part 2

32 1 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 14:30 yang merupakan sudah jam pulang sekolah.. Dewi keluar dari sekolah dengan pakaian susah digambarkan, guru2 hanya bisa geleng2 kepala. Karna ortu nya dewi merupakan donator terbesar..

Skip
Keesokan hari nya dewi datang ke sekolah dengan pakaian benar2 ketat, sepatu berwarna biru, dengan rambut yg di cat biru pula.. Dewi benar2 melanggar peraturan sekolah..

Saat berjalan di koridor kelas tiba-tiba ada yang meneriaki dewi..
"Berhenti kau nona rambut biru" seru orang itu dengan suara keras dan berhasil membuat langkah dewi terhenti. Dewi membalikkan badannya lalu menatap lawan bicara nya dengan cara meremehkan.
"Ada apa memanggil ku hah!!"
Jawab dewi dengan menantang
"Apa kau tak punya sopan santun nona, aku guru mu tak sepantasnya kau berbicara dengan guru mu seperti itu" jawab org itu dengan mulai tenang..
"Lalu apa masalahnya jika loe guru gue" balas dewi banar2 keterlaluan.
"Cukup, kau memang tak punya sopan santun.. Tak sepantasnya murid berbicara seperti itu" jawab guru itu lagi.
"Gue gak peduli mau loe guru atau apapun i don't care.. Lagian guru baru blagu bgt sih lo" balas dewi semakin keterlaluan.
"Cukup!! Ikut saya kmu ke ruang kepsek" tarik guru itu kemudian.
"Hay lepasin tangan gue" namun kata2 dewi tidak digubris oleh guru itu..

At ruang kepsek
"Permisi pak saya membawa murid yang sudah sangat keterlaluan.. Dia perlu di hukum.." adu guru itu.
"Dewi kamu kembali ke kelas" jawab kepsek itu.. Muka pak arya terlihat tak percaya akan kalimat yang diucapkan kepsek.
"Baik pak" jawab dewi dengan muka sopan" dewi sudah keluar dari ruang kepsek.
"Apa apa an ini pak, seharus bya dia di hukum mengapa bapa membiarkannya kembali ke kelas??" tanya pak arya dengan menahan emosi..
"Pak arya bisa menghukum siapa saja tpi tidak dengan murid yang bernama dewi, ia merupakan anak donator terbesar di sekolah ini yang jika uang donator itu di cabut maka sekolah ini bisa tutup!!! Paham pak Arya!!" jawab kepsek menjelaskan..
"Tapi pak jika terus dibiarkan ia akan semakin menjadi, maaf untuk yg satu ini saya tidak bisa mengikuti kemauan bapa dan soal uang donator jika ortu nya mencabut saya bisa menggantikan dana tersebut. Permisi pak" pamit pak arya tanpa menunggu jawaban dari kepsek..

Bersambung

Kehebatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang