2

8K 234 23
                                        

Huh harus ngajar di jam terakhir dan ditambah harus masuk di kelas yang semua hmmm bisa di katakan nakal putra putrinya sama saja kelakuannya kek monster keluh ku dalam hati yaiyalah dalem hati yakali ngomong langsung yang ada aku bakal di rumahkan.
Dengan terpaksa ku kembangkan senyum kepalsuan agar wajah pas pasan ku ini tidak terlihat galak dimata murid murid ku.
Namun saat aku ingin keluar dari ruang guru tiba tiba sosok yang bertubuh besar menghentikan langkah ku.
Ya dia adalah edi supratman guru olahraga yang menghalangi langkah ku dengan tubuh besarnya .
Saat aku bergeser ke kanan dia pun mengikuti begitupun saat aku bergeser ke kiri, dengan kesalnya aku pun mengalah lalu melangkah mundur untuk mempersilahkan dia masuk.
"Silahkan masuk yang mulia" ucapku sedikit membungkuk menirukan gaya pelayan dalam film yang pernah ku tonton.
"Cih dasar bencong" ucapnya pelan namun terdengar oleh ku.
Aku tak mengerti mengapa pak edi begitu bencinya dengan ku, padahal teman geng nya sudah bertaubat buktinya beberapa dari mereka sering menyapa ku ketika berpapasan di jalan atau tak sengaja bertemu di mall.
Ah sudahlah daripada pusing memikirkan kelakuan gorila itu akupun berjalan memasuki kelas 11 ips 4 hah bismillah ucap ku dalam hati.

"Selamat siang " ucapku setelah menaruh buku yang ku bawa di atas meja paling depan.
"Siang calon makmum" celetuk seorang murid yang duduk di  bangku paling belakang yang membuat semua teman kelasnya tertawa.
Dengan perasaan kesal tapi aku harus tetap terlihat tenang.
"Eh wahyu jangan gitu kamu mau di bantai bu ilmi, pak ipul kan calonya bu ilmi benerkan pak?" Tanya siswi yang menguncir rambutnya dan duduk paling depan.
"Hah dapet gosip dari mana kamu" ucap ku pada siswi yang menguncir rambutnya seperti ekor kuda itu.
"Tau nih ida, pak ipul kan calon saya" ujar siswa yang bernama wahyu tak mau kalah.
"Heh kak malah ribut sih, menurut bapak kalian berdua cocok".

            

                                                 Bruaakk

Tiba tiba seorang siswa menggebrak meja membuat aku dan beberapa murid ku kaget.
"Maaf pak ini sekolah tempat belajar bukan tempat cari jodoh" ujarnya setelah itu kembali duduk  dan terdiam.
"Eehh bapak jadi lupa , yasudah sekarang kalian keluarkan buku menggambar kalian dan tinta cina yang minggu kemarin bapak suruh bawa, kali ini kalian akan menggambar siluet, siluetnya bebas kalian mau gambar siapa aja, nah kalo udah selesai kalian bisa kumpulkan ke bapak "
"Pak kalo ngelukis orang yang spesial boleh gak"
"Wah bagus itu , memang kamu mau ngelukis siapa?"
"Rahasia dong pak"
"Yasudah bapak tunggu, oya untuk semua nanti kalo udah selesai kalian jelasin ya kenapa kalian gambar sosok itu"
Setelah aku mejelaskan tugas untuk murid murid ku , aku kembali duduk di mejaku yang terletak di pojok depan sebelah kanan dekat jendela ruang kelas 11 ips4 ini.
Sembari aku menunggu mereka untuk menyelesaikan lukisan siluet mereka.
akupun memperhatikan mereka dengan seksama dari meja.
Huh tidak seburuk yang aku pikirkan guman ku dalam hati.
Mereka begitu khusuknya melukis walau ada beberapa murid yang bercanda dengan tinta cina yang berwarna hitam pekat itu.
Terlihat sangat menyenangkan melihat mereka bercanda seperti itu.
Entah mengapa para guru lain seakan akan memblacklist kelas ini.
Hahaha itu membuat aku mengingat masa SMA ku dulu , kelas ku pun dulu masuk daftar hitam karena seringnya bermasalah  apalagi dulu kelas ku diberi julukan sebagai gang dolly ya karena saking nakalnya dan mengerikannya terlebih untuk mahasiswa kkn .
Perinsip kami dulu belum afdol berkenalan jika mereka belum menangis.
haha tapi tapi gakpapasiih ucap ku dengan nada centil dalam hati.

"Pak saya udah selesai" tiba tiba seorang siswi mengagetkan ku.
" hah yaudah ayo jelaskan ini siapa dan kenapa kamu lukis dia"
"Hmm yang saya lukis namanya gempar dia siswa kelas 11 ipa4 dan kenapa saya lukis dia karena dia ganteng ehe" ujar siswi itu menjelaskan namun di teriaki cie oleh teman teman nya dan aku hanya bisa tersenyum melihat kelakuan murid murid ku ini.
Setelah dia selesai dengan presentasinya aku pun memberi nila untuk hasil karyanya.
"Ada lagi yang mau mengumpulkan?"
"Saya pak" ujar siswa yang nakal di kelas ini , siapa lagi kalau bukan si wahyu , dia berjalan dengan percaya dirinya sambil menenteng buku gambarnya.
"Silahkan wahyu kamu jelasin itu siapa dan kenapa kamu lukis dia"
"Ini adalah siluet saya sendiri  hahaha kenapa saya lukis diri saya karna saya paling ganteng di kelas ini benerkan pak?"
Mendengar ucapan si wahyu ini membuat semua temannya bersorak huuuuuuu usir dia dari kampung ini setelahnya mereka tertawa.
Gubrak narsis juga ni bocah tengil pikir ku.
"Haa ah iya kamu paling ganteng"ucapku membesarkan hatinya.
Memang dasar bocah tengil dia malah mengedipkan matanya ke arah ku aku lalu menggeleng gelengkan kepala karena tak habis pikir oleh tingkah anak ini.
Setelah itu aku lalu memberikan nilai untuknya.

Mereka sudah selesai mempresentasikan lukisan nya sejak 1 jam yang lalu .
Kini tersisa waktu 1 jam yang kami isi dengan sesi curhat curhatan.
"Curhat dong mah , kalo kita dikasi pinjem barang trus barangnya hilang yang kita salahin siapa yang kasi pinjem atau yang di pinjemin" tanya murid perempuan ku yang duduk di barisan tengah.
"Hehh kaok mamah bapak dong, yang di pinjemin dong dimana mana yang menjem itu harus ngejaga barang kasi pinjam sama orang" jawabku setengah hati.
"Tapi mah eh maksutnya pak , menurut saya yang salah itu orang yang ngasi pinjem dong udah tau bakal hilang masi aja ngasi pinjem" ujar siswi iti tak mau kalah.
"Heh atun kamu mau nyindir saya " ujar siswi yang duduk tepat di depan ku.
"Heh sudah jangan bertengkar " lerai ku yang membuat mereka diam.
"Curhat dong yang" kini giliran si wahyu yang membuka suara.
"Heh yang?" Tanya ku namun dibalas cengiran oleh anak itu.
"Hehe maksutnya pak, munurut bapak lebih baik mencintai atau di cintai?"
"Mm menurut bapak sih lebih baik mencintai karna kalo mencintai kita tahu kapan harus berhenti tanpa harus menyisakan luka, tapi kalau di cintai kadang banyak sakitnya , kadang tanpa kita sadari kita nyakitin orang itu" jawab ku asal karna mana saya tau masalah cinta cintaan maklum jomblo pisabililah uhuk.
Setelah selesai menjawab sontak para siswi mengeluarkan suara aaaaaaaaaaaa.
Petanyaan demi pertanyaan aku jawab dan di selingi suara tawa kami.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu jika kita menikmati dan nyaman dengan suasana sekitar.

Setelah merapikan peralatan mengajarku yang berupa sebuah buku paket seni budaya .
Akupun keluar bersama dengan murid murid 11 ips 4.
Sesampainya di ruang guru aku pun bergegas merapikan meja ku dan segera menuju parkiran.
Dengan keceptan yang tergolong ngebut aku memacu motor metik ku karena terlihat awan sudah menggelap .
Namun ditengah perjalanan tiba tiba datanglah hujan besar, akupun dengan cepat menepi .
Setelah membuka jok motor ku rupanya jas hujan ku tidak ada halah siaaal batin ku, dalam kesendirian aku berteduh di sebuah gubuk bekas bengkel itu terlihat dari adanya sisa sisa oli bekas di beberapa sudut.
Kupeluk diri ku sendiri karna memang udaranya semakin dingin saat ini ditambah pakaian ku setengah basah di siram air hujan.

BRRRRNNNNNNNNN Brrrrrrnnnnn
Tiba tiba ada pengendara motor yang berhenti di sebelah motor ku , yang tak ku sangka melempari ku sebuah bungkusan kecil yang rupanya itu adalah jas hujan sekali pakai.
"Pakek" suara berat dari pengendara motor klx menyuruhku mengenakan jas hujan tersebut.
"Ah" ucap ku masih kebingungan. Entah dia kesal tiba tiba dia melepas helm pullpes( itu loh helm yang nutupin sampe mulut) nya
"Pak edi " seru ku tak percaya.

Wowowo ohallo balik lagi nih , semoga suka ya dengan cerita ini


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOCAH BIKIN BAPER (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang