Pedulikan!
Pedulikan!
Pedulikan!
Pedulikan dia..Biarlah bibir manusia terus menerus mentetak jiwa
Pekakkan telinga seperti kau dalam dunia kau sendiri.Pedulikan kata nista tinta manusia itu
Ceraplah tiap bait kalam tuhan berbicara
Kerana..
Kita hanya hamba, bukan tuhan
Segalanya perlu patuh, bukan pertikaikanRungkaian pena,
Elhaurawareesha
13 November 2016
2:15 p.m
YOU ARE READING
PUISI SI TUDUNG LABUH BERTOPI
PoetryIni puisi bacakan dengan koyak fahamkan dengan rabak . campak yang mana hapak kutip yang mana layak .