Prince School

37 3 1
                                    

Part 1

Seorang gadis dengan seragam sekolah yang masih lengkap terlihat sedang berjalan dengan raut wajah yang sangat kesal.
Dia berjaan dengan menghentak-hentakkan kakinya keras.

"Ya ! Berhenti mengikutiku Xi Luhan !!" Teriak gadis itu pada pria dibelakangnya yang sedari tadi membuntutinya.

Luhan yang diteriaki terlihat santai saja, bahkan dia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana dan menatap gadis didepannya dengan lembut dan senyum innocentnya.

"Aku tidak akan pernah berhenti mengikutimu sampai kau percaya bahwa aku benar-benar mencintaimu dan kau mau menerimaku menjadi kekasihmu."

Gadis itu berdecak meremehkan.
"Apa kau gila ? Aku tidak mungkin percaya dengan playboy kelas kakap sepertimu !"

"Kalau begitu ijinkan aku membuktikannya Nona Kim Ran Ah." Kata Luhan dengan senyum yang masih mengembang.

"Terserah !" Ran meniup poninya sebal lalu berbalik melanjutkan perjalanannya menuju halte bus.
Percuma jika melanjutkan debat dengan orang gila seperti Luhan, pikir Ran.

Luhan hanya terkekeh dan terus mengikuti Ran lagi.
Luhan merasa tertantang untuk mendapatkan gadis seperti Ran.

Ran duduk dihalte bus dengan wajah kesalnya yang tidak berubah sedikitpun dengan terus menendang-nendang udara kosong didepannya.

Sedang Luhan duduk tepat disebelah kiri Ran dengan terus tersenyum seperti orang gila.

Ran menilik jam tangannya, bus yang sering ditumpanginya pulang sekolah tidak pernah terlambat datang.
Kurang beberapa menit lagi, seketika Ran tersenyum misterius, sepertinya dia mendapat ide untuk mengerjai Luhan.

Ran berdehem beberapa kali.
"Kau tidak apa-apa ?" Tanya Luhan akhirnya.

"Hanya sedikit haus saja, mungkin karena terus berteriak tadi." Ran mengelus lehernya.

"Apa kau mau minum ?" Tawar Luhan.

Ran berpikir sejenak. "Boleh."

"Kalau begitu aku akan membelikannya di minimarket yang kita lewati tadi." Kata Luhan beranjak berdiri.

"Tapi itu lumayan jauh Luhan-sii."

"Gwenchana jika itu untukmu Ran-aa." Sebenarnya Ran mual dengan kata-kata Luhan ini tapi mau bagaimana lagi Ran harus menjalankan sesuai rencana.

"Baiklah. Terimakasih sebelumnya."

Tanpa berkata-kata lagi Luhan langsung pergi kearah minimarket yang sebelumnya dilewatinya tadi yang jaraknya cukup jauh dari halte bus.

Setelah menunggu kurang lebih 3 menit bus yang ditunggu Ran datang dan seperti yang Ran inginkan, bus sudah datang tapi Luhan belum juga datang.

Ran segera menaiki bus tersebut saat Ia mendengar teriakan seseorang.

"Ya Ran ! Tunggu aku !!" Teriak Luhan dari kejauhan tapi Ran sama sekali tidak menghiraukannya.

Bus segera pergi menjauhi halte setelah dirasa tidak ada penumpang lain lagi padahal dibelakang Luhan berlari dengan membawa 2 botol minuman ditangannya sambil terus berteriak tapi apa daya bus sudah terlalu jauh dan tak mungkin bisa dikejar lagi.

"Aish sial !!" Umpat Luhan.

Sedangkan Ran tertawa puas didalam bus.

~~~

Ran dan Ibunya sangat menyukai bunga bahkan dihalaman depan rumah Ran ditumbuhi banyak sekali jenis bunga.
Dari situlah Ran dan Ibunya membangun sebuah toko bunga tak jauh dari rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang