Part 1

4K 138 28
                                    

Part 1
"Mamaaaaa, Kak Ald nakalin Kanya. Hueeeeeeeeeeeeeeee!!!.

Teriakan seorang anak perempuan berumur 4tahun berhasil membuat Aldi tertawa penuh kemenangan,Ingin rasanya ia memakan hidup-hidup Kanya,adik kecilnya itu. Tapi sayang,Aldi tidak tega melakukannya,hanya karena dia Sayang adik kecilnya itu.

"Mamaaaaa,kak Ald gelitikin Kanya teyussss"

"Aldiii,jangan gangguin adik kamu."Teriak Mawar,sang ibu dari arah dapur.

"Mama, bocil ngompol ma,Bwahahaaahahahahaha."

"Hueeeee, mama." dan berhasil adik kecilnya itu saat ini menangis dengan air mata bercucuran.

"Aldi, kamu apain adik kamu?." Tanya sang ibu, dengan tatapan tajamnya yang sudah berdiri didepan kamar bernuasan pink dengan sticker frozen.

"Hueeeee, Mama Kanya ngompol.Kak Ald gelitikin Kanya teyus." Adu sang adik berlari memeluk ibunya.

"Cuma iseng dikit kok Ma, abis Kanya bikin gemess sih,jadi pengen Aldi makan, eh maksudnya Aldi godain.Hehehe."Jawab Aldi dengan cengiran tak berdosa.

"Aldi pergi dulu ya Ma, mau kerumah Naufal, biasa urusan anak muda."Pamit Aldi mencium punggung tangan Mamanya.

"Mau ngapain? Mau belajar jadi anak bandel? mau main keluyuran? mau godain anak orang?." Sewot sang ibu menatap anak pertamanya dengan tatapan garangnya.

"Ih Mama sama anak sendiri masa suudzon gitu sih, Aldi mau belajar bareng Ma. Aldikan sayang mama,masa iya aldi mau buat mama marah sama Aldi." Kata Aldi menampilkan mimik muka yang se-imut mungkin untuk merayu mamanya, yah walaupun memang benar Aldi akan mengerjakan tugas bersama Naufal.

"iya-iya Mama percaya kok, yaudah hati-hati ya. Jangan ugal-ugalan naik motor." Pesan sang Mama dibalasan anggukan dan senyuman manis oleh Aldi.

"Siap Mama, yaudah Aldi pergi dulu ya Ma,Dada bocilll." Sebelum pergi Aldi masih sempat-sempatnya menggoda dan mengacak rambut hitam legam Kanya yang berada digendongan mamanya, dan berhasil membuat Kanya berteriak keras.

"Mamaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

=

"Senin ke Minggu aja lama, masak Minggu ke Senin cepet banget, gak adil banget, Mana upacara lagi."

Keluh Reza pada ketiga sahabatnya.Kini mereka masih berada di Parkiran sepeda motor SMA NUSA BANGSA.Mereka memang anak orang tingkat atas, tapi mereka sadar. Itu semuanya milik kedua orang tuanya. Mereka lebih suka pergi kemana-mana naik sepeda motor, selain lebih hemat, terhindar dari kemacetan, juga bisa dipeluk cewek dari belakang. Itu pun kalau ada yang mau bonceng.

"Ngeluh mulu sih Za hidup lo, Hidup itu harus dinikmati, jangan Cuma bisanya ngeluh. Katanya mau jadi orang sukses. Sekolah aja ngeluh,masih banyak diluar sana yang pengen sekolah kayak kita, tapi karena suatu hal mereka gak bisa duduk dibangku sekolah." Ceramah Bian yang berhasil membuat ketiga sahabatnya itu melongo, tidak bercaya, seorang Bian Aprilian berbicara sebijak itu? Mustahil menurut mereka.

"Bian , lu sehat kan? Tadi pas berangkat sekolah lu kagak nabrak sesuatu kan? Atau jangan-jangan lu salah makan? Mama Intan masakin lu apaain sih?." Naufal bertanya panjang lebar dengan tatapan bingungnya , kenapa dia bisa secerewet ini?.

"Gue sehat,Gue tadi kagak nabrak apa-apa,Gue kagak salah makan,Karena mama gue kagak masak apa-apa. Dan sekarang gue laper." Bian menjawab semua pertanyaan dari Naufal.

"Entar aja ke Kantin selesai Upacara Nanggung bentar lagi Upacaranya dimulai."Kata Aldi melirik jam di tangan kirinya.

=

"Hai Sal"

"duh bidadari tumben keluar dari kayangan"

"Ya Tuhannn, biarkan Salsha jadi jodoh guee"

Salsha hanya tersenyum tipis mendengarnya,dia memang jarang keluar dari kelasnya, jadi sebuah fenomena langka jika Salsha keluar keluar dari kelasnya di Jam istirahat seperti ini. Salsha berjalan menuju kantin untuk mencari Anggi sahabatnya, sebenarnya dia malas menginjakkan kakinya di Kantin. Bisa dihitung dengan jari, berapa kali Salsha pergi kekantin, itupun tidak sendiri atau berdua, tapi bersama teman-teman kelasnya selepas olahraga. Salsha mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kantin, mencari sosok Sahabatnya itu. Dan akhirnya, kedua matanya berhasil menemukan Anggi, yang saat ini duduk bersama dengan beberapa siswa laki-laki berbeda kelas dengannya dan Anggi, yang Salsha tau, itu adalah teman sekelas Naufal,pacar Anggi. Salsha segera menghampiri sahabatnya itu dengan sedikit berlari.

"Anggi, gue cariin lo kemana-mana ,eh taunya malah asyik makan disini."

"Eh, Salsha tumben mau kekantin,hehehehe."

"Duh,Neng salsha mau cari Bang Reza ya"

"Salsha mau makan?biar Aa Bian pesenin."

"Maaf ya, gue ganggu bentar. Gue kesini mau ambil Anggi kok, bukan mau makan, hehehe. Gue pergi dulu ya. Naufal, Anggi gue bawa dulu yaa." Kata Salsha ,padahal belum sempat Naufal mengizinkannya tetapi Salsha terlebih dulu menarik pelan tangan Anggi, berjalan pergi meninggalkan meja itu.

"itu tadi siapa sih? Kok gue kagak pernah lihat dia disekolah ini?Murid baru bukan sih?." Tanya Aldi yang penasaran dengan sosok perempuan tadi,pasalnya Aldi sudah bersekolah disini hampir dua tahun,tapi dia baru pertama kali bertemu dengan perempuan itu.

"Oh itu Salsha, sahabatnya Anggi,temen sekelas juga sama Anggi. Wajar lo kagak pernah lihat orangnya,soalnya lo terlalu cuek sama keadaan sekitar lo, Sampai-sampai lo gak tau ada bidadari secantik Salsha. Bwhahahaha."Jelas Bian diiringi dengan tawanya.

"Gue serius anjirr." Kata Aldi kesal,dengan jawaban yang diberikan Bian,Dia bukannya tidak peduli. Hanya malas saja, memperhatikan lingkungan sekelilingnya.

"Wajar lo jarang lihat Salsha, atau bahkan belum pernah sama sekali lihat Salsha, Kata Anggi dia lebih suka diem dikelas, istirahat aja makan bekal makananya dikelas, Kalau pun dia bosen dengan suasana kelas,Salsha lebih suka ke Perpustakaan atau ke Lab.Sains, Dan lo tau? Salsha itu selalu menduduki peringkat Satu pararel." Jelas Naufal yang lebih tau tentang Salsha, itu pun karena Pacarnya-Anggi yang menceritakan.

"oh, Pantes Cantik."Jawab Aldi tanpa sadar, walaupun aldi mengatakannya dengan volume pelan tetapi masih bisa didengar oleh ketiga sahabatnya, yang memang memilik kemampuan pendengaran yang tajam.

"Apa Ald ? lo bilang Salsha cantik?." Goda Reza menatap Aldi yang sedikit merona,jangan salah,cowok juga bisa merona,dan itu makin ganteng.

"Eh, gak gue gak bilang gitu, Fitnah banget lo Za."Sanggah Aldi, malu lah dia kalau jujur.

"Wajar dan Normal kalau lo bilang Salsha cantik,emang dia Cantik,Pinter,Baik,Duhkan idaman bangett."Kata Bian membayangkan jika salsha menjadi pacarnya,bakalan disayang terus pasti.

Bersambung...

Thanks sudah mau baca cerita abal-abal ini ,kalau ada typo mohon dimaafkan yaa hehehe. And see you next part

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang