"Lian kamu udah minum obat nak.?" Ucap seorang wanita paruh baya menghampiri anak semata wayang nya yang sedang memandangi langit malam yang di penuhi bintang di balkon kamar nya.
"Udah ko ma, mama tenang aja lian ngk mungkin lupa" ucap lian berbalik menghadap sang mama dan terkekeh kecil pasalnya sifat posesif sang mama akan terlihat berlebihan kalau sudah berurusan dengan obat obatan lian.
"Yaudah kalau gitu mama keluar dulu ya, kamu tidur nya jangan kemalaman" ucap wanita parubaya yang masih terlihat cantik itu dan diangguki oleh lian.
Setelah sang mama keluar dari kamar lian pun menuju tempat tidur nya dan berbaring di sana, tidur.? Tidak lian tak tidur secepat ini, dia pasti akan selalu menatap hasil jepretan istimewa yang segaja dia pajang di dinding-dinding kamarnya. Meneliti satu per satu foto yang ada, begini lah kegiatan lian setiap malam sebelum tidur, dia akan melihat kekurangan dan kelebihan dari setiap foto yang di ambilnya untuk menambah wawasan fotografernya. Detik, menit, pun telah berlalu sekarang jam kecil yang berada di atas meja samping tempat tidur nya sudah menunjukan pukul 23:45 WIB yang arti nya sebentar lagi pergantian hari dan tanggal akan datang, membuat lian memilih memejamkan matanya secara perlahan dan masuk ke dalam alam mimpi nya.
Seperti pagi biasa nya lian akan keluar rumah bersama sebuah kamera yang mengantung di leher nya, setelah sholat subuh lian pasti selalu melakukan rutinitas nya yaitu mengambil beberapa gambar keindahan alam di pagi hari yang tak luput dari bidikan kamera nya, senyum yang begitu menawan selalu di tampilkan lian ketika melihat hasil jepretan nya yang sangat memuaskan. Beberapa keindahan pagi ini telah di ambilnya dari beberapa sudut taman kopleks yang bisa di bilang lumayan jauh dari rumah nya.
Cekrek
Satu bidikan berhasil di abadikan nya tanpa ia sadari ada sosok gadis cantik yang berada di antara bunga2 cantik yang terlihat segar di terpa matahari pagi, sebenarnya niat lian tadi membidik bunga2 berwarna kuning itu tapi ternyata seseorang yang berada di sana pun ikut terbidik kamera nya, saat lian mendogakan wajah nya kedepan dia sudah tak melihat keberadaan gadis cantik yang tak segaja terbidik kameranya tadi.
"Kemana gadis itu? Apa dia hantu? Tapi masa ada hantu pagi-pagi gini" ucap lian menggaruk tenguk nya bingung. Saat lian ingin kembali mengambil gambar di sekitar taman tiba2 cuaca yang tadi nya terang berubah menjadi gelap. Matahari yang tadinya bersinar kini tak lagi terlihat karena tertutup awan hitam yang terlihat seram.
"Sepertinya bakalan hujan deras nih" ucap lian dan langsung berlalu dari tempat itu menuju motor berwarna putih yang terpakir rapi di samping taman.
*****
"Yaelah belum juga sampai halte udah turun aja nih hujan" gerutu seorang gadis menembus hujan yang mulai lebat."Hufff untung aja gue ngk basah banget" ucap gadis itu lagi
dia pun memilih duduk di halte itu, sambil membaca buku tentang senja yang baru saja dia ambil dari dalam tas nya."gila digin banget lagi" ucap seseorang membuat gadis yang tadi nya fokus membaca buku kini menoleh ke asal suara dan menatap seseorang yang terlihat basah kuyup karena hujan yang terlihat begitu deras, karena tak mau ambil pusing gadis cantik itu pun kembali membaca bukunya, tetapi karena gadis itu terganggu dengan pria yang menggigil di samping nya membuat dia menyerahkan sesuatu kepada pria itu.
"Nih" ucap gadis itu kepada pria yang berada di samping nya
Membuat pria itu menoleh dan melihat jaket kulit berwarna coklat yang berada di tangan gadis cantik itu, tatapan nya bergantian menatap jaket dan gadis pemilik jaket tersebut. Gadis cantik dengan tubuh mungil, berkulit putih memakai kupluk, penampilan nya terlihat menarik dengan menggunakan celana sobek2 dan baju kaos abu2 yang di lapisi dengan kemeja merah kotak kotak menampilkan sifat tomboy nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SenjaKu Tanpa Mu
FanfictionCerita cinta segitiga di bawah cahaya jingga yang menjadi saksi senja ku tanpa mu.