Bagaimana kalau kamu tinggal dengan kami, dan bersekolah di SMA Pejuang saja nanti. Dekat dari sini juga kan? Dulu sewaktu kamu TK kamu juga tinggal bersama kami. Tapi ini keputusanmu, aku hanya mengajakmu saja.'
Sejak kematian ayahnya, Venus selalu diajak kakak sepupunya untuk tinggal bersama karena ibunya harus bekerja dan selalu meninggalkan Venus sendiri. Venus tidak memiliki adik maupun kakak. Maka, Venus sangat terpukul saat ayahnya dipanggil tuhan karena ibunya yang harus bekerja mencukupi keuangan keluarganya. Padahal biasanya Venus bermain dengan ibunya yang tidak bekerja waktu itu.
Venus sekarang sudah dinyatakan lulus dari Sekolah Menengah Pertama-nya. Sekarang dia bingung harus melanjutkan kesekolah mana. Apa dia harus masuk SMA yang sama dengan teman teman SMP-nya atau dia masuk SMA yang dekat dengan rumah saudaranya? rumah Venus dari SMA SMA sangat jauh jauh, yang terdekat saja membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk sampai kesana.
Venus harus memikirkan itu matang matang. Teman-temannya masuk ke SMA yang cara ajarnya bagus dan disiplin tapi itu terlalu jauh untuk Venus sampai kesekolah itu, mobil jemputan juga tidak akan mau membawanya kerumah karena rumahnya yang sangat jauh.
"Venus? Kamu melamunkan apa? Dari tadi mama panggil apa kau tidak mendengar?"
"I'm so sorry mother"
"Bagaimana? Pendaftaran untuk masuk SMA sudah dibuka dari kemarin, tapi kamu belum mendaftarkan diri kamu. Jadi kamu ingin bagaimana?"
"Mom, kayanya aku akan tinggal di rumah Kakak Emily dan bersekolah dia SMA Pejuang."
"Oh, rupanya kamu sudah membuat keputusan. Baiklah, bereskan barang barang yang ingin kamu bawa. Mama akan menyiapkan berkas-berkas untuk kamu daftar ke sekolah itu." Mama Venus meninggalkan Venus dan kembali ke kamar.
Venus sudah memilih tinggal bersama kakak sepupunya yaitu Emily. Emily sudah berumah tangga dengan suaminya yaitu Richard tapi belum dikaruniai seorang anak. Dirumah itu juga ada adik dari Emily yaitu Christyn.
*****
Venus dan ibunya sudah berada didepan rumah Emily. Venus terus menatap rumah yang nanti akan ditempatinya bersama dengan dua kakak sepupunya juga kakak iparnya.
"Venus, ayo masuk. Kenapa kamu berdiri didepan saja. Kau sedang melihat apa sayang?" ucap ibu setelah menurunkan 2 koper Venus dari taksi yang mengantarnya.
"Oh mom, aku akan tinggal disini. Berbahagia disini juga, pasti aku akan merasakan bagaimana mempunyai saudara dan bermain setiap hari dengan saudaraku. Oh mom, i'm so happy right now" Venus langsung memeluk ibunya dan ibu mencium kening Venus.
"Uuhh sayang, mama baru bisa melihat senyummu lagi. Setelah kematian ayah kamu selalu murung dan tidak bergairah. Walau prestasimu di sekolah sangat bagus tapi ibu tidak pernah melihat kamu sebahagia ini. Ayo kita masuk" ibu menarik tangan Venus yang sedang berbahagia itu untuk masuk kedalam rumah.
"Emily, apa kamu ada dirumah? Emily? Christyn?"
"Oh bibi, welcome. How are you? Masuk masuk. Uhmm, Venus i miss you so much" sambut Emily.
"VENUSSS. OH MY GOD. I MISS YOU, DARLING." Teriak Christyn dari belakang Emily dan langsung memeluk Venus.
"Me too Chris, Emily. By the way, dimana Richard?"
"Richard ada tugas diluar jepang dan kembali bulan depan. Bibi, kau mau minum?"
"Aku ingin ke sekolah Venus untuk melakukan pendaftaran" Ucap ibu sambil membereskan berkas berkasnya.
"Mom, apa aku ikut kesana?"
"Tidak usah Venus. Kau disini saja, aku akan membelikanmu ayam goreng setelah kembali. Kau bereskan saja baju bajumu. Emily, Christyn bibi titip Venus sebentar ya. Jika sudah selesai bibi akan kembali." Ibu Venus segera meninggalkan rumah Emily.Ibu pergi dan sementara Venus disana bersama kakak-kakaknya. Keluarga besar Venus sangat banyak, hanya saja yang rumahnya paling dekat dengan Venus yaitu Emily dan Christy. Orang tua Emily dan Christy sudah lama meninggal. Jadi, Emily menyuruh adik kandungnya Christy untuk tinggal di rumahnya bersama suaminya.
"Baiklah Venus, sekarang aku akan mengunjukkan kamarmu." Lalu Emily menunjukan kamar yang akan ditempati oleh Venus. Ternyata kamarnya bersebelahan dengan kamar Christy.
"Christy, kamar kita bersebelahan." Christy hanya tersenyum.
"Kau boleh membereskan bajumu disini Emily." Kemudian Emily dan juga Christy pergi berlalu dan meninggalkan Venus di kamar sendirian.
Dia segera membuka kopernya dan mengeluarkan isi koper itu untuk membereskannya ke lemari. Saat mengambil baju dari kopernya, ada foto ayahnya disana. Dia sedih, dia merindukan ayahnya. Kemudian, Venus hanya menaruh foto ayahnya di nakas samping tempat tidurnya.
"Venus, ini ayam goreng yang mama janjikan. Kamu membawa foto ayahmu nak?"
"Yes mom. Siapa tau tiba tiba aku rindu ayah, jadi aku bisa memeluk ayah kapan saja kan?"
"Oh iya, your phone. Wait."
"Darling, tadi ada yang menelponmu. Aku tidak tahu dia siapa. Dia bilang bahwa dia merindukanmu. Maaf jika mom mengganggu kehidupanmu. Mama tidak tahu, mama kira dia hanya temanmu.""Semua akan baik baik saja mom, ok?" Venus tersenyum dan memeluk ibunya, tapi dia masih bingung siapa yang menelponnya? Atau jangan jangan
Jupiter?
50 Days
Maaf kalau ga memuaskan ehehe
Sebisaku nnti ku perbaiki ok
Next? Insyaallah abis un ya wkwk
Vote + coment yaa thnks
KAMU SEDANG MEMBACA
50 Days
Teen Fiction"Aku ingin pergi ke Venus. Aku ingin mengajak dia bersahabat. Aku ingin menceritakan kehidupanku di venus, mungkin saja setelah aku menceritakannya dia akan mengizinkanku tinggal disana. Dan mungkin aku akan merasa bahagia." - Venus Amirkurius