Friend

643 61 7
                                    

Siang itu, Harry dan dua sahabatnya, Ronald Weasley dan Hermione Granger sedang melewati koridor menuju perpustakaan untuk menyelesaikan tugas essay mereka yang sangat banyak. Essay mereka didominasi oleh essay ramuan yang diajar oleh guru paling angker di Hogwarts, Professor Severus Snape. Setidaknya itulah yang dipikiran mereka.

Mereka melewati koridor dengan canda tawa, membuat orang-orang di sekitar mereka merasa iri melihat kedekatan mereka. Karena memang, mereka telah bertemen sejak tahun pertama mereka di Hogwarts. Namun, tiba-tiba bahu Harry disenggol-ditabrak- oleh seseorang hingga Harry hampir jatuh kalau saja tidak langsung ditahan oleh Ron.

"Pakai keempat matamu kalau berjalan, Potter!" Sebuah suara yang sangat Harry kenal menyapa mereka dengan -err- sopan ?

"Diamlah, Malfoy! Aku sedang tidak mood meladenimu sekarang," Balas Harry dengan tidak kalah -err- sopan ?

"O... bilang saja kalau kau takut, Potter!" Balas Draco lagi

"Sudahlah, Malfoy!" Kata Ron tidak tahan melihat mereka.

"Aku sedang tidak bicara denganmu, Weasel!" Jawab Draco, "Dan kau juga, Mud..."

"Kau sebutkan kata itu, maka kau akan menyesal!" Potong Harry sambil mengacungkan tongkatnya. Dia tidak terima atas perkataan Draco yang hampir menyebut Mudblood kepada Hermione.

"Owh... Jadi kau memutuskan untuk melawanku, Potter?" Jawab Draco sambil mengeluarkan tongkatnya juga.

"Ehem... Ada yang rindu detensiku?" Kata sebuah suara mengejutkan mereka, suara yang sangat familiar dan terkesan dingin, siapa lagi kalau bukan dari guru paling Killer di Hogwarts, Professor Severus Snape. Yang saat ini sedang bersama guru pelajaran Transfigurasi, Professor Minerva McGonagall.

"Professor Snape, Professor McGonagall..." Sapa Trio Griffindor dan Trio Slytherin, yang ternyata Draco tidak sendirian. Dia ditemani dua sahabatnya, Blaise Zabini dan Theodore Nott. Tapi dua sahabat Draco ini tidak mau ikutan masalah Draco dan Harry.

"Ada apa ini, Mr. Potter, Mr. Malfoy" Tanya Minerva to the point.

"Mm... Tak ada, Professor" Jawab Harry.

"Kuharap begitu, Mr. Potter. Dan aku tidak mau ada yang kena detensi hari ini. Sekarang bubar dan lanjutkan aktivitas kalian masing-masing!" Kata Minerva sambil berlalu dan meninggalkan 6 orang tersebut bersama Severus.

Kemudian, Draco bersama Blaise dan Theo meninggalkan Trio Griffindor tersebut tanpa kata apapun. Raut kekecewaan muncul di wajah Harry. Entah mengapa, akhir-akhir ini Harry senag bertemu dengan Draco, walaupun pertemuan mereka bukanlah pertemuan yang damai. Sebuah senyuman atau lebih tepatnya seringaian muncul pada wajah Draco.

"Kenapa sih, dia itu?" Tanya Ron Ketus.

"Sudahlah Ron, Ayo kita segera ke perpustakaan," Akhirnya Hermione angkat bicara setelah diam dari tadi. Kemudian mereka langsung ke perpustakaan dan mengerjakan tugas essay mereka.

- Skip Time -

Waktu makan malam telah tiba, dan itu artinya semua orang akan diusir dari perpustakaan oleh sang 'penunggu' perpustakaan, Madam Pince. Itu dia lakukan supaya para murid tidak terlalu memaksakan diri di perpustakaan. Akhirnya para murid pergi ke aula besar untuk makan malam, walaupun dengan sedikit tidak rela (khususnya Ron yang essay ramuannya tanggung tinggal beberapa mili lagi).

Seperti biasa, Ron yang langsung senewen sendiri. Dan keluhannya sekarang lebih aneh dari biasanya, seperti, kepalaku sakit, tanganku kram, mataku lelah dan lainnya.

"Sudahlah, Ron, jangan terlalu berlebihan. Kita hanya menghabiskan waktu di perpustakaan lebih dari empat jam," Kata Hermione dengan entengnya seolah berkata 1 ton sama dengan 1 kg, apa hubungannya?

FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang