Best Friend, right?

335 32 13
                                    

©A Story present by Fazira©

Warning: Don't Like! Don't Read!! GS! OOC! Drama! Hurt! Sad! FriendShip! Typo!

Ps. Maaf ya bagi yang gak suka Kray. Saya bener-bener minta maaf. Karna disini karakter dia penting. Jujur, saya juga tidak menyukai Kray. Tapi saya mencoba profesional dalam hal tidak mencampurkan dendam pribadi pada kapel ini. Dan yang meminta agar cerita ini tidak Angst, saya tidak janji ya. Tapi saya usahakan terbaik mengingat ini cerita dari hidup teman saya.

.

.

©KrisTao©
.
.
©Story Present©
.
.
____________________________

Hinaan seorang sahabat tak akan pernah menyakiti hati...

_____________________________

Sudah pukul 7:00.

Tao juga sudah selesai membersihkan rumah. Hari ini tak ada kelas dan jadwal mengunjungi rumah sakit juga dibatalkan menjadi minggu depan, jadi mereka tak perlu datang ke kampus pagi ini. Ya pagi ini, tapi siang nanti ia dan Kris akan ke kampus melanjutkan percobaan mereka. Chanyeol tentu saja ada.

Tao kini tengah membersihkan kamar Kris. Ia mengganti seprai dan selimutnya. Setelah selesai, Tao masuk kedalam kamarnya.

Ia menggelengkan kepalanya pelan melihat Kris yang masih bergelung dengan selimut diatas kasurnya.

Ia membuka tirai gorden kamarnya lebar dan membuka jendela sekaligus. Cahaya matahari langsung memasuki kamarnya. Kris yang terusik dengan cahaya matahari yang menyilaukan wajahnya, mengerang keras dan semakin memasukkan wajahnya kebawah bantal.

Tao berdecak malas lalu menarik kasar selimut yang menggulung tubuh Kris tanpa perasaan.

"Ya! Peach. Biarkan aku tidur. Aku masih mengantuk"

"Tidak. Kau harus bangun, pemalas. Ya! Kris bangun. Kita harus membeli persediaan dapur."

Walau Tao sudah menarik selimut dengan kasar ternyata tak juga berhasil membangunkan Kris. Tao berkacak pinggang dan menggembungkan kedua pipinya. Ia naik keatas kasur dan menimpa tubuh Kris dengan sekuat tenaga.

Brukk

"AKKHHH"

Tao tersenyum melihat teriakan keras yang dikeluarkan Kris. Ia berhasil membangunkan Kris.

"Ya! Pinggangku...aish!" Kris bangkit dari ranjang dengan perlahan sambil memegang punggungnya. Kekuatan Tao itu tak bisa diremehkan.

.

Kini mereka berdua tengah berada di dalam sebuah Swalayan. Tao sibuk memilih kebutuhan dapur mereka dan beberapa cemilan. Sedangkan Kris mengikuti Tao sambil mendorong troli. Sesekali ia menguap, kentara sekali kalau ia masih mengantuk. Tao yang melihat sikap Kris, melemparnya dengan seplastik makanan, membuat Kris sontak gelagapan dan menatap sekelilingnya. Dan matanya menatap Tao yang tersenyum manis menatapnya.

"Apa tadi aku kurang kuat menghempaskan tubuhku ke punggungmu?"

Kris mendengus dan mengerucutkan bibirnya.

"Daripada kau mengikutiku seperti itu, lebih baik kau membantuku mencari bumbu dapur. Ini catatannya"

Tao memberikan selembar kertas yang berisi daftar bumbu-bumbu dapur. Masih dengan cemberut ia melangkahkan kakinya menuju lorong persediaan bumbu dapur.

Heart Of 'US'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang