A Confession?

235 38 0
                                    

"Ah jadi kalau kalimat seperti ini harus menggunakan gerund."

Aku terus menghafal dan mempelajari materi untuk ujian bahasa asingku hari ini.

You received a new message!

From : babibulat.

Goodluck!

Aish. Aku memang harus banyak berterimakasih kepadanya. Kalau dihitung-hitung dia sudah banyak membantuku.

To : babibulat.

Terimakasih. Have a good day a head.

*

"Dubu jawab pertanyaan nomor 1. Sejauh apa lo deket sama Nama yang tidak dikenal yang baru aja gue kenal namanya adalah Mark sunbaenim?"

"Kenapa bisa deket?"

"Apa kalian pacaran?"

"Atau hubungan tanpa status?"

"Bagaimana ceritanya kalian bisa belajar bersama?"

"APA BENAR KALIAN BERKENCAN?"

"Apa lo suka? Atau dia?"

ARGH. Bukan ucapan selamat pagi yang kudengar, justru pertanyaan yang sama sekali tidak berbobot dari Chaeng dan juga Mijoo.

"Udah gue bilang, kita gak ada apa-apa."

"BOHONG." Sahut keduanya serempak.

"WOY AH."

"Nih ya, dia cuma sekedar ngebantu gue buat belajar. Udah cukup. Toh gue menganggap dia temen."

Temen. Kenapa tiba-tiba aku merasa sukar melontarkan kata tersebut.

"Temen? Dub, gue bilangin ya. Lo coba harus peka sama lingkungan di sekitar lo." Ucap Mijoo.

"Peka apa sih?"

"Peka kalo misalkan, misalkan loh ya, Mark sunbaenim suka sama lo."

Deg. Ah masa iya. Gak deh gak mungkin. Itu karena dia emang baik kali. Gak boleh baper Dub.

*

UJIANNYA TERNYATA GAK SUSAH.  Aku sangat senang. Berapa ya kira-kira nilaiku?

To : babibulat.

Ujianku sudah selesai! Sangat mudah. Terimakasih oppa!

Tunggu. Apa ini. Untuk apa aku mengirimnya pesan? Ah tidak tidak. Ah kenapa sih aku ini.

You received a new message!

From : babibulat.

Bagus dah. Jangan pernah manggil gua oppa. Jijik tau ga? Ga cocok lu manggil begitu.

HAHAHA. Jadi dia gak suka dipanggil oppa?

Akupun coba mencari kelasnya. Aku ingin mengucapkan terimakasih kepadanya.

Ah itu dia!

"Oppa!" Sahutku dari belakang.

"Jangan pernah manggil gua oppa." Balasnya tanpa menoleh.

Tiba-tiba..

"Oppa oppa!"

Aku melihat seorang perempuan sok imut yang memeluk lengannya. Kenapa aku merasa sakit hati? Kenapa aku tiba-tiba merasa iri?

Aku hanya bisa diam dan membisu. Tubuhku kaku.

Oh! Itu Jiae. Murid kelas XI-A2. Ngapain dia?

"Jangan pernah menggodaku seperti itu. Menjijikan." Jawab Mark sambil melepaskan lengannya.

Forbidden Love. ( MARK DAHYUN FANFICTION. )Where stories live. Discover now