...Kenzo POV...
"Alice!!" panggilku pada alice yang masih sibuk dengan ponselnya,padahal saat ini kami sedang duduk berdampingan di taman kampus.
"apa?? " tanyanya tanpa mau melihat ke arahku.
"Alice!! " panggilku sekali lagi.
"apa??!! " tanya alice sambil menengok ke arahku.
"besok malem kamu kerumahku yaa." kataku dengan santai.
"ngapain ke rumah kamu?? " tanya alice yang terlihat sedikit terkejut.
"yaa main lah, nanti sekalian kenalan sama orang tuaku." jelasku pada kekasihku ini.
"ngak deh, aku masih belom siap" jawab alice sambil menggelengkan kepalanya.
"ayo dong al, aku pengen kamu kenalan sama keluarga aku" kataku sedikit memohon.
"Hmm, Maaf Ken, aku belum siap, lagian besok malem aku masih ada tugas kampus." kata Alice."cuma bentar aja alice" kataku dengan sedikit memohon.
"iya deh, tapi cuma bentar yaa" jawab alice membuatku tersenyum puas.
"kalo gitu besok malem kamu ke rumah aku ya yang" kataku lagi.
"iya iya, tapi nanti ikut aku beli baju yaa" kata alice lagi.
"ngapain beli baju?? Emang mau kemana?? " tanyaku dengan bingung.
"kan mau ketemu keluarga kamu" jawab alice dengan polos sehingga membuatku ingin tertawa.
"kalo mau kerumahku ngapain beli baju baru?? " kataku sambil menggelengkan kepala.
"biar kelihatan pantes kenzooo" jawab alice dengan jengah.
"jadilah diri sendiri sayang" kataku sambil membelai rambut coklatnya.
"tapi aku mau kelihatan lebih baik didepan mereka" kata alice lagi.
"iya iya nanti kita beli baju baru, yang penting kamu mau kerumahku" kataku kemudian.
***
"ini bagus ngak??" tanya alice sambil menunjukkan sebuah gaun merah yang panjangnya hanya sebatas lutut.
"bagus kok" jawabku sambil tersenyum.
"bagus ini apa ini?? " tanyanya sambil menunjukkan gaun merah tadi dan gaun hitam yang tak kalah bagusnya.
Inilah yang paling tidak kusukai saat belanja bersama perempuan, mereka pasti akan rempong jika harus memilih.
"dua duanya bagus" kataku lagi.
"kan suruh pilih" katanya dengan jengkel.
"terserah.. Semuanya bagus" jawab ku lagi.
"ya udah kalo gitu besok malem aku mau peke dua duanya" sahut alice dengan ketus.
Sungguh dia sangat lucu saat sedang marah.
"gak usah marah juga lah " godaku sambil mencolek dagu alice.
"ngak marah! " jawab alice dengan ketus.
"beli dua duanya aja, nanti kamu tinggal pilih sendiri" kataku pada alice yang sepertinya akan marah.
"buang buang duit" kata alice masih ketus.
"beli yang merah aja deh" jawabku.
"aku mau yang item" kata alice dengan cepat.
Dasar.. Kenapa tanya kalo akhirnya jawabannku tidak diterima.
Seharusnya langsung saja dari tadi dia memilih yang merah."yaa udah beli yang item aja" kataku mengalah.
"ngak jadi deh, yang item terlalu pendek... Aku mau yang merah" kata alice lagi.
Yaaa ampun kenapa dia rempong sekali, ini baru diajak ketemu orang tua lalu bagaimana jika nanti aku mengajaknya bertemu keluarga besar??
Sungguh aku tidak bisa membayangkan betapa pusingnya aku nanti jika diajak belanja lagi.
"merah kaya pshyco" kataku asal.
"kamu nganggep aku psycho?? " tanya dengan marah.
Mati aku... Bisa mengomel dia nanti..
Kenapa juga aku bicara seperti itu...
"becanda yang... " jawabku sambil tersenyum polos.
"ngak lucu!! " sahutnya dengan dingin.
"jangan marah yanggggg" kataku dengan sedikit memohon.
"ngak pa pa" kata alice dengan lirih.
"yaa udah kita bayar sekarang yaa, aku laper moo makan" kataku mencoba membujuknya.
Ini akan sangat sulit, membujuk alice saat marah..
"yaa udah ayok" jawab alice dengan santai.
Ini memang mujizat, alice biasanya akan sangat sulit diajak bicara saat sedang marah.
Dan sekarang dia malah terlihat biasa biasa saja.Walaupun tadi aku hanya bercanda saat mengatakan tentang phsycopath tapi sekarang aku benar benar merasa sangat bersalah.
***
"besok aku harus bilang apa aja yaa ke orang tua kamu?? " tanya alice yang terlihat gelisah.
Dia memang berlebihan.
Padahal saat ini kita sedang makan di sebuah restaurant kesukaannya tapi dia tetap saja memikirkan pertemuan dengan orang tuaku.Yaa aku memang merasa alice terlalu berlebihan tapi aku suka itu.
"santai aja yang.. Kamu hanya perlu jadi diri sendiri jangan ikutin gaya orang lain" kata pada alice membuat dia menatapku dengan bingung.
"maksunya?? " tanya alice.
"kamu punya gaya sendiri. Jangan pake gaya orang lain yang akhirnya bikin kamu kelihatan aneh.. Just be yourself" kataku menjelaskan.
"emang aku ikutin gaya sapa?? " tanya alice masih kebingungan.
Dia terlalu polos untuk mengerti perumpamaan seperti tadi.
"yaaa mungkin aja kamu cari di google, gimana caranya menghadapi calon mertua" godaku pada alice.
"enak aja, aku ngak gitu juga kali" jawab alice dengan sewot.
"aku tahu" kataku singkat.
"besok aku ke rumah kamu jam berapa?? " tanya alice yang masih saja mempermasalahkan kunjungannya ke rumahku.
"aku jemput" jawabku.
"jangan, aku brangkat sendiri aja" bantah alice.
"bener?? " tanyaku.
"iyaaaa" jawab alice dengan jengah.
"yaa udah besok kamu kerumah aku jam 7 malem" kataku kemudian.
"kok aku gugup yaa" kata alice lagi.
Dia benar benar gugup ternyata.
"santai aja yangggg" jawabku mencoba menenangkannya.
"moga moga besok lancar yaa" kata alice membuatku terkikik geli.
Yaa Tuhan dia ini gugup atau takut sih.
Kenapa dia malah terlihat seperti orang gugup yang ketakutan.
***
TBC
I Hope You Like This Story
Haiii aku ada cerita baru lagi nihh..
Genrenya beda yaaa
Aku bikin ini sama temen lohh namanya Camelia_elzabth yang banyak yaaaaa
Patrisia Arselita & Camelia Lia

KAMU SEDANG MEMBACA
Half Of Me
Bí ẩn / Giật gânSaat sebuah cinta tak bisa bersatu maka segala hal mampu dia lakukan untuk mendapatkan cinta itu. "aku akan melakukan segala hal untuk dapat bersamamu" ...Alice Adellia... "ini sebuah kejutan yang membuatku tidak dapat mempercayainya" ...Kenzo Clar...