Embrace The Chord Part 20 End

123K 7.8K 173
                                    

Note :

Maafkan sebelumnya. Mba Santhy Agatha sd saat ini sedang berada di proyek pembukaan pabrik baru cabang kantornya, seharian di sana sampai malam, dan belum ada instalansi internet di pabrik baru yang akan di buka tsb, jadi untuk posting cerita harus benar-benar penuh usaha kalau di sana,

Saya salah satu teman kantor sekaligus readersnya mba Santhy kmrin pas ketemu di kantor pusat dititipin file2 untuk di update di wattpad dan blog karena mba Santhy kepikiran sama readersnya masih banyak cerita yang gantung, segera setelah proyek di pabrik tsb beres, mba santhy janji akan kembali dan mengupdate cerita secara reguler. Mohon maaf dan semoga teman2 sabar menunggu ya

==============================

Rachel terpana, menatap Jason dengan mata membelalak seolah-olah tak percaya mendengar apapun yang dikatakan oleh lelaki itu.  

“Apa?”  

Jason berdiri dari duduknya, memandang Rachel dengan tatapan serius,

“Kurasa aku jatuh cinta kepadamu, Rachel.”  

Apakah Jason sedang mengerjainya dengan kejahilannya seperti biasanya?  

Rachel berdiri di sana, menatap Jason dengan terpaku dan kebingungan, tak tahu harus berkata apa. Mulutnya bahkan menganga dengan suara tercekat di tenggorokannya, tak tahu harus berkata apa.  

Sementara itu Jason melangkah mendekat dan berdiri dekat di depan Rachel, lelaki itu tampak tenang, menebarkan senyumnya yang mempesona.  

“Jadi bagaimana Rachel? Apakah kau membalas perasaanku?”  

Sebuah pernyataan cinta? Perempuan mana yang tidak akan berdegup seluruh jantungnya merasakan pernyataan cinta dari lelaki yang begitu mempesona seperti Jason?  

Rachel sendiri merasakan debaran di jantungnya semakin nyata, dia ingin menjawab tetapi tidak tahu apa yang harus dikatakannya.  

“Aku tidak terbiasa ditolak seseorang.” Mata Jason mengerjap angkuh, “meskipun begitu bisa kukatakan kepadamu bahwa kau sebenarnya mencintaiku, hanya saja kau belum menyadarinya.”

Dengan lembut jemari Jason bergerak menyentuh rambut Rachel di dekat telinga dan menyelipkannya ke balik telinga Rachel, “Cepatlah sadari perasaanmu kepadaku, dan datangi aku.”   Lelaki itu menundukkan kepalanya, dan mengecup bibir Rachel, lalu melangkah berlalu melewati Rachel yang masih terpana dan meninggalkannya.  

***  

Beberapa saat kemudian dan Rachel masih berdiri di sana, terpana, merasakan kelembutan kecupan Rachel di bibirnya yang selembut kupu-kupu.  

Benarkah itu tadi pernyataan cinta?  

Rachel menyentuh bibirnya. Jason tampak begitu tulus dan serius, lelaki itu sepertinya tidak main-main.   Apakah Jason serius? Dengan pernyataan cintanya itu? 

Rachel masih saja tidak bisa membaca Jason, dan lagipula, reputasinya di masa lalu sebagai penghancur perempuan membuatnya merasa takut... takut kalau dia menumbuhkan perasaanya kepada lelaki itu, ternyata dia hanya dipermainkan dan menjadi korban, seorang perempuan yang dihancurkan perasaannya seperti korban-korban Jason sebelumnya.  

***  

Yang dilakukan Rachel pertama kalinya untuk menelaah perasaannya adalah dengan menelepon Calvin.  

Lama sekali dia menunggu dan teleponnya tidak diangkat-angkat, tetapi kemudian pada deringan yang kesekian kali, akhirnya Calvin mengangkat teleponnya.  

Embrace The ChordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang