LIEFDE #2

710 40 4
                                    




Cakka yang baru pulang dari lembur mendapati rumahnya sudah gelap. Dilihatnya jam dinding yang ada diruang tamu setelah menyalakan lampu utama menunjukkan pukul 2 pagi. Ia harus lembur seminggu ini karena ada proyek besar yang sedang ditanganinya.

Cakka memutar knop pintu kamarnya dan melihat Ify sudah terlelap dalam tidurnya. Tapi seperti kemarin lagi-lagi Cakka mendapati kedua pipi istrinya itu basah bekas air mata.

"Segitu nyeselnya ya nikah sama gue? Sampai-sampai tiap tidur nangis?" sungut Cakka tak suka.

Segera Cakka menuju kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebelum tidur.

○○○

Paginya seperti sebelum-sebelumnya saat Cakka keluar dari kamar mandi sudah tersedia pakaian lengkap siap untuk digunakan. Setelah selesai Cakka segera keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan. Dari tangga Cakka melihat Ify yang sedang membersihkan rumah mereka dengan vacum cleaner. Terlihat sesekali istrinya itu mengusap keringat yang mengucur dikeningnya. Cakka menghembuskan napas lelah.

Sekilas Ify melihat bayangan Cakka yang turun dari tangga segera menghentikan aktivitasnya. Lelaki yang kini menjadi suaminya itu menuju kearah dapur. Ify langsung menyusulnya setelah meletakkan vacum cleaner yang tadi digunakannya.

"Udah mau berangkat Kka?" tanya Ify sekedar berbasa-basi sambil meletakkan piring berisi 2 potong sandwich dihadapan Cakka.

"Ya." Singkat Cakka.

"Mau kopi, teh atau susu?" Ify yang belum tau kesukaan Cakka pun memilih untuk bertanya.

"Kopi hitam dan gulanya sedikit aja." Sahut Cakka sambil memulai memakan sarapannya.

Ify dengan cekatan membuatkan pesanan Cakka. Tak butuh waktu lama secangkir kopi hitam terhidang dihadapan Cakka masih dengan asap mengepul.

"Lo nggak sarapan?" tanya Cakka heran karena tidak mendapati piring didepan Ify.

"Nanti aja setelah beres-beres rumah." Ujar Ify membuat Cakka meletakkan potongan sandwich keduanya yang sudah siap masuk kedalam mulut.

"Tapi gue paling nggak suka makan sendirian." Ketus Cakka. "Jadi mending sekarang lo ambil piring terus temenin gue makan." Lanjut Cakka.

"Tapi aku kan..." Ify ingin membela diri tapi segera dipotong oleh Cakka.

"Nggak ada tapi-tapi atau gue nggak akan pernah mau makan makanan buatan lo lagi." Gertak Cakka.

Akhirnya Ify mengalah ia pun langsung mengambil piring untuk diisinya dengan sepotong sandwich buatannya sendiri. Dalam diam Ify menyuapkan potongan-potongan kecil sandwich tersebut kedalam mulutnya.

Sebenarnya Ify sedang kehilangan nafsu makannya sehingga Ia malas untuk sarapan dan memilih menemani Cakka saja. Tapi ternyata lelaki itu tidak menyukainya.

Cakka mengamati istrinya yang sedang memakan sandwich didepannya dalam diam sambil menyesap kopinya. Sesaat Cakka membeku merasakan rasa dari kopi tersebut. Rasanya benar-benar pas dilidahnya. Bahkan Shilla yang sudah sering membuatkannya kopi jika Ia sarapan di apartement wanita itu pun tidak bisa membuat kopi seenak ini.

Dengan cepat Cakka menghabiskan kopinya lalu bangkit dari duduknya. Ia sudah hampir telat karena pagi ini harus mengantarkan Illa kesekolah. Gadis kecilnya itu tadi pagi merengek memintanya mengantar kesekolah karena kemarin tidak datang ke apartementnya. Padahal Cakka datang hanya saja gadis kecilnya itu sudah tertidur.

LIEFDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang