One

22 2 0
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN

Hari senin adalah hari dimana semua orang merasakan hal yang malas untuk mengawali kegiatan mereka di pagi hari. Begitu pula dengan gadis mungil yang mempunyai sifat dingin tetapi hanya dengan orang-orang tertentu saja.

"DHARAAAA WAKE UP HONEY, OH C'MON BABY HARI INI KAMU SEKOLAH" teriak wanita paruh baya yang berusaha untuk membangunkan anak bungsu nya.

"Enghhh"erang fani sembari mengerjapkan matanya. Yaps gadis bertubuh mungil itu bernama Fanisya Adhara Puthy Wijaya, bundanya selalu memanggil dia dengan sebutan dhara katena menurutnya nama dhara lah yang begitu nyaman iya sebut dibanding fani. Tetapi teman-temannya memanggilnya fani

"ASTAGA DHARA CEPETAN BANGUN KALO GA BANGUN BUNDA SIRAM YA!!!"teriak bunda fani yang masih berusaha membangunkan fani

"Iyaiya nda gausah teriak teriak juga kali aku denger kok" jawab fani dengan suara khas orang bangun tidur.

"Cepetan mandi udah jam 6 ra nanti kamu telat"

"Iyaiya nda sabar kek elah"

Fani sudah siap dengan baju putih dan rok biru muda kotak-kotak seragam sekolahnya lengkap dengan dasi dan rompi khas sekolahnya ,sepatu nike berwarna putih jam tangan berwarna senada dan tas ransel yang berwarna biru dongkernya rambutnya yang indah di gerai dengan lekukan indah dibagian bawah rambutnya yang berwarna hitam kelam

"Bubun" Sapa Fani pada Alya bunda fani sembari mengecup pipi kanan dan pipi kiri Alya

"Bun bang Daren kemana ko Dhara galiat ya?"tanya Fani dengan raut muka yang bingung tetapi itu malah terlihat lucu.

"Bang Dare udah berangkat duluan" jawab Alya sembari mengoleskan selai coklat diatas roti untuk Fani. (Bang Daren itu abang nya Fani,nama lengkapnya Daren Arkana Putra Wijaya)

"WHAAATTT?!"teriak Fani yang dibalas dengan plototan maut Alya sehingga siapapun yang melihatnya akan bergidik ngeri.

"Gausah teriak Dhara kuping bunda sakit denger kamu teriak teriak gitu" tegur Alya dengan muka sangarnya

"Terus Dhara berangkat sama siapa bundaa" rengek Fani kepada bundanya. Tapi apa? Bundanya hanya melirik Fani sekilas lalu menghela nafasnya berat.

"Sama Pak Ujang"ujar alya singkat

"Yatapi kan Dhara maunya sama abang nda"jawab Dhara lalu mengeluarkan Puppy Eyesnya yang sangat amat lucu

"Dhara bunda mohon sama kamu belajar mandiri jangan kayak anak kecil lagi kamu itu udah SMA seharusnya kamu ngerti dan satu lagi Buda mau ke jepang nanti sore mau nyusul Ayah disana lagi apa proyek penting jadi Bunda harus temenin Ayah" ujar alya dengan wajah seriusnya

"Iyaiya nda maafin Dhara ya. Ehtapi tunggu deh kok  bunda tega si ninggalin anak bunda yang cantik ini  terus dhara sama siapa disini terus entar kalo Dhara kangen bunda gimana terus yang bangunin dhara siapa teru--" ucapan Fani terpotong karena jari telunjuk Alya sudah berada di depan bibir mungil Fani

"Sama bi Inah dan bang Daren, telfon bunda kalo kamu kangen dan belajar mandiri" ucap alya dengan singkat padat dan jelas

"Yahh bunda mah tega banget ninggalin Dhara" Rajuk Fani dan bibirnya maju 2cm. Yaa kalian bayangin aja gimana lucunya muka Fani kalo lagi cemberut gitu pasti gemesin banget

"Udah sana berangkat udah jam 6.45 entar kamu telat" putus Alya dengan tegas

"Iyaiya nda aku pergi ya assalamualaikum"jawab Fani lesu tanpa semangat

"Waalaikumsalam"jawab Alya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak bungsunya

Setelah beberapa menit diperjalanan dari rumahnya menuju sekolah Fani hanya diam sembari mendengarkan musik dari Hp nya dan menggunakan earphonenha. Fani memasuki pagar sekolah dengan setengah berlari menghampiri sahabatnya yang sudah menunggu kedatangan Fani sejak tadi

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 21, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Who Am I?Where stories live. Discover now