Pagi ini aku berlari tergesa-gesa memasuki kelas, ada yg tau mengapa? Yaps, aku terlambat!
Aku baru saja berhasil merayu pak satpam agar membukakan gerbang, dan sekarang berharap agar guru yang sekarang sedang mengajar dikelas ku bisa di rayu juga, sehingga tidak perlu mendapatkan hukuman.
Kalau saja mendapatkan hukuman, aku akan mengutuk ka farid yang pergi terlebih dahulu dan si supir angkot yang menyebabkan aku terlambat sekarang.
Aku berdumel dalam hati dan berlari dengan kecepatan maximum, sampai aku tidak sadar menabrak bahu seorang pria yang sedang berjalan membawa setumpukan buku tebal dan 'bruk!' Semua buku tebal yang tadi menutupi wajahnya berserakan di lantai.
'Ck!' dengan rasa bersalah aku berjongkok dan merapihkan buku tebal yang berserakan dilantai.
"Maaf ya.." Pembicaraan ku terpotong dan menyipitkan mata berusaha mengeja urutan nama di seragamnya.
"Kala adnan" Aku coba melihat wajahnya, mata itu.. sangat unik! Bulat matanya berwarna kecoklatan, dia mempunyai Rahang yang sempurna. 'Blush' pipi ku merona, it's a perfect meenn!!
Tidak ingin terpaku dengan ketampananya terlalu lama, aku pun segera pamit dan berlari lagi.
'Wush.. drap.. drap.. drap..' suara sepatu ku menggema di lorong koridor. Setibanya didepan kelas, Aku pun membuka pintu dengan perlahan.
Dan akhirnya setelah sekian lama berceramah dengan embel-embel percikan air bah yang tidak sengaja di keluarkan. Pak surya pun berkata dengan suara lantang menggema memenuhi ruang kelas 11B.
"karna kamu tidak menghormati saya, kamu hormat kepada sang bendera dan berdiri ditengah lapangan sekarang juga!"
Dengan tergesa-gesa aku menuruni anak tangga sampai kaki ku terkilir dan terhuyung kedepan mengenai seorang pria.
Tangan ku bertumpu pada bahunya, terasa tangannya memeluk pinggang rampingku agar tidak terjatuh.
'Deg' mata itu.. itu si kala pria bermata kecoklatan yang ku tabrak tadi pagi. 'Deg..deg..'
Duh jantung ini makin dag dig dug, tuhaann semoga ia tidak mendengar detak jantung ku.
"Eh maaf ya" ujar ku yang langsung tersadar.
"Lain kali hati-hati, ini sudah 2 kali lho anda ceroboh, sangat merugikan orang lain dan itu sangat tidak baik. Anda bisa kan lebih berhati-hati. Dasar nona ceroboh" ia pun berlalu begitu saja membiarkan aku yang terpatung menganga tidak percaya dengan perkataanya.
Ceroboh?! Merugikan?! Ohmaygat! Sombong sekali anak itu. Lagi pula kelihatanya ia bukan seangkatan dengan ku, bukan juga senior disini, mungkin dia adalah junior ku.
Ha?! Junior?! Lebih memalukan lagi jika diri ini di rendahkan seperti itu oleh sesosok junior sendiri. Dasar bad boy! Menyebalkan!.
Dibawah terik matahari yang sangat panas, aku berdiri seraya hormat kepada sang bendera. Aku masih memikirkan anak songong itu. Bisa2nya ia berkata seperti itu, Aku berdumel dalam hati seraya menahan terpaan panas dari sang matahari.
'Cehs' tiba2 pipi kiri ku dingin membuatku tersentak dan membulatkan mata. Aku menoleh ke arah kiri. Terlihat pria berkaos basket sedang menempeli pipi kiriku dengan air mineral dingin. Aku sempat memandangnya sebentar.
"Cie.. cie.." dibalik tubuhnya, komplotan yang lain memperhatikanku dan pria ini dengan siulan disertai teriakan.
"Panas ya cuacanya, kenalin namaku sian, kelas 12A" pria itu mengulurkan tanganya berharap tangan ku menyambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say That You Love Me, babe!
RomanceHai everybody! Namaku Hazel Alesyah, umur ku 17 tahun, dan aku anak ke2 dari 2 saudara. Aku mempunyai seorang kaka laki-laki. aku ingin menceritakan kisah dengan si juniorku. laki-laki yang mengisi hati ku, yang membuat ku gemas karena sikapnya. iku...