PROLOG

79 33 11
                                    

Pernah mikir nggak sih, kenapa kita hidup? Kenapa kita jadi diri kita sendiri? Kenapa kita nggak jadi orang lain aja? Kenapa punya hidup kayak gini?

Karena, ya. Setiap kali gue menatap langit-langit kamar gue, gue selalu bertanya-tanya kepada diri gue sendiri. Tentunya dalam hati, kalo ngomong sendiri jadi serem.

Kenapa kita hidup? Karena Tuhan mau jiwa kita hidup. Tuhan kayak punya koleksi jiwa-jiwa di atas sana yang ada namanya masing-masing. Setiap nama beda rencana. Tetapi, jiwa-jiwa itu belum hidup.

Setiap kali ada bayi lahir, Tuhan menaruh salah satu jiwa di koleksi nya di dalam tubuh lembut bayi itu. Tuhan punya rencana masing-masing buat setiap orang.

Dan, kenapa kita dipertemukan oleh orang yang sangat kita cintai? Dengan cara yang tidak terduga pastinya? Kenapa nggak, pas baru lahir langsung tau jodoh kita siapa? Kenapa harus nunggu waktu lama kayak gitu?

Menurut gue, semua itu butuh proses. Sebelum kita bertemu dengan orang yang akan menjadi pasangan hidup kita itu, ada barisan para mantan yang hampir menjadi pasangan hidup kita, tetapi tidak memenuhi diri kita. Dari situ kita bisa melihat apa yang dapat memenuhi diri kita sendiri. Bukan dengan omongan orang lain.

Pernah kalian menyukai satu hal kemudian muncul seseorang dalam hidup kalian yang berkaitan pada hal itu?

Gue suka sekali dengan laut.

Papa dan mama menamai gue dengan nama yang berkaitan dengan laut, bernuansa hawaiian. Keren, katanya. Papa dan mama mengajari gue tentang laut sejak kecil. And yes, it just happens to be my obsession since I was born.

Dan tentang seseorang yang berkaitan dengan laut itu, akan gue jelaskan pada cerita ini.

Because, I really like sea.
And the ocean.
And the seashells.
Until I met someone like her.

Someone who knows the things I love.
Someone who likes the things I love.
Someone who loves the things I love.
Someone who is the thing I love.

And that just happens to be her.

💮💮💮

OLA! wuah, aku sangat bangga aku bisa menulis sepuitis (not) ini AHAHAHAHA ok this sounds really weird. selamat membaca chapter selanjutnya, babay! jangan lupa
vommentsnya, terimakasih!

Tenerife SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang