happy reading
______
"Apa?"
Teriak Mea dan Ina berbarengan, keduanya saling pandang sebelum menatap Alina yang merasa sedih.
"Gue berasa dibuang, Mea."
Alina berkata lirih dengan wajah yang memerah dan basah membuat kedua sahabatnya ikut merasakan apa yang Alina rasakan.
"Lin. Ini salah gue sori Lin andai aja gue nggak cerita pasti lo nggak akan ikut dateng bareng gue."
Mea merasa menyesal karena mulut nya yang sembronoh ini membuat Alina harus diusir keluarganya.
"Gue juga salah ko," ujar Ina.
Alina menggeleng lalu memeluk kedua sahabatnya erat-erat. Ini bukan salah mereka tapi salah Alina sendiri yang memang ingin ikut bersenang-senang.
"Ini bukan salah kalian. Ini murni salah gue."
Mea mengusap lembut pipi Alina menghapus air mata Alina yang masih saja jatuh membasahi wajah nya.
"Lin. Lo jelek banget. sumpah" ejek Mea.
Ina Alina dan Mea sama-sama tertawa mendengar ejekan Mea yang sedikit menggelitik ketiganya.
"Oh yah Me .... Gimana kemarin malam, gol nggak?" tanya Alina tiba-tiba.
Mea dan Ina saling tatap kemudian keduanya sama-sama tertawa sementara Alina hanya mendengus kesal karena Mea dan Ina malah mentertawakannya.
"Lo ngrti gol itu apa?" tanya Ina yang sangat yakin Alina tidak akan tau.
Ina sangat tau Alina itu wanita bagaimana, Alina itu polos dan hanya bicara berdasarkan apa yang ia dengar tanpa tau itu benar atau tidak.
"Nggak," Jawab Alina dengan wajah sepolos mungkin.
Mea semakin tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Alina yang menurutnya sangat luar biasa.
"Aduhh Lin. Gue bingung mau jawab apa, sini gue bisikin." Mea menarik kepala Alina lalu membisikan kata demi kata yang membuat wajah Alina langsung memerah seperti tomat.
"Isshh, ko lo mesum sih."
Alina meringis jijik mendengar penjelasan vulgar dari Mea yang membuat ludahnya susah di telan.
"Trus Me, jadi lo kemarin ngapain?" Tanya Ina di sela tawanya.
"Anjirr. Yah nggak lah! Seliar-liarnya gue, gue masih perawan Ina dodol."
Ujar Mea membuat kedua sahabat nya Alina dan Ina saling pandang seolah tidak percaya.
"Masa sih Me? Nggak yakin gue," ucap Ina tidak percaya sama sekali, Mea itu liar, nakal seneng digrepe sana sini, ko bisa masih perawan.
"Iya meski hampir setiap hari gue disuguhi film live si Naomi, tetep gue nggak tertarik."
"Hah?"
Alina cengo dengan wajah memerah, sama sekali tidak yakin kakak Mea bisa melakukannya didepan adiknya sendiri.
"Serius kakak lo Naomi"
Alina dan Ina sama-sama menatap tidak percaya kearah Mea yang berbicara blak-blakan.
"Serius," Jawab Mea santai "Udah biasa gue liatnya juga," imbuhnya.
Mea dan Naomi memang memiliki sifat yang hampir sama, sama-sama manja dan liar namun Mea jauh lebih mendingan dari pada Naomi yang sudah hampir setiap hari malakukan hal semacam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON SUAMI ORANG
General FictionCSO SERIES I Fajar harus rela membatalkan pernikahannya dengan Nesia karena Printah dari Bos Besar untuk menikahi putrinya.