Balapan.

2.4K 129 22
                                    

HAPPY READING
.........................................................

Gina turun dari mobil Vero, dan langsung berjabat ala lelaki dengan teman sepermainannya.

"Yolo, telat lo."
"Noh temen cemen lo."

Harry tertawa, memang benar jika temannya yang satu itu kurang mempunyai pengalaman tentang balapan.

"Bro, mangkanya belajar balapan."

Harry memanasi Vero yang baru turun dari kursi penumpang, wajahnya tak karuan pucat. Gina membawanya seperti menitipkan nyawanya dibelakang.

"Oke ayo gue pengen belajar."

Alis Harry naik satu sentimeter, merasa tidak yakin dengan keiinginan Vero, terlebih efek pucatnya masih belum memudar. Harry yakin vero akan muntah dijalan jika tidak diberi istirahat.

"Weh seriusan lo?"

"Lo kira gue bercanda. Gue mau tanding bareng Gina."

Gina yang sudah berkumpul dengan gengnya menoleh sejenak. Menyalurkan pertanyaan "ada apa?" Mengerti, Harry langsung menjawab dengan enteng.

"Balapan sama lo."

Gina terkikik geli, bagaimana bisa Vero menantangnya disaat ia mengetahui kelemahan Vero.

"Ayo dah."

Gina berjalan mendekat, menjajarkan tubuhnya berhadapan dengan sang penantang.

"Yan, gue minjem jeje."

Jeje, adalah panggilan Verari putih kesayangan Ian.

"Sokin pake, dia udah jinak sama lo."

"Bisa aja lo nyet."

"Yok."

Ian melempar kuncinya pada Gina, Gina. Gina melempar senyum kepada Vero.

"Kalah dapet apa nih?"

Gina mulai berani menantang, mencari celah seperti yang ia inginkan.

"Lo mau apa dari gue?"

"Permak mobil gue, kasih asuransi."

"Oke, kalau gue menang, gue bisa lakuin apa yang gue mau?"

"Yes"

"Gue mau lu pure suka gue."

"Oke, gue belajar."

Ucap Gina meremehkan.

"Udah? Cus ke mobil."

"Samangat lo nambah Gin."

"Iyelah penting nih buat Kaka."

"Masih mikir Kaka lo?"

Kaka, adalah nama yang diberikan Gina pada mobil yang selama ini membawanya pada sang keberuntungan. Gilang hanya mengeleng-gelengkan kepala, tersenyum kecil. Memang hanya Kakalah yang bisa menjinakkan Gina, dia rinsek aja Gina rela ngari bengkel tengah malem, gimana gak sayang tuh?.

Orang-orang berkumpul, berkerumun membentuk sebuah lingkup penasaran yang tinggi. Harap-harap cemas tidak luput dari sang penontong tanpa bayaran ini.

"Siap?"

Tanya sang pembawa sapu tangan, memulai aksi balapan.
Keduanya-Gina dan Vero. Mengangukkan kepala, berusaha mengiyakan.

Keduanya mulai fokus, asap mengembung tinggi membuat bebeapa penonton mundur dari area start.

"Go!"

Bad Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang