akan berbagai hal bukan dari orang lain, tapi pada dirinya sendiri..

Benar dia tidak menginginkan apapun, tapi apakah seseorang menginginkannya..

Secarik kertas, Nilai ulangan matematika seseorang. Menarik perhatian Shandy. Tertera nilai 30 disana, ia tahu tulisan tangan guru killer itu mungkin menebas sedikit hati sang pemilik nilai..

Mirel..

Sedikit tercekat Shandy, bukan karna nilainya tapi seseorang yang ia bayangkan. Mungkin si pemilik malu membawa kertas itu kembali kerumah. Shandy berencana menjitak si pemilik nilai. Tapi saat dia menutup mata ia melihat sosok itu malah jauh lebih dekat, mendekat padanya. Rencananya di cancel sampai kenyataan itu tiba.

Semester baru tiba. Entah sudah berapa semester ia lalui di sekolah menengah atas Harapan Nusantara. Ia lupa..

Kegiatan awal semester selalu seperti ini, pekerjaan tanpa henti, periksa proposal sana proposal sini. Kegiatan ekskul sana kegiatan elskul sini. sampai menginap di sekolah adalah sesuatu yang tidak asing lagi bagi para anggota OSIS ini.

Tapi sekarang ia tengah kehilangan sesuatu, sesuatu yang belum kembali. Ia taruh kertas itu dan menarik smartphone didekatnya. Ia memeriksa chat yang ia kirim dari kemarin siang belum juga dibalas.

Ini lah kenapa ia tidak mau memburu perasaannya yang mengebu..

Kesal Shandy

Mengetik
Ping
Ping
Ping
Ping
Ping
Ping
Ping
Ping
Ping
Ping

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kucing dalam KardusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang