CHAPTER 10 : DOMINATIONS

9.3K 505 8
                                    

Fred's Point of View

Aku tidak bisa menggerakkan tanganku. Wanita jalang dibelakangku menahan tanganku dengan tali yang sangat menyakitkan. Aku hanya bisa berontak dan menyumpah dengan keras. Di depanku, perempuan yang sanggup menawan hatiku berada di bawah laki-laki sialan yang mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri. Aku tidak bisa berdiam diri, aku menendang perut wanita di belakangku dan segera melepaskan tali yang ada di tanganku. Semua emosiku aku kumpulkan di kepalan tanganku dan melayangkannya di wajah laki-laki berengsek itu. Aku membencinya seperti aku membenci semua musuh yang pernah aku bunuh. Persetan dengan dosa, dia tidak bisa melakukan ini padaku, pada perempuan itu.

Suara lemah di sampingku membuat tubuhku bergetar dan tidak kuat lagi memukul bajingan itu. Tidak peduli dia ayahku, sejak dulu aku memang tidak menyukainya. Aku meraih perempuan yang terbaring lemah di atas meja makan, tubuhnya penuh lebam dan dingin, aku meraih apapun yang aku bisa raih untuk menutupi tubuh telanjangnya dan mendekapnya erat. Suaranya terus memanggilku tetapi aku diam, tidak berkutik, yang aku butuhkan adalah dia tetap bersamaku. Tetapi yang kurasakan tidak seperti itu, nyatanya semua hal di dunia ini membuatku muak. Memberiku kebahagiaan dan memberiku kesengsaraan.

"Kakak mencintaimu Eve."

*****

Aku langsung bangkit dari tidurku. Napasku memburu dan keringat berada di semua sisi kulitku. Mimpi itu kembali lagi.
Selama lima belas tahun ini aku berusaha tidak mengingat itu lagi. Semua berjalan lancar saat wanita gila itu datang dan mengembalikan semuanya. Ya, wanita gila itu berasal dari keluarga terpandang. Annabeth Lloyd, aku suka menyebut namanya. Aku memutuskan untuk mengambil air putih dan kembali tidur.

Hampir tengah malam, aku tidak mengerti tentang arsitektur atau desain interior, aku tidak pernah menggunakan jasa mereka. Charles yang mendesain rumah ini, dia dulu rekan satu timku. Pria tua itu seharusnya masih di Navy Seal tetapi entah kenapa dia memilih untuk mengikutiku. Dia selalu bilang.

"Kau butuh seseorang untuk merawatmu."

Di dapur aku membuka lemari pendingin dan menemukan satu botol air mineral. Segera aku menutup pintu baja di depanku dan mulai menenggak air yang seperti membasuh organ dalamku dan membekukannya dalam sekejap. Aku mendengar langkah di belakangku. Cepat dan tergesa-gesa. Lalu suara Charles mengikuti.

"Alarm apartemen Anna berbunyi." sial aku hampir saja memuntahkan air yang baru saja sampai di tenggorokanku.

"Ajak Alex dan Dodge, kita bertemu di apartemen." aku segera berjalan keluar dari dapur dan menuju garasi. Dengan cepat aku melajukan mobilku.

Dave sudah menceritakan semuanya padaku. Termasuk dia sendiri yang menyuruhku mengawasi Anna, menjaganya. Yang tidak kusukai dari semua ini adalah fakta bahwa Anna tidak pernah berhenti membuatku tersiksa. Aku seperti pecandu, saat pertama kali aku bercinta dengannya. Dia manis dan diam. Tidak seperti kebanyakan wanita yang pernah aku temui.

Akhirnya aku memarkirkan mobilku tepat di basemen. Otak menuntun kakiku untuk berjalan ke arah lift dan memencet tombol lantai tempat Anna tinggal. Dalam pikiranku hal yang paling buruk yang bisa perempuan itu lakukan adalah menjatuhkan barang atau merusak propertinya sendiri. Aku teringat tentang laki-laki yang pernah Anna ceritakan padaku, mantan kekasihnya, kukira lelaki itu tidak terlalu berbahaya. Lift akhirnya berdenting dan aku segera berjalan ke arah pintu apartemen Anna. Itu adalah kekacauan.

Alat pemindai sidik jari yang baru saja kuberikan beberapa hari yang lalu menunjukkan tanda kerusakan. Aku menghampiri benda sialan itu dan berusaha membuka pintu kayu di depanku. Sinyal di otakku mengatakan Anna tidak sedang berusaha meledakkan seisi apartemen. Tanpa menunggu terlalu lama alat ini mau kompromi denganku, suara dentuman besi menandakan pintu sudah terbuka.

SATISFACTIONS [Lover the Series #3] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang