This is Super Junior

964 56 5
                                    

Park Jungsoo atau kita kenal sebagai Leeteuk adalah leader Super Junior. Ya leader yang dikenal dengan kebijaksanaannya ini sedang masuk kedalam dormnya. Akhh dia rindu suasana ramai di dormnya.

Leeteuk memasuki kamarnya. Membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Mengingat dimana super junior masih memiliki Hangeng dan Kibum. Dia merindukan 2 ex member tersebut. Dia juga rindu dengan Donghae. Rindu dengan dongsaeng kecilnya itu.

"Super Junior akankah bisa seperti dulu?". Gumamnya.

Tanpa disadari air matanya menetes, terlalu banyak memorinya bersama member yang lain. Dorm yang dulu penuh tawa sekarang sepi bak kuburan.

Leeteuk benci ini. Benci mengingat memori indah yang membuat hati remuk. 'Sakit' batinnya menjerit. Tanpa sadar Leeteuk menangis dalam tidur. Fisiknya lelah begitu juga batinnya.
-
-
-
-
-
-
Malam itu Heechul mengunjungi dorm. Ya jarang sekali dia tidur di dorm. Mengingat dia sudah membeli apartemen sendiri. Ngomong ngomong dia juga rindu dorm ini. Rindu keramaian  dorm ini.

Akkh, memorinya teringat saat Kyuhyun, magnaenya membuat ramen sungai han. Dia juga ingat dengan shindong, teddy bear SJ yang menggemaskan itu.

"Jungsoo-ah, apa kau disini". Panggilnya pada seseorang.

Heechul terus menyusuri dorm. Langkah kakinya berhenti saat mendengar suara seseorang merintih.

"Aigoo Jungsoo". Pekik Heechul kaget saat melihat kondisi Leeteuk. Bagaimana tidak? Leeteuk tampak mengenaskan. Matanya terpejam tapi air matanya tak berhenti menangis.

Heechul menyentuh dahi Leeteuk dengan punggung tangannya. "Kau demam jungsoo".

Heechul segera mengambil air dan kain lap untuk mengompres teman seperjuangannya itu. Heechul dengan teliti merawat Jungsoo. Melepas sepatunya, melepas pakaiannya, mengompres badannya, lalu mengganti pakaiannya, menyelimutinya.

Setelah dirasa cukup, Heechul pergi kedapur membuatkan Leeteuk bubur dan teh. Dia menyiapkan segalanya. Khawatir jika Jungsoo sadar tidak bisa memakan apapun.

Heechul berjalan menuju ruang tamu. Menyalakan TV untuk menghibur dirinya. Dulu siaran TV ini dipenuhi Super Junior. Di kepalanya terngiang ngiang nama semua member.

"Heechul-ah". Panggil seseorang pelan.

"Jungsoo-ah kau sudah bangun?". Tanyanya.

Jungsoo tersenyum tipis. "Apa yang kau lihat ini hantu? Ngomong ngomong terima kasih sudah merawatku".

"Kau sudah makan man?".

"Belum sama sekali".

"Tunggulah disini dan duduklah tenang aku akan mengambilkan makananmu". Pinta Heechul, sedang yang diperintah hanya bisa menurut.

Tak lama kemudian Heechul datang membawakan bubur dan teh untuk Leeteuk.

"Makanlah leader-ssi". Goda Heechul.

"Jangan berucap sopan chul-ah". Kata Leeteuk pelan.

Leeteuk mulai memakan buburnya hingga habis dan meneguk teh nya tanpa sisa.

"Kau mengerikan jungsoo". Ujar Heechul.

"Aku lapar". Jawab Leeteuk singkat.

Kemudian tak ada yang berbicara baik Heechul maupun Leeteuk. Keduanya diam memandang TV yang bahkan tak menarik sama sekali.

"Kau tak merindukan dongsaeng dongsaeng kita?". Tanya Leeteuk membuka pembicaraan.

"Sangat, aku yakin mereka juga merindukan kita". Jawab Heechul pelan.

"Apa aku masih pantas menjadi leader Super Junior?". Tanya Leeteuk ragu

"Super Junior hanya punya satu leader yaitu Park Jungsoo yang dikenal ELF dengan nama Leeteuk, dan itu mutlak. Siapa yang berani mengganti posisi leader kami, maka akan kubunuh dia".

"Aku selalu bertanya akankah Super Junior masih berdiri ditahun tahun kemudian?".

Heechul menghela nafas. "Super Junior masih tetap berdiri, kau lupa? Kita the last man standing bro".

"Aku ragu Heechul". Ujar Leeteuk gelisah.

"Dulu Super Junior memiliki 13 cahaya, tak lama kemudian datanglah 2 cahaya lain membuat Super Junior semakin terang. Tapi disekeliling Super Junior ada cahaya biru safir yang indah. Merekalah yang melindungi Super Junior. Dan cahaya biru safir itu diberi nama 'ELF'. Elf yang cantik dan indah ada disekitar kita, menunggu kita kembali".

"Aku merasa bersalah pada ELF". Ujar Leeteuk sedih.

"Super Junior juga merasa bersalah pada ELF".

"Kau tahu Heechul, aku selalu berkata masikah kita ditunggu untuk berdiri diatas panggung, sering aku mengatakan itu hingga seperti mantra buatku. Super Junior seperti doa buatku".

Heechul memeluk Leeteuk. Menangis dipundak Leeteuk. "Gomawo Leeteuk-ah, gomawo sudah membawa Super Junior sampai sejauh ini, kita tetap Super Junior Jungsoo-ah".

"Heechul aku merindukan kita yang dulu".

"Akupun sama Jungsoo"

"Akankah ELF menunggu kita yang sudah berumur ini? Aku hanya takut mereka pergi".

"Mereka ada disana jungsoo-ah menunggu kita".

Akankah ELF menunggu superman mereka?

End

Mian jelek :)

Gomawo! Leeteuk HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang