KAMPUNG BAHASA
KAMPUNG BAHASA adalah salah satu tempat belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris yang cukup tersohor di Indonesia. Terletak di kabupaten Kediri, desa Tulungrejo, Jawa Timur, sering juga disebut Pare Kediri atau English Village. Disebut Kampung Bahasa atau Kampung Inggris oleh penduduk lokal karena desa Tulungrejo adalah tempat berkumpulnya siswa-siswi se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Berbondong-bondong datang, sekadar tinggal beberapa bulan atau bahkan menetap di sana untuk belajar dan memperdalam bahasa inggris mereka. Bergaul dengan penduduk sekitar dan beradaptasi dengan lingkungan perkampungan. Tak hanya Indonesia, banyak pula pelajar dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang datang untuk memperdalam bahasa Inggris.
20 SEPTEMBER 2011,
Indra menginjakkan kakinya di Bandara Internasional Juanda Surabaya dengan barang bawaan yang cukup banyak. Ini adalah kali kedua ia bertualang ke tanah Jawa, dengan niat belajar dan menambah pengalaman hidup.Usai berurusan dengan bagasi, Indra bergegas mencari transportasi menuju Kota Malang, seraya mengecek kembali rute perjalanan yang telah diberitahu sebelumnya oleh salah seorang temannya yang berada di Malang.
Dengan mengambil bus rute Surabaya-Malang, Indra pun memulai perjalanan. Indra duduk di kursi sebelah kanan dekat jendela bagian tengah bus dengan pikiran yang sedikit cemas memikirkan apakah bus yang ditumpanginya sudah benar. Karena ini adalah kali pertama ia berangkat seorang diri ke Kota Malang dengan modal nekat dan hanya berpegang pada petuah, "Malu bertanya sesat di jalan".
Banyak yang berbeda. Tak seperti setahun yang lalu ketika didampingi oleh salah seorang gurunya saat masih duduk di bangku SMK untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama tiga bulan di Kota Malang.
Tak lama berselang, bus yang Indra tumpangi telah memasuki tol pertama. Detak jantungnya terasa semakin kencang. Kecemasan semakin meliputi benaknya. Indra hanya terdiam memandang ke arah luar jendela sembari memperhatikan sepanjang jalan yang bus tempuh. Kecemasannya saat itu tak lain karena ia benar-benar buta tentang rute perjalanan, tak ada bayangan sedikit pun. Ia hanya bisa terdiam memperhatikan garis putih di badan jalan yang seakan ikut berjalan beriringan. Sesekali ia juga menengok ke samping kiri dan kanan jalan.
Dua jam telah berlalu dalam perjalanan, Indra masih larut dalam kecemasan. Hentakan musik hip-hop dari dalam earphone yang terpasang di kedua telinganya sejak satu jam lalu sengaja dikeraskan voleumenya sebagai kamuflase untuk menutupi suasana hatinya.
∂∂∂
Hari semakin beranjak gelap. Indra terus memperhatikan rambu-rambu di sepanjang jalan, sambil terus mencoba menenangkan dirinya. Beberapa menit kemudian, rambu-rambu yang menyatakan bus telah memasuki Kota Malang tampak dari kejauhan. Perlahan kecemasannya pun mulai menghilang, detak jantungnya berangsur mereda. Ini adalah momen yang sejak tadi Indra tunggu-tunggu.
Arah jarum jam menunjukkan pukul 18.47 ketika ia tiba di terminal Arjosari Malang dengan suasana sepi di sekitar terminal. Udara sejuk khas Kota Malang menyapu wajahnya. Tak sabar rasanya menunggu jemputan.
Lima belas menit menunggu, teman yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.Tanpa banyak basa-basi, Indra lansung naik ke sadel boncengan motor dan mereka pun memacu roda dua menuju tempat tinggal temannya, sambil sesekali mengobrol di tengah perjalanan. Temannya tak menyangka Indra akan kembali lagi ke Malang setelah sekian lama tak bertemu. Mereka mengobrol panjang lebar dan menceritakan tujuannya menginjakkan kaki lagi di tanah Jawa.
Singkat kata, setelah beberapa hari puas berjalan-jalan mengelilingi Kota Malang. Hari ini tiba saatnya Indra berangkat ke tempat tujuan yang sesungguhnya, yaitu Kampung Bahasa bersama temannya yang juga kebetulan ingin melihat suasana di sana. Ditengah-tengah perjalanan mereka melewati pemandangan-pemandangan indah, pegunungan, persawahan, padang rumput, danau dan juga sungai-sungai kecil yang mengaliri dari celah-celah tebing pegunungan membentuk air terjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE?
RomanceIndra yang terjebak diantara Haerina, Luthfi, Yun dan Rani. Kampung bahasa menjadi saksi kisah mereka. "Hati saya seperti keping-keping lego yang dilempar begitu saja, terhambur kemana-mana, dipungut lagi dan disusun kembali. Lalu dihancurkan lagi...