Halloween Night

79 13 4
                                    

"Happy Hallowen! Trick or Treat?"

"Apa!? Tidak! Aku tak mau memilihnya."

"Oh, ayolah ... ini hanya permainan."

Oh, tidak! Seumur hidupku, aku tidak akan terjebak oleh permainan konyol ini. Ayolah, untuk apa kita merayakan Hallowen?

"Trick!"

Sial! Kenapa Joe memilih Trick!? Temanku yang satu ini selalu memutuskan sesuatu seenaknya sendiri. Pokoknya, aku tidak mau terlibat dalam permainan ini!

"Fel, kau harus ikut ... aku gak menerima penolakan."

"Harusnya aku tak mengikuti ajakanmu."

"Penyesalan selalu datang terlambat, Fel."

"Permainan akan dimulai malam ini .... silahkan kalian pilih satu kartu yang ada di hadapan kalian."

Berlama-lama di tempat ini membuatku merinding. Bayangkan saja, kalian diajak pergi ke tempat yang tidak pernah kalian datangi sebelumnya ditambah lagi sekarang sudah larut sekali. Oh, astaga!

Joe sudah memilih sebuah kartu. Kartu itu menunjukkan sebuah gambar yang aneh menurutku. Gambar enam pasang mata. Dua pasang mata berada di depan, sepasang lagi agak di belakang. Entah apa artinya.

"Kalian sudah memilihnya, maka tak ada jalan mundur lagi. Kalian berdua harus menyelesaikannya."

"Joe, apa arti gambar itu?"

"Entah ... lagipula, permainan yang dia maksud sama sekali tidak bisa aku pahami."

"Hei! Kau yang membawaku ke tempat ini!"

"Sekarang kalian harus meminum ini," wanita di depanku ini memberikan kami gelas kecil yang berisi cairan berwana biru. Cairan apa lagi ini!

Aku menatap Joe yang duduk di sebelahku. Dengan santainya dia mengambil gelas itu dan menghabiskannya dalam sekali teguk. Bodoh! Apa dia tidak curiga sama sekali dengan cairan biru itu!? Bisa saja cairan itu racun atau hal lain sejenisnya!

"Aku tau apa arti tatapanmu itu ... cairan ini tidak ada rasa apapun."

Penasaran dengan cairan biru aneh itu, akhirnya aku pun meminumnya. Benar apa yang Joe bilang. Tak ada rasa apapun dan aku masih hidup. Tidak ada racun.

"Sekarang kalian pulang dan tidur."

"Apa? Pulang?"

"Ya, cepatlah kalian pulang dan tidur!"

Lho? Apa permainannya sudah selesai? Dari tadi kita hanya memilih sebuah kartu dan meminum cairan biru aneh dan sekarang wanita ini menyuruh kita pulang dan tidur!? Apa-apaan ini!?

"Yasudah, kita pulang saja." putus Joe.

Selama perjalanan kami berdua hanya diam. Mungkin Joe baru menyadari bahwa kita hanya dijebak. Setelah Joe mengantarku, ia pun pamit pulang. Hah! Saatnya tidur dan melupakan kejadian tadi.

*****

"Hei, kalian!"

Siapa? Siapa yang berbicara itu? Siapa kalian yang dia maksud? Di mana ini?

"Berhenti bertanya dan lihat ke sini!"

Mau tidak mau aku membuka mataku. Di depanku berdiri sesosok laki-laki. Tunggu dulu! Aku kenal siapa dia! Joe! Tapi, kenapa dia berdiri tepat di tepi jurang!?

"Joe! Cepat pergi dari sana! Kau mau mati, ya!?"

"Hahaha ... tidak ada gunanya kau berteriak, gadis kecil."

"Kau! Siapa kau!? Jangan bersembunyi dan tunjukkan wujudmu!"

"Apa kau benar-benar ingin melihat wujudku? Baiklah, akan aku tunjukkan."

Di depanku tiba-tiba keluar asap dan sosok itu muncul.

"Aaaa!"

Oh, yaampun! Sosok apa itu! Bagaimana caraku mendeskripsikannya pada kalian! Sosok itu, sebagian wajahnya hancur dengan mengeluarkan darah yang masih menetes!

"Bagaimana? Kau ingin menyelamatkan temanmu ini? Tapi sepertinya tak akan berhasil."

Joe!

Dengan mudahnya sosok itu mengangkat Joe seperti boneka!

"TIDAK! JANGAN LEMPAR DIA! KEMBALIKAN TEMANKU!"

"Ups! Terlambat ... hahaha."

Dia! Dia melemparkan joe ke dalam jurang itu! Tidak! Ini hanya di dalam mimpi. Ketika aku bangun, Joe pasti tidak apa-apa.

"Hei, kau berpikir temanmu akan hidup ketika kau bangun? Kau salah, gadis kecil ... dia tetap mati."

"Kembalikan temanku!"

"Kau mau temanmu kembali? Akan aku berikan syaratnya."

"Apa? Apa syaratnya? Demi temanku, akan aku lakukan."

"Ketika kau bangun nanti, temanmu itu akan selamat ... tapi, aku akan selalu mengikuti ke mana pun kau pergi. Itu syaratku."

"Kau! Kau sangat licik! Dasar hantu jelek!"

"Baiklah, kau menolak syaratku berarti teman mu itu akan-"

"Tidak! Aku tidak menolak syaratmu! A-aku menerimanya!"

"Kalau begitu, permainan ini telah selesai."

*****

03:00

Joe! Aku harus menghubunginya!

Aku mencari ponselku dan segera menyambungkan panggilan.

"Halo? Ada apa, Fel?"

"JOE! KAU ... KAU MASIH HIDUP!?"

"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja aku masih hidup ... kau mau aku mati, ya?"

"Eh, bu-bukan ... sudahlah, maaf mengganggu tidurmu, selamat malam."

"Kau ini aneh ... ya, selamat malam."

Syukurlah Joe masih hidup. Aku tidak bisa membayangkan kalau aku kehilangan teman ku itu. Tapi, kenapa aku bisa bermimpi seperti tadi? Apa karena cairan biru yang aku minum tadi? Bisa jadi.

*****

Lega rasanya ketika temanku, Joe, masih hidup dan kami melakukan kegiatan seperti biasa bersama. Tapi, sejak aku terbangun dari mimpi sialan itu, sosok itu selalu mengikuti ke mana pun aku pergi. Hidupku menjadi menyeramkan karena permainan itu.

-END




Don't forget to vote 🌟 comment 💬 and follow me ✅

[2] Halloween NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang