"we bangun.dasar kebo"ujar Bang varel sembari menarik selimut dari tempat tidurnya zahra."iya nanti gua bangun 5 menit lagi"ujar zahra sembari menarik selimutnya kembali. "Terserah lo deh,ujar bang varel sembari keluar dari kamar zahra dan melangkahi anak tangga secara satu-persatu.
Zahrapun terbangun dari tidur dia yang lelap itu. Ia tersadar bahwa malam ini ada acara dengan keluarganya. Zahra langsung lari dengan cepat menuruni anak tangga tersebut dengan sembari berteriak keras "Bunda..., sembari mencari bundanya disetiap sudut rumahnya.Terdengar suara mesin mobil yang sedang dinyalakan,zahra pun mendekati suara tersebut melihat bundanya dengan bang varel yang sudah siap di dalam mobil "bun,zahra ditinggal? dirumah sendirian gitu?, zahra bicara dengan raut wajah yang sedih akan ditinggal sama bundanya. "Yaudah kamu cepatan ganti pakaian kamu,bunda tungguin kamu di dalam mobil kok" zahra langsung masuk ke dalam rumah untuk mengganti pakaian tidurnya dengan gaun berwarna biru muda warna kesukaan dia.
Zahra sudah selesai berpakaian rapih ia pun mulai menuruni anak tangga satu persatu secara perlahan karena dia lagi sulit memakai sepatu hagy hilgy.Zahra mulai membuka pintu mobil yang sudah siap untuk pergi ke acara teman-nya bundanya zahra.
Sesampai disana zahra melihat kanan kiri ada sekelompok laki-laki berpakai kameja bewarna coklat dengan celana levis pensil bewarna hitam.Zahra mengamati wajah laki-laki itu tidak asing lagi menurut zahra tetapi dia bingung dengan kehadiran laki-laki itu di acara seperti ini,acara peresmian butik fashion muslimah masa kini.Laki-laki itu berjalan menuju zahra yang sedang memperhatikan laki-laki itu, semakin dekat laki-laki itu berjalan menuju zahra sedangkan zahra masih ngelamun "zahra?, ujar reza sembari menepuk bahunya zahra dengan terseyum sederhana kepada zahra "Reza?"dengan raut wajah zahra yang kebingungan dengan kehadiran reza di butik ini.Reza langsung menjawab pertanyaan zahra dengan reflks "iyah ini gua reza emang lo kira gua ini bokap lo,hehehe" reza tertawa melihat raut wajahnya zahra yang lugu itu.
Zahra langsung bertanya kembali kepada reza agar suasana-nya tidak canggung "lo kok disini reza?" Sembari bejalan bareng reza mencari tempat duduk yang enak untuk melanjutkan perbicaraanya.Dengan mudah reza menjawab pertanyaan dari zahra "ya jelas gua ada disini,yang punya butikan ibu gua" zahra langsung kaget mendengar jawaban reza tersebut "oh begitu" ujar zahra menjawab dengan reflks.Reza selalu mencari bahan untuk dibicarakan kepada zahra agar suasana tidak canggung.Zahra pun sudah mulai nyaman dengan watak reza yang humoris itu "lu lucu banget sih rez,rahang gua cape nih dibikin tertawa mulu sama lo" ujar zahra sembari menertawakan omongan reza yang bikin zahra ketawa."zah gua pengen bicara sesuatu sama lu?"ucap reza dengan wajah yang serius,dan zahra memberhentikan tertawanya ketika reza berbicara dengan raut wajah yang kaku "bicara aja rez lagi pula kan dari tadi kita bicara terus"ujar zahra sembari tertawa kecil melihat muka reza yang kaku itu."zah acc gua sih" ucap reza sembari mencubit hidungnya zahra yang mancung itu."hidung gua sakit tau lo cubitin,lu cuman bicara begitu doang rez?gua kira penting banget" ujar zahra dengan wajah yang kesel mendengar ucapan reza yang tadi."emang lo kira gua mau bicara penting apa zah?" Ucap reza sembari meminum segelas sirup "ga kok,itu gua aja yang lagi ga jelas mungkin ini efek gua udah ngantuk" ujar zahra sembari mengucek-ngucek matanya agar terlihat sudah mengantuk dengan reza.Gua kira dia mau nembak gua ternyata dia cuman minta pin bbmnya dia di acc sama gua,ucap batin zahra yang sedang ngelamun melihat ketampanan wajahnya reza."oh lu udah ngantuk, lu mau gua anterin pulang zah?" Ucap reza yang mulai membangunkan badanya dari kursi pesta. "Ga usah rez gua bisa pulang bareng sama bunda gua kok,btw makasih ya rez atas tawaran lo tadi,lain kali aja lo ngaterin gua pulang" ucap zahra sembari terseyum melihat reza dan menepuk bahunya.Reza membalas seyuman zahra,zahra mulai berjalan meninggalkan reza seorang diri di tempat meja pesta yang dipakai berdua itu. "Hati- hati zah" ucap reza berteriak saat zahra mulai menjauh dari hadapanya.
"Bun ayo kita pulang,besok zahra sekolah bun" ucap zahra sembari merangkul bunda-nya "oh iya bunda lupa banget de kalo kamu tuh besok sekolah,tapi bentar dulu ya nak" ujar bunda lina sambil mencium kening-nya zahra anak perempuanya sematawayang."kenalin jeng ini anak saya namanya zahra anak-nya manja banget kepada bunda-nya" ujar bunda lina yang sedang memperkenalkan anaknya ke teman-nya. "Azzahra tante,pangil aja zahra" ucap zahra memperkenalkan dirinya kepada teman-teman bundanya "zahra,pekenalkan nama tante felita"ujar tante felita sembari terseyum melihat zahra yang cantik ketika memakai gaun warna biru muda."oh namanya tante felita" Zahra menjawab dengan reflks." Kamu sekolah sma dimana dan sudah kelas berapa zahra?" Ucap tante felita sembari menyicipin makanan yang sudah disajikan di atas meja pesta tersebut "sekolah di sma pertiwi ,kelas 10 ipa2 tante" ujar zahra dengan raut wajah yang sudah mulai membosen melihat suasana acara teman-nya bundanya "berarti kamu sekelas sama anak tante, pasti kenal sama anak tante dong" Ucap bunda felita. "Emang nama anak tante siapa?" Ucap zahra dengan raut wajah yang sangat bingung " Nama anak tante itu Reza Bramoto ,dia anak baru di sma pertwi dia pindahan dari sma 1bandung" ucap tante felita sembari meminum coffe latte yang hangat. Zahra sangat kaget mendengar ucapan tante felita tersebut. "Oh reza dia teman semeja aku tante" ucap zahra reflks "oh baguslah semoga aja kalian bisa bersama terus sampai ke pelaminan" ucap tante felita sembari tertawa bersamaan dengan bunda lina " maksud tante felita apanya?trus bunda kenapa ketawa?" Ucap zahra dengan raut wajah yang sangat bingung mendengar omongan tante felita dan bingung sama bundanya yang ikut tertawa bersama-sama. "Jadi gini lho zah,tante sama bundamu..,' Ucap bunda felita yang belum selesai karena ada kehadiran bang varel yang mengajak bunda lina dan zahra pulang karna sudah larut malam "bun,zah ayo kita pulang besok varel ada ulangan matematika" ucap bang varel. "Yasudah ayo kita pulang" ucap bunda lina kepada kedua anaknya yang sudah mulai bosen dengan keadaan pesta tersebut.
Mereka berpamitan kepada tante felita dan mereka lekas meninggalkan pesta itu dikarenakan sudah larut malam.Zahra masih bingung dengan ucapan bunda felita yang tadi di acaranya tante felita.Ia pun ingin bertanya dengan bunda tapi di merasa ragu karna bundanya pasti tidak akan menjawab melainkan menertawakan zahra.Sepanjang perjalanan arah pulang ke rumah zahra,ia ngelamunin percakapannya dia dengan reza sewaktu di acara bundanya reza.Dengan raut wajah zahra yang bahagia akan orang yang sedang jatuh cinta untuk kedua kalinya.
*pov zahra
Yaampun reza ternyata orangnya tuh humoris,dewasa dan senyuman dia yang bikin gua selalu ingin menatap wajahnya dia yang tampan banget.Tapi gua ga usah kepedean dia baek sama lo zah itu cuman rasa kemanusian doang bukan lebih untuk suka ke gua,jadi gua harus biasa aja dengan reza.Sesampai dirumah zahra langsung menaikin anak tangga satu persatu dengan cepat. Ia ingin langsung beristrirahat karna ia sudah mengantuk.
Sebelum zahra tidur ia ingin bbm temannya yaitu bunga untuk menanyakan apakah dia harus acc pin-nya reza karna zahra sangat ragu untuk acc pin-nya reza.Zahra mengambil handphone-nya dari meja belajarnya.💬zahra: PIGG!!
PIGG!!💭Bunga: Ada apasih zah? Udah larut malam begini, bbm gua?
💬Zahra: Bung menurut lo gua acc pin-nya reza ga ya?
💭Bunga: Itu terserah lo aja deh,udah ya gua mau lanjut tidur lagi,kalo mau cerita tentang reza besok aja disekolah bye.
"Yeh bunga giliran gua butuh dia udah molor,udahlah bbmnya gua read aja kasihan juga sih bunganya,yaudalah sekarang gua tidur aja" Ucap zahra berbicara sendiri sembari mematikan handphone-nya,mematikan lampu tidur dan menarik selimutnya.
Maap ceritanya baru dilanjut jangan lupa voted sam komenan-nya teman teman;) maapkan klo ada yang typo;")
KAMU SEDANG MEMBACA
Penggemar Rahasia
FanfictionAzzahra anak yang manja,good girl banget tapi sayang dia tidak pernah memperhatikan keadaan sekitarnya dan tidak pernah memperdulikan orang yang mecintai dirinya.Pada suatu saat dia pernah mencitai seorang laki-laki dari smp hingga sekarang di SMA b...