Dont...

1.8K 111 1
                                    

Chapter 2

"Satu tahun lalu saat kita sedang berada dibelakang panggung konser SM Town World Tour, itu saat pertama kalinya aku menjadi ragu kepadamu. Aku melihatmu berbincang bersama Chanyeol. Awalnya aku anggap itu sangat biasa seperti kamu selalu berbincang dengan temanku yang lain, tetapi saat aku melihat Chanyeol mengusap pipimu aku sedikit cemburu tetapi aku tahan hatiku agar tidak cemburu melihat Chanyeol seperti itu kepadamu.
Lalu aku sempat melihat Chanyeol memberikan mu susu pisang kesukaanmu saat kau sedang menungguku di lobby gedung SM Ent. dan dia mengusap-usap kepalamu sebelum dia pergi meninggalkan mu. Tidak hanya sekali, aku melihatnya beberapa kali membeli susu pisang yang sepertinya itu untuk diberikan kepadamu. Aku sempat bertanya pada dia kenapa dia selalu membeli susu pisang, karna aku tau dia tidak pernah menyukai susu pisang, tetapi dia tidak pernah menjawab satu pertanyaanku itu dengan benar. Aku mulai curiga padamu dan pada Chanyeol. Sampai pada hari ulang tahun mu, saat aku sedang membeli hadiah ulang tahun untukmu, aku melihat Chanyeol dan Sehun di toko yang sama sedang memilih sebuah jam. Jam yang saat ini kamu pakai. Sebenarnya apa yang terjadi antara kamu dan Chanyeol? Jelaskan padaku Taeyeon-ah! Apa kamu mencintainya? Chanyeol? Kenapa dia?"

Aku hanya bisa terdiam saat dia berbicara panjang lebar seperti itu. Memang benar semua yang dia katakan. Dulu Chanyeol memang pernah melakukan semua hal itu. Aku tidak tau dia bisa sampai mengetahui semua, yang aku tau semenjak Chanyeol bersikap seperti itu kepadaku, dia sangat baik-baik saja dan kami menjalani hari-hari sama seperti biasanya.

Aku pun merasa sangat marah sekaligus malu. Akhirnya aku pun tak kuasa menahan air mataku yang kubendung, dan aku menangis didepannya.

Sambil menggenggam tanganku dia berkata "Jangan menangis seperti itu didepanku. Aku mohon. Jika kau menangis, berarti semua yang aku katakan itu benar. Aku mohon jangan menangis Taeyeon-ah"

Dia berkata sambil terisak, lalu aku menatapnya, dan yang kulihat matanya sudah berkaca-kaca. Tangisku pun semakin menjadi, aku semakin merasa bersalah karena melihat Baekhyun untuk pertama kalinya seperti itu.

"Benar. Memang benar Chanyeol melakukan semua itu padaku. Dia juga sempat menyatakan perasaannya padaku"

Aku melihat Baekhyun meneteskan air matanya saat aku berkata seperti itu.

"Tapi apa kau tau kenapa aku membiarkan Chanyeol melakukan semua itu?? Waktu kau melihat Chanyeol mengusap pipiku, sebenarnya aku sedang menangis karena aku tak sengaja melihat chat di handphonemu. Aku melihat kau berkirim pesan kepada ‘Polarlight Noona’ itu. Aku sangat marah dan cemburu! Dan tanpa sadar aku menangis, aku pikir tidak ada yang melihatku ternyata ada Chanyeol yang sudah memperhatikanku dari waktu aku membaca semua pesanmu itu. Kenapa kau melakukan itu Baekhyun-ah? Aku pun sering kali cemburu saat kau memakai semua barang pemberian dia untukmu. Banyak sekali fans mu yang memberikan hadiah padamu tetapi mengapa cuma hadiah pemberian dia yang kau pakai?"

Aku menangis, sangat menangis.. Baekhyun langsung memelukku dan dia meminta maaf.

Keadaan pun berbalik.

Sekarang aku yang rasanya ingin memukul dia sekuat tenagaku tetapi aku kehilangan kekuatanku karena aku terlalu lemah kecewa dibuatnya. Aku melepaskan pelukannya, dan aku hanya menatapnya sambil menangis. Dia pun hanya bisa tertunduk lemah karena dia merasa bersalah atas apa yang terjadi hari ini.

Setelah hampir satu jam lamanya aku menangis dan dia pun hanya terdiam dengan penuh penyesalan, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk kaca pintu mobil.

Aku tidak menyangka apa yang kulihat, itu Chanyeol! Aku tidak tau mengapa dia bisa sampai disini. Memang sebelum aku berangkat pergi menemui Baekhyun, aku sempat berkirim pesan via LINE dengan Chanyeol. Tetapi isi pesanku tidak ramah seperti biasanya. Aku menuliskan kata-kata perpisahan padanya karena aku ingin fokus kepada Baekhyun dan aku tidak mau menyakiti hati Chanyeol yang selama ini menemaniku hanya sebagai ‘selir hatiku’.

Tbc...

Baby Dont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang