chapter 03

27 1 1
                                    

Kalo mau tau wajahnya Riana, check mulmed guys..

---------

RIANA'S POV

"Oke. Sekarang apa permintaan lo?"

"Gue mau lo jadi babu gue selama seminggu"

"Apa? Seminggu?"

"Iya seminggu"

"Gak. Gue ga mau"

"Oh ga mau? Kalo gitu gue bakal bilang ke guru bp kalo lo sengaja ngerjain gue. Biar lo dihukum", ucapnya

"Eh jangan dong"

"Makanya turutin permintaan gue"

"Iyeiye"

Itu tadi percakapan antara gue dan dia. Iya dia. Alex. Kemudian dia tersenyum penuh kemenangan.

"Nyebelin bat deh lo",ucap gue sambil menghentakkan kaki lalu berlalu meningglkannya. Tapi baru saja gue mau pergi, dia udah nahan tangan gue.

"Apalagi sih?",tanya gue

"Temenin gue jalan"

"Ish"

"Kenapa? Lo ga mau?",ucapnya

"Yaudah, ntar gue bilangin lo ke guru bp",lanjutnya

"Jangan dong"

"Makanya ayo",katanya sambil menggandeng tanganku.

"Ya ampun. Kenapa gue deg-degan gini sih. Gawat kalo dia sampe denger jantung gue maraton. Gak, gue harus biasa. Gak boleh baper. Dan jangan sampe gue suka ama dia",batin gue

"Helloo",ucapnya sambil menjentikkan jarinya di depan wajahku. Dan membuat gue tersadar.

"Eh? Apa?"

"Lo sampe kapan mau diluar terus? Buru masuk mobil"

Ternyata kita udah ada di parkiran. Tepatnya di depan mobil Alex.

"Iya",jawab gue singkat

Setelah itu dia mulai mengendarai mobilnya. Dan selama di perjalanan tidak ada yang membuka suara. Sampai akhirnya gue yang membuka percakapan.

"Lex",panggil gue

"Hm"

"Gue boleh tanya gak?"

"Tanya aja"

"Kenapa lo pindah?"

"Bonyok gue pindah, jadi gue ikutan"

"Ohh",jawab gue ber oh ria

Kemudian keadaan kembali hening. Sampai akhirnya kita sampai di sebuah mall.

"Kita mo ngapain?",tanya gue

"Nonton"

"Film paan?"

"Ouija"

"Hah? Horor dong"

"Iyalah"

"Jangan dong. Gue takut. Yang laen aja deh"

"Ogah. Orang gue maunya liat itu ko"

"Please",mohon gue dengan memasang puppy eyes andalan

"Gue bilang nggak, ya nggak"

Aku hanya mendengus kesal mendengar jawabannya. Dasar cowok nyebelin.

Akhirnya kita pun berjalan menuju bioskop. Sesampainya disana, dia langsung membeli tiket.

"Beneran kita mau nonton ini?"

"Iyalah"

Dia pun menarik tangan gue untuk masuk ke dalam. Ketika nonton, gue pun memberanikan diri untuk melihat layar. Sampai akhirnya ada adegan pas si doris ngaca terus dibelakangnya ada hantu.

"Aaaa",gue refleks meluk alex. Selang beberapa waktu.

"Udah puas meluknya?"

"Gue masih takut"

"Alah. Bilang aja modus",ucapnya. Gue pun langsung melepas pelukan gue

"Ih. Sapa juga yang modus. Orang gue emang takut ko. Lagian elunya ngajak gue nonton film horor. Kalo lo ga ngajak gue nonton ini, pasti gue ga bakal meluk loh. Dasar nyebelin", ucap gue panjang kali lebar lalu memanyunkan bibir

"Yaudah sih. Gitu aja ngambek"

"Biarin"

Lalu dia mengangkat daguku dan menghadapkan wajahku padanya dan berhasil membuat jantungku maraton.

"Lo kalo marah tambah cantik"

*blusshh

Pipi gue berubah jadi kek kepiting rebus

"Ciee blushing"

"Paan sih"

Dia pun tertawa terpingkal-pingkal sampai penonton lain menegurnya.

"Sstt",ujar salah satu penonton

Dia langsung terdiam.

"Sukurin",ucap gue sambil menahan tawa

Setelah menonton film, kita pun keluar.

"Selfie dulu yuk",ajak gue

"Buat apa?"

"Sebagai kenangan pertama kalinya gue nonton film horor"

"Alah. Bilang aja modus"

"Yaudah kalo ga mau",kataku kemudian hendak berlalu dari hadapan makhluk paling nyebelin sedunia. Tapi sebelum gue pergi, dia udah mencekal tangan gue.

"Apa?"

"Yee. Gitu aja ngambek. Udah ayo"

"Gak. Udah gak mood"

"Udah ayo",dia pun langsung merangkulku dan memfotonya.

"Tuhkan. Sekarang siapa coba yang modus?"

"Gue gak modus. Gue cuma gak mau lo marah aja"

"Alasan"

Gue pun berlalu meninggalkannya. Tanpa gue sadari, gue menginjak lantai licin. Sampai akhirnya gue kepeleset. Tapi sebelum gue terjatuh, ada seseorang yang menahan tubuh gue agar tidak jatuh. Saat gue hendak melihat siapa orang itu, ternyataaaaaa.....

----------

Hayoo siapa yang nahan dia??

Pada kepo kan??

Makanya tunggu update-an gue

Wokeehhh!!!!

ALASYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang