STM part 2

10 0 0
                                    

Di sebuah ruangan berukuran 4x3 yang terlihat remang karena pencahayaan yang minim terlihat sosok seorang pria tampan yang sedang duduk memandangi kamera yang berada di gengaman nya. Setelah hujan-hujanan dia memilih beristirahat dan kembali melihat kamera nya saat hari sudah malam.

"Lian makan dulu nak." Ucap mama Lian dari balik pintu yang dibuka nya sedikit.. hal ini membuat Lian menolehkan wajahnya dan tersenyum.

"Ia ma dikit lagi Lian turun" ucap Lian kembali menatap kamera yang ada di genggaman nya

"Cantik" satu kata yang terlintas dalam fikiran nya ketika memandang gadis yang tadi pagi sempat terbidik oleh kamera nya membuat Lian segera mencetak hasil bidikan nya tersebut menjadi selembar foto yang begitu menarik. Dan menggantung nya di deretan foto yang telah di cetak oleh nya.

Lian pun melangkah keluar kamar nya dan memilih bertemu dengan sang mama yang telah menunggu nya di meja makan.

*********
"Aiss napa gue punya abang gini amat ya, ngk ngerti banget adek nya capek baru selesai beres2, apa susah nya si di pesan aja tuh makanan kan sekarang jaman udah modern."gerutu gadis cantik yang sedang memasak nasi goreng sosis bersama  dengan telur ceplok.

"Udah mateng belum dek.? Abang udah lapar banget nih." Ucap Alan kepada adik semata wayang nya yang sedang bertempur dengan peralatan dapur.

"Bentar bang dikit lagi selesai, abang duduk aja dulu" ucap adik Alan yang terlihat agak kerepotan.

Setelah makan malam bersama, Alan dan adik nya duduk di ruang keluarga sambil menonton siaran televisi.

"Bang besok jadi kan ke kampus baru Ily." Ucap Ilyana Aurora Ridha itulah nama lengkap gadis cantik yang sedang memakan kacang polong di dalam toples.

"Iya iya. tenang aja besok abang anterin kamu."

"Makasi abang ku." Ucap nya sambil memeluk sang kaka dari samping

"Dih kalau ada mau nya aja sok manis." Ucap Alan tapi tetap membalas pelukan adik cantik nya yang bukan nya marah malah terlihat cengiran khas nya yang mengemaskan.

**************

"Malam ini rindu kembali mengusik ketenagan pikiran ku, entah yang kulihat itu dia yang pernah mengisi hati ku dulu atau hanya takdir yang mencoba permainkan ku dengan rindu."

Helaan nafas berat terdengar dari seorang gadis yang sedang melamun dengan sebuah pulpen di tangan nya dan buku yang tergeletak di atas kasur.

Pertanyaan demi pertanyaan terus berputar di otak cantik nya membuat dia beberapa kali terlihat mengeleng kepalanya atau bahkan mencoret kertas yang sudah dia tulis dengan beberapa kata.

"Alana kamu belum tidur nak.?" ucapan seorang wanita yang di pastikan ibu nya membuat Alana menoleh dan tersenyum. 

"Belum bun dikit lagi." ucap Alana Dwi Putri ya dia lah gadis manis yang pulang basah kuyup karena hujan tadi pagi. Gadis lemah lembut yang selalu tersenyum dengan manis membuat siapa saja yang melihat nya pasti akan langsung jatuh hati padanya.

"Yaudah jangan kemaleman ya sayang bunda ngk mau anak bunda sakit gara2 kurang tidur." Ucap sang bunda mencium kening anak gadisnya.

"Siap bos perintah di laksanakan." Ucap Alana memberi hormat membuat ibu dan anak itu tertawa bersama.

************

Mentari kembali menyapa bumi tapi pagi ini terlihat lebih indah dan segar karena hujan semalaman menguyur Ibu Kota Jakarta. Membuat tetesan hujan yang berada di dedaunan terlihat cantik di terpa cahaya mentari pagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SenjaKu Tanpa MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang