Miracle In December (Exo Fanfiction)

Tittle: Miracle In Cecember

Main Cast:

-Park Chanyeol

-Secret

Support cast:

- Exo member

Genre: friend ship, romance,little sad

Author: JHR

Dicsklim: FF ini milik author, cast FF hanya milik orang tua mereka, sm ent, Dan lee sooman XD

Warning: apabila ada kesamaan ide cerita, nama tokoh,typo dimana-mana serta pembendaharaan kata yang kurang tepat  mohon dimaafkan ^^ jangan lupa RCL ya J

Happy reading all... hope you like it ^^

-

 -

 -

-

 -

 -

-

-

-

-

-

-

-

-

Chanyeol terus-terusan melirik arloji miliknya. Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Ia menghentak-hentakan tangannya di stir mobil. Berharap lampu merah cepat berganti menjadi hijau. Dia tak yakin akan datang ke tempat itu tepat waktu.

“Aku sudah terlambat..aku sudh terlambat.” Ujar Chanyeol gelisah.

Setelah 3 menit menunggu akhirnya lampu itu berubah menjadi lampu hijau. Chanyeol langsung menggas mobilnya, mengendarainya diatas kecepatan rata-rata. Sampai disebuah taman kota ia mematikan mesin mobilnya. Ia sedikit merubah penampilannya menggunkan kaca mata hitam, topi, serta masker agar tidak ada fans yang mengetahui keberadaannya. Dia juga tidak lupa memasang benda kecil yang penting di pakaian nya. Chanyeol segera keluar dari mobilnya, memasuki sebuah taman kota. Tidak,tidak lebih tepatnya arena bermain anak-anak di taman kota itu. Ia mengedarkan seluruh pandangannya, mencari seseorang yang ia cari di taman ini. Dia bahkan sempat berlari kecil menyelusuri taman ini, tetapi seseorang yang dicarinya tidak juga menampakan batang hidungnya.

“Aku sudah terlambat.” Ucapnya pelan.

“Dia pasti sudah pulang ke rumahnya.”

“Atau mungkin dia tidak pernah berkunjung ke taman ini lagi?’

“Oh ayolah…aku ingin sekali bertemu dengannya, bertemu dengan sahabat kecilku.”

Chanyeol menduduki dirinya di sebuah ayunan, yang dimana ayunan itu dulu sebagai tempat ia bertemu dengan sahabat kecilnya untuk yang pertama dan terakhir kalinya. Gila memang, mencari seseorang yang baru sekali bertemu bahkan mereka bertemu saat mereka masih berumur 7 tahun. Tapi inilah situasi yang sedang Chanyeol alami. Dia juga selalu yakin jika sahabat kecilnya itu pasti akan datang ke taman ini, meskipun ia belum pernah bertemu dengannya lagi sejak waktu itu. Chanyeol melepaskan topi yang ia kenakan.

“Apa penampilanku terlalu tertutup? Sehingga dia tidak mengenaliku? Agh…” Chanyeol mengacak-acak rambutnya.

Chanyeol menundukan kepalanya, saat ini semua pertanyaan tentang sahabat kecilnya itu sedang berputar-putar di dalam kepalanya.

Suasana taman tak seramai tadi, tetapi Chanyeol masih tetap diam di ayunan itu, ia juga tidak beranjak pergi meskipun awan sudah mulai gelap, dan suara petir sudah mulai terdengar bahkan rintik-rintik airpun sudah mulai turun membasahi Chanyeol, menandakan bahwa sebentar lagi akan hujan besar. Dia masih terdiam, dalam lamunan yang tidak ada ujungnya. Sampai suara telfon berbunyi membuyarkan semua fikirannya itu tentang sahabat kecilnya. Ia segera mengambil Handphone dari dalam kantung celananya dan mengangkat telfon itu.