''Rach, ini Varez. Mulai sekarang dia jadi adik kamu, kamu harus jagain dia dengan baik ya.''
''Siap ma. Hore Rach akhirnya punya adik.'' Gadis kecil itu berteriak kegeringan ketika mama angkatku memperkenalkan ku padanya.
Kakak baruku itu memandanggiku cukup lama sambil terus tersenyum, dan kemudian tanpa ba-bi-bu dia langsung menyeret tanganku untuk mengikutinya. Dia akan memperkenalkan rumah ini padaku.
Mungkin usia kami hanya terpaut 1-2 tahun, aku tidak tahu pastinya. Karena aku sendiri masih kesulitan untuk menggingat hari ulang tahunku. Pertama kali aku masuk ke dalam keluarga ini, umurku baru saja menginjak 7 tahun. Itu kata pengasuh di panti.
Kakak baruku ini sangat bersemangat dalam menjelaskan apapun dan bercerita banyak hal, dia mengajakku berkeliling rumah yang menurutku sangat besar ini. Mungkin luasnya 3x lipat dari luas panti asuhan ku dulu.
Walaupun kakak ku ini seorang perempuan, tapi dia tidak terlihat lelah saat mengajak ku jalan-jalan. Dia benar-benar seperti tour guide. Sudah hampir 2 jam kami berkeliling, tapi sepertinya dia tidak pernah kehabisan topik dalam pembicaraan satu arah ini.
Aku lebih banyak diam, karena aku masih merasa canggung untuk berbicara dengannya. Dia tidak tampak tersinggung dengan sikap diam ku, senyumnya masih terus terpajang di wajah yang pada dasarnya memang suah pucat itu.
Setelah hampir 2,5 jam lamanya dia mengoceh tanpa ada sedikitpun respon dari ku, nafasnya mulai terdengar lelah dan patah-patah. Kakak ku itu menggiring ku kembali ke ruang keluarga.
Dia pasti lelah dan juga bosan denganku. Itu adalah suara hatiku saat itu. aku memang tidak pernah menjadi anak yang menyenangkan untuk orang lain. Wajah ku terlalu cuek untuk memandang luas dunia ini.
''Gimana rasanya punya adik baru Rach?'' Tanya mama dengan nada humornya setelah kami sampai di ruang keluarga.
''Var anaknya asyik ma.'' Jawaban kakak ku itu sontak membuat mataku melebar. Dia bilang apa? Asyik? Yah, mungkin dia terlalu lelah.
Kakak ku itu menarik tangan ku untuk duduk diantara mama dan papa. Dan kedua orang tua baru ku ini menerimaku dengan senag hati.
Aku tahu pasti, jika keluarga ini hanya mempunyai satu orang anak, yaitu kakak perempuan ku itu. Mungkin kakak ku ini terlalu kesepian dan akhirnya kedua orang tuanya memutuskan untuk mengadopsiku menjadi anak sekaligus adik bagi si kakak.
Waktu itu, aku baru saja menjalani 7 tahun hidup di dunia ini. Ketika aku mulai sadar, keberadaanku disana bukan untuk menggusir rasa sepi si kakak, melainkan untuk mengubah silsilah keluarga itu.
Aku yang baru berusia 7 tahun, bukanlah seorang anak laki-laki kecil yang hanya tahu bagaimana caranya bermain. Kakak ku sangat perhatian padaku, dia mengajarkan apapun yang dia tahu padaku. Dan aku selalu sadar saat dia menjelaskan banyak hal di depanku, bahwa gadis yang usianya hanya lebih tua 1-2 tahun dari ku ini adalah sesosok gadis yang amat cerdas.
Aku tahu, jika kakak adalah orang yang sangat baik dan menyenangkan, namun disisi lain aku juga tahu, bahwa kakak adalah orang paling menggerikan yang pernah kukenal.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sis!
Teen FictionVarez, anak yatim piatu yang kemudian diadopsi oleh keluarga Ishii. Disana ia bertemu dengan seorang gadis kecil yang amat cerdas bernama Rach, dia lah kakak baru Varez. Seharusnya hidupnya berjalan dengan normal. Tinggal di keluarga yang kelewat be...