Jiyeon melihat tubuhnya dicermin. Dia menatap matanya didalam cermin bening itu.
Berbeda. Semuanya tampak berbeda. Jiyeon memakai balutan dress Hitam yang elegan, kainnya dari sutra yang lembut, model yang berbahan jatuh.
Bahunya terbuka sampai batas dada. Dilehernya diberi pemanis perhiasan yang indah.
Make-up yang berawarna abu-abu campuran hitam menambah kesan charisma yang dimiliki Jiyeon.
Dan Jiyeon merasa tersanjung. Bibir kecilnya menyunggingkan senyuman.
“Apakah ini aku?” gumam Jiyeon. Dia mengelus wajahnya.
“Jiyeon!”
Jiyeon memutar tubuhnya, dan melihat sang eomma sedang berada diambang pintu.
Sang eomma tersenyum cerah.
“Ternyata kau sangat cantik jika berpenampilan seperti ini Jiyeon-ah. Kau seperti belian yang telah diasah” nyonya Park, mendekati Jiyeon.
Tangannya mengelus bahu yang terbuka itu.
“Eomma menyayangimu, kau harus tahu itu! Maafkan eomma yang terkadang mengacuhkanmu”
Jiyeon menatap eommanya dengan sendu.
“Kehidupan ini keras Jiyeon-ah, semua cerita tidak akan selalu berakhir dengan bahagia-“
“Maaf Nyonya Park, Nona Jiyeon harus segara pergi”
Kedua wanita itu menoleh dan melihat supir yang sedang menunduk hormat.
“Kalau begitu, hati-hati Jiyeon, dan eomma harap kau tidak melakukan hal-hal yang tidak inginkan”
“Ne eomma”
…
Jiyeon meneliti setiap benda yang berada didalam mobil mewah ini.
Aroma wangi mawar menyeruak dari AC mobil sport ini.
Jiyeon mengelus tempat duduk yang berbahan kulit lembut, Jiyeon kembali tersenyum.
Beginikah rasanya menjadi orang kaya?.. Jiyeon tertawa kecil.
“Maaf Nona Park menganggu anda, saya hanya ingin memberitahu kalau Mr.Oh sudah menunggu ada, jadi Nona langsung saja menuju ruangan yang bernomorkan 94”
“Ruangan?” Tanya Jiyeon heran. Kenapa ruangan? Bukankan itu Restaurant?
“Iya Nona. Ruangan Privacy”
“Ohh-“
“Sudah sampai Nona”
Jiyeon tersentak ketika ada seseorang yang membuka pintu sampingnya.
Jiyeon melihat seseorang sedang memberikan sapaan hormat.
Dia menuntun Jiyeon untuk keluar dari mobil bagus ini.
“Mari Nona saya antar” ujar pelayan wanita dengan ramah.
Jiyeon mengikuti pelayan wanita ramah itu dengan hati berdegup kencang.
Sungguh Jiyeon merasa gelisah, dia tidak pernah diperlakukan se-hormat ini dengan orang lain.
Apakah eonninya sering diperlakukan sehormat ini dengan orang-orang? Jika iya, beruntung sekali.
“Silahkan masuk Nona Park”
Pelayan wanitu itu menuduk dan menahan pintu yang berlapis emas itu.
Jiyeon mengucapkan terima kasih dengan rasa canggung.
Jiyeon tersentak ketika dia merasakan pintu yang dibuka oleh pelayan itu sekarang sudah ditutup rapat.
Dan sekarang hanya dirinya dan calon suami eonninya.
Jiyeon melangkah berat. Dia melihat sekeliling. Ruangan ini sungguh mewah, bahkan Jiyeon tidak meyangka jika ruangan ini adalah ruang makan.
Ruangan ini pantasnya disebut kamar sang raja batin Jiyeon.
Tubuh Jiyeon menjadi dingin. Dia melihat seorang lelaki tampan dan tinggi itu sedang menatapnya.
Mata itu berwana hitam legam, dingin dan menusuk. Tanpa sadar Jiyeon menahan nafasnya.
“Kemarilah Miss Jiyeon” ujarnya yang menggema diruangan luas ini.
Jiyeon menelan salivanya dengan susah payah. Dengan kaku dia menghampiri meja bulat yang manis itu.
Jiyeon duduk dengan ragu, dia melihat Mr.Oh sedang menyesap air bening yang diberi es batu kotak-kotak kecil.
“Kau berberbeda dengan Jinri”
Jiyeon mengangguk kecil.
“Tapi kau lebih menarik. Sebelumnya saya minta maaf karena harus memintamu sebagai reserves wife. Undangan telah tersebar luas, dan saya tidak mungkin memberitahu kalau pernikahan ini batal. Kebetulan semua orang tidak tahu bagaimana rupa wajah calon istriku..-“
“Tunggu”
Lelaki berwajah tegas itu menyerenyit heran. Dia tidak pernah dipotong ucapan sebelumnya dengan orang lain.
Sungguh beraninya Miss Jiyeon ini, batinnya
“Bagaimana kalau eonniku tersadar dari koma? Dan bagaimana dengan pendapat orang lain jika pengantin wanita nanti berbeda. Itu sama saja membuat dirimu hancur Mr.Oh, semua orang akan bertanya-tanya, jika itu yang dimaksud tentang rencanamu ini”
“Kau gadis yang cerdik Jiyeon.. aku sudah memikirkan ini matang-matang. Aku akan memberikan sedikit cerita tentang pengantin wanita yang berbeda wajah. Kau tenang saja”
Jiyeon terdiam. Jiyeon merasakan sebuah feeling yang menuntunnya untuk masuk kehidupan yang lebih rumit lagi.
“Aku sungguh prihatin dengan pernikahanmu ini Mr.Oh..-“
“Panggil aku Sehun. Yeah mungkin memang ini takdir jalan hidupku” ujar Sehun dengan santai
Jiyeon menyerenyit heran. Diwajah dingin dan tampannya sama sekali tidak ada rasa kesedihan disana? Atau memang seperti inikah wajah seorang bangsawan Yunani?
“Maafkan aku, aku terlalu banyak bicara. Ayo kita nikmati makan malam ini, semoga kau suka” Sehun memberikan senyuman rupawannya.
Jiyeon mengangguk pelan. Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin Jiyeon lontarkan kepada Sehun.
Dan sungguh eonninya sangat berntung mendapatkan lelaki kaya ini, eommanya memang benar, eonni termasuk wanita beruntung itu.
Jiyeon pun pernah mendengar kalau banyak sekali teman-teman yang cemburu kepada sang eonni.
TBC- Ya Allah file yg di wattpad aku ke apus😭 jadi part1nya engga ada, aku langsung bikin kepart2nya aja ya, gppkan? Engga lupakan sama cerita yg awalnya? Btw sumpah deh aku lagi deman SRKAJOl😂 engga tau kenapa lagi addict sama pasangan itu, parah2😆, gara2 nnton Dilwale disodara jadi demam gini bwahaha. Yaudah langsung VM ajaya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
RESERVES WIFE
RomanceMain cast ♥Park Jiyeon ♥Oh Sehun Park Jiyeon yang harus menjadi istri cadangan dari Oh Sehun, calon suami eonninya Park Jinri. Sakit, senang, rindu, kecewa menjadi satu di jiwanya. Apakah dia bisa menahan itu semua demi seseorang yang disayanginy...