Sebenarnya ini cerita imejin, cuma aku ga suka kalo sebut namanya (Y/N). Anggap saja Yoona itu namamu. Selamat menikmati.
============
Menjadi siswa kelas 3 sma tidak lah mudah. Apalagi dengan label jomblo sepanjang masa. Sebenarnya aku tidak ada masalah soal itu. Tapi agak jenuh saja ketika teman mulai mengejek tidak laku. Aku senang hidup dengan duniaku sendiri. Dunia fantasi. Kyaaaa... fangirl detected.Sudah sering teman-teman mulai mengenalkan kenalannya padaku biar aku bisa naik level menjadi in relationship. Tapi apalah daya, sumber tegangan katoda dan anoda lemah, a.k.a tidak nyambung. Setiap blind date selalu berakhir dengan senyum terpaksa dan izin ke belakang lalu lari pulang.
Syukurlah aku punya teman setia, fufufu. Namanya jungkook. Banyak orang mengira kita pacaran. Padahal kita murni temenan. Yang paling disyukuri adalah tawaran blind date pun akhirnya berkurang sejak aku berteman dengannya. Tidak perlu lagi alasan-alasan tidak masuk akal untuk menolak ajakan blind date.
Tapi masalahnya jungkook terlalu ganteng untuk cuma jadi teman setia. Pernah sih ngarep ditembak, tapi kok sepertinya tidak mungkin. Yasudahlah. Dan aku bukan tipe yang mengemis cinta seperti yang di lagu-lagu gitu. Jadilah aku biasa aja meski hanya jadi teman setia a.k.a teman tapi mesra.
Kita berdua les vokal di tempat yang sama. Itulah asal muasal bagaimana kita bisa dekat. Sekian cerita selesai.
Eh, bercanda. Ini baru permulaan deng.
Suatu hari, di dunia tabi, teletubies berpelukan. Eh, salah ceritanya. Ulang.
Suata hari, di suatu senja yang cerah sehabis les vokal, jungkook mengajakku hang out di cafe yang biasa kita datangi. Karena sudah biasa, aku iya-iya aja. Lagian pr besok tidak terlalu banyak. Jadi, "let's go" sambutku.
Di cafe rupanya ada seseorang yang sudah menunggu kita berdua. "Duh blind date lagi" keluhku dalam hati. Aku menatap jungkook dengan kecewa seakan mengisyaratkan "kau menipuku".
"Hyung, kau menunggu lama?" Sapa jungkook ke cowok itu.
Lalu cowok itu menoleh ke arah kita berdua. "Kalian sudah datang, duduklah" sapanya dingin.
Tumben orang sedingin ini pas mau blind date. Biasanya juga baik-baik gimana gitu. Agak fake sih emang baiknya.
Aku dan jungkook duduk sebelahan di depannya. Udah kaya mau wawancara aja ini. Mana pewawancaranya sinis banget pula. Alhasil aku duduk manis dan diam saja, kecuali pas ditanya baru jawab.
"Begini yoona ya, yoongi hyung ingin mencari penyanyi wanita untuk lagunya" jelas jungkook membuka pembicaraan diantara aku dan cowok super dingin sedunia di depanku.
"Oh" jawabku singkat.
"Jadi, apakah kau mau jadi penyanyinya?" Lanjut jungkook.
"Aku?" Tanyaku kaget sambil memberi isyarat "why me" ke arah jungkook.
"Jika kau tak mau tak usah memaksa" potong yoongi tiba-tiba.
Aku hanya melongo dengan kata-katanya. Ini niat ga sih nyari penyanyi.
"Oh, begitu kalau begitu anggap saja aku ga minat" jawabku sebal sambil berdiri hendak pergi meninggalkan mereka berdua.
Tiba-tiba yoongi memegang tanganku. Tangannya dingin. Apa dia nerves sehingga bersikap dingin seperti itu, pikirku. Tapi aku segera menghapuskan imajinasi itu. Sepertinya itu hanya halusinasiku akibat menonton drama kemaren. Karena ternyata dia semakin menyeramkan setelah itu.
"Duduklah" katanya pendek.
Entah kenapa aku menuruti perintahnya.
"Aku sudah mendengar rekaman suaramu" lanjutnya. " kau cocok untuk laguku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Click (Please smile a bit to me)
FanfictionDuh.. ya.. belum pernah punya pacar kok ya melas banget.. --- pendapat orang masa kini Sebaliknya, pendapatku --- duh yaa.. punya pacar gini-gini amat... senyum aja susah.. ngomong apa lagi... Yoona, anak kelas 3 sma. Jago nyanyi. Agak aneh. Tapi ba...