"Baik anak-anak! Hari ini kita akan berlatih bulutangkis,kalian sudah membawa raket dan kok?" tanya Mingyu,sang guru olahraga kepada seluruh muridnya. Serentak para murid mengiyakan pertanyaan Mingyu.
"Baiklah, silahkan mulai dasarnya!"Mingyu pun memperhatikan satu persatu siswa dan siswinya yang sedang berlatih bermain bulutangkis. Tapi sebenarnya ia tidak memperhatikan semuanya,ia hanya fokus ke satu objek yang membuatnya tertarik karena tingkahnya. Dia adalah Jeon Wonwoo. Atau Wonwoo. Atau Wonie,itu panggilan teman-temannya. Dan lain sebagainya. Wonwoo merupakan salah satu siswa yang berprestasi dalam akademik maupun non-akademik. Meskipun tampangnya yang terlihat dingin dan datar,namun dia tidak seperti yang orang pikirkan,dia adalah orang yang banyak bicara dan ramah.
Mingyu semakin intens memperhatikan Wonwoo yang sedang mencoba memukul bola dan menyalurkannya kepada lawannya. Sesekali ia tersenyum kecil ketika melihat Wonwoo frustasi karena gagal memukul kok atau kok meleset dari raketnya.
"Masih bingung cara memukulnya hm?" Entah dorongan dari mana,Mingyu menghampiri Wonwoo dan menanyainya.
"Eum,i-iya saem,saya tidak bisa bermain bulutangkis," ujar Wonwoo gugup.Memalukan sekali jika ia tidak dapat bermain bulutangkis,itulah pikiran Jeon Wonwoo.
"Sini kuajari!" tanpa basa-basi Mingyu memegang tangan Wonwoo dan mengajari bagaimana cara memukul kok dengan benar,sesekali Mingyu melancarkan modusnya seperti sengaja berbisik ke telinga Wonwoo ataupun memeluk pinggang Wonwoo sekilas,baik Wonwoo sama sekali tidak merasa risih. Dirinya justru dengan susah payah menyembunyikan wajah merah meronanya itu,karena akan sangat memalukan jika Mingyu melihatnya.
Modus seorang Kim Mingyu semakin menjadi-jadi ketika Wonwoo melompat karena berhasil memukul bola, Wonwoo sendiri tidak sadar bahwa ketika ia melompat bagian holenya yang tertutup celana itu justru bergesekan dengan penis Mingyu yang semakin mengeras. Seakan-akan mendapat angin, Mingyu justru terus menggesekkan miliknya ke bagian belakang Wonwoo.
Wonwoo sendiri belum sadar.
Hingga akhirnya,
"Akh!" Wonwoo tidak sengaja menginjak kaki Mingyu. "A-astaga,s-saem m-maafkan s-saya!" Wonwoo segera meletakkan raketnya dan membungkuk berkali-kali dihadapan Mingyu. "Ya,gwaenchana murid Jeon,lanjutkan permainanmu saja!" Mingyu segera beranjak dari lapangan. Karena merasa tidak enak,Wonwoo pun mengejar guru tampannya tersebut.
****Sport ver.2****
Disinilah Mingyu sekarang.
Ahhh ayolah,kalian semua tau!
Tentu saja toilet,terus dimana lagi?
Mingyu butuh tempat untuk melemaskan sang adik.
"Sialanhh kauhhh,berhenti bangun!" Mingyu meremas-remas penisnya yang masih tertutup oleh celananya.
"Jeon Wonwohhh shithhh!"Cklek
"A-ah s-saem m-mianhae," si pembuka pintu,Wonwoo, menunduk malu melihat pemandangan didepannya. Ia pun beranjak pergi dari toilet tersebut,sebelum akhirnya..
"Murid Jeon! Bisa bantu aku?"
Wonwoo menghentikan langkahnya,ia tersenyum miring. Wonwoo segera bergerak masuk kedalam toilet dan mengunci pintu toilet tersebut.
"I know saem," Wonwoo mendekati guru olahraga tampannya tersebut, dan tanpa basa-basi ia mencium bibir gurunya tersebut,bergerak melumat dan menjilat bibir gurunya tersebut. Wonwoo menggantikan tangan Mingyu meremas penis sang guru yang sudah menegang sempurna. Tangan nakal Wonwoo bergerak membuka resleting celana sang guru dan melorotkan celana serta boxernya. Ia kembali mengocok junior Mingyu yang tampaknya sudah siap menembakkan cairannya.
"Lemaskan!" Wonwoo menurut,ia menurunkan wajahnya di bagian selatan Mingyu yang menegang sempurna. Berusaha menggoda Mingyu,Wonwoo menggesekkan hidung serta bibirnya pada kepala penis guru olahraga tampannya tersebut.
"Masukkannhh anak nakalhh!"Seakan-akan menurut seperti babu,Wonwoo segera meraup junior berukuran jumbo tersebut. Menjilat,dan mengecup batang panjang itu,tangan lentiknya membantu mengocok junior Mingyu agar mengeluarkan cairannya.
"Anakkhhh nakalhhh shit inih nikmathhh ahhh"
Wonwoo tetap mengulum junior Mingyu sesekali ia melepasnya dan menepukkan junior tersebut ke dagunya.
"Pintarhhh anakhh pintarhhh" Mingyu menarik rambut Wonwoo,agar memperdalam kulumannya.
"Shithhh i'm cumhhhh ahhhh"CROT
Mingyu memuntahkan cairannya didalam mulut Wonwoo dan langsung ditelan oleh Wonwoo. "Anak pintar!" Mingyu bergerak membenarkan celananya namun ditahan oleh Wonwoo.
"Saem~lubangku~" Wonwoo meminta dengan jurus puppy eyesnya.
Kuberi tahu.
Siapa yang tidak luluh dengan tingkah imut Wonwoo? Siapa? Siapa? Hah siapa?Tentu saja orang tuanya.
"Tidak sabaran eoh!" Mingyu mendorong tubuh Wonwoo keatas wastafel tanga nakalnya bergerak membuka resleting celana Wonwoo,ia meremas gundukan murid manisnya tersebut.
"Nghhh saemhh puaskanhhh"Sial! Desahan Wonwoo itu,b-benar-benar. Sangat berat,dan seksi. Astaga
Tangan Mingyu bergerak melepas boxer Wonwoo dan mengocok junior mungil Wonwoo yang sudah menegang sempurna. Terus mengocok hingga cairannya keluar dengan sempurna. Merasa jika Wonwoo sudah tidak sabaran untuk permainan 'keluar-masuk' Mingyu segera mengocok juniornya. Mengarahkan kepala penisnya kedalam hole Wonwoo.
"Nghhh saemhh-"TOK!TOK!TOK!
"YA! LAMA SEKALI DIDALAM TOILET! KAU PIKIR INI TOILETMU SENDIRI HAH?!"Ups.
"S-saemh" Wonwoo bergerak membenarkan seragamnya dan juga kemeja Mingyu.
"Ayo!" Mingyu menarik Wonwoo keluar toilet. Diluar tampak tatapan-tatapan aneh serta bingung ditujukan kepada mereka. Tapi,tampak keduanya tak peduli,masa bodoh dengan tatapan itu.Mingyu menarik Wonwoo masuk kedalam ruangan kerjanya,mengunci pintunya dan merebahkan tubuh Wonwoo di kasur.
"Lanjutkan yang tadi?" Mingyu memamerkan smirknya,sementara Wonwoo hanya sibuk berkutat dengan pipinya yang memanas."Eum,s-saem akhhhh akhhhh ahhhhh nghhhhh shssshhhhh saemmhhhh"
Ayolah,kalian tau apa selanjutnya.
TBC