BRAK!
June membanting pintu kelasnya kencang, membuat seisi kelas melihat kearahnya tak terkecuali guru yang sedang mengajar di situ. Bu Rahma. Guru fisika yang subhanallah seremnya.
"Telat lagi June?" Tanya Bu Rahma dengan senyum ramahnya, beserta hawa menusuknya.
June menyengir, "Hehe, iya Bu. Saya duduk ya? Makasih Bu." Ucap June sambil berjalan ke arah kursinya yang berada di samping Bobby.
"Jun." Panggil Bu Rahma halus.
June memejamkan matanya sambil menelan ludahnya kasar merasa ada sesuatu yang buruk terjadi setelah ini. June membalikkan dirinya ke arah Bu Rahma sambil tersenyum ragu, "Ya? Ada apa Bu?" Tanya June.
Bu Rahma bangkit dari kursinya sambil tersenyum,"June kamu terlambat."
Iya gue tau gue telat, ngomong mulu sih lo, batin June.
June tersenyum, "Ya terus kenapa Bu?" Tanya June yang mendapat pukulan dari Yunhyeong yang kebetulan duduk di samping tempat June berdiri.
"Lari keliling lapangan sampai pelajaran saya selesai." Ucap Bu Rahma masih dengan senyumnya.
"Yah elah gue kan cuma telat 30 menit!" June langsung menutup mulutnya saat sadar apa yang barusan ia katakan kepada guru yang amat tak disukainya.
"JUNE AL-GHIFARI! KELUAR DARI KELAS SAYA SEKARANG!"
X
Sip. Kaki gue mati rasa.
"Bagus ya Jun, besok ulangi lagi." Gumam June sambil mendudukan dirinya di bawah pohon, di pinggir lapangan.
June mengipas-ngipasi lehernya menggunakan tangan sambil sesekali menyeka keringatnya yang bercucuran. Ia baru berlari 15 putaran namun seperti sudah berlari 25 putaran.
"Ga lagi-lagi deh gue telat di pelajarannya si Rahma." Gumam June pelan. June mengambil ponsel yang ada di saku celananya, mengecek sudah jam berapa sekarang. June menghembuskan nafasnya pelan lalu kembali mengantongi ponselnya, "Masih lima belas menit lagi, elah."
"Dihukum lagi Jun?" June melirik ke arah samping, lalu mengangguk pelan.
Orang itu duduk di samping June, "Dihukum apa lagi kali ini?" Tanya orang tersebut sambil terekekeh pelan, merasa tak asing lagi mendengar bahwa June sedang dihukum.
"Ya biasalah, lari keliling lapangan sampe pelajaran si Rahma selesai." Ucap June yang ikut terkekeh pelan, "Lah lo ngapain di sini Ros? Jamkos?" Tanya June, heran kenapa pria itu bisa berkeliaran saat jam pelajaran berlangsung, kalau June ma udah gak heran lagi kalau suka berkeliaran pas pelajaran.
Ros, Rosie. Roseanne Park. Anak paduan suara yang suaranya gak usah diragukan lagi. Cantik, tinggi, suaranya bagus, body goals. Tapi sayang, bobrok.
Rosie menggeleng pelan, "Nggak, tadi gue izin ke kamar mandi, terus liat lo di sini yaudah gue samperin, yaudah ya gue balik, ntar Pak Rizky ngomel, oh iya jangan sampe ketauan Hanbin kalo lo telat lagi, bisa abis ntar." Ucap Rosie dengan kekehannya lalu berjalan menjauhi lapangan menuju kelasnya, kelas mereka memang berbeda.
"Lah iya si Hanbin, lupa kalau dia idup."
X
"Gimana Jun hukumannya? Asik?" Tanya Bobby sambil menyeruput es kopyornya yang ia beli di kantin.
June mendengus sebal, "Asik apaan, kaki gue udah kaya mati rasa."
"Mungkin kalau reaksi lo gak kaya tadi, apalagi sampe ngomong 'gue' ke Bu Rahma hukuman lo gak bakal seberat itu." Timpal Yunhyeong.
"Makin benci gue sama dia." Cetus June.
"Awas Jun, lama-lama benci jadi cinta." Ujar Bobby.
June mendelik, "Heh kalau benci jadi cinta udah dari dulu gue jadian sama si Rahma."
"Jun, kamu dipanggil sama Hanbin." Ucap seorang gadis berhijab syar'i yang tiba-tiba menghampiri meja June, Bobby dan Yunhyeong.
June mengernyit bingung lalu menunjuk dirinya sendiri, "Gue?" Tanya June memastikan.
Gadis itu mengangguk, "Yaudah ya itu aja." Ucap gadis itu sambil meninggalkan meja June dkk.
June mengalihkan pandangnnya ke arah Yunhyeong dan Bobby secara bergantian, "Dia siapa?" Tanya June.
Bobby yang berada di samping June pun mendorong kepala June dari belakang, "Makanya kalau istirahat itu bersosialisasi sama temen-temen. Jangan nyebat mulu di rooftop atau nonton bokep di kamar mandi. Temen sekelas aja ga tau." Cibir Bobby.
"Lo juga Bob." Timpal Yunhyeong. Jeda, "Dia Adel, temen sekelas kita Jun."
X
Vomment y