Gedung Tua #1

43 3 4
                                    

Duk! Duk! Duk! "Kumohon keluarkan aku!" Camellia memukul-mukul pintu yang terkunci itu dari dalam.

"Diam! Dasar Bodoh!" Ujar mereka yang diluar dengan emosi. "Hihihi, Awas loh ada Hantu di dalam sana!" Ujar salah satu dari mereka.

"Kumohon!" Camellia hanya bisa merengek dan menangis di dalam sini.

"Maaf ya. Tapi kami sudah membuang kuncinya! HAHAHAHA!" Mereka semua tertawa. 'Menggelikan!' Batin Camellia. "Ini akibatnya kalo kamu macem-macem lagi! Dasar Onta!" Mereka mengejek Camellia. "Bye!" Mereka meninggalkan Camellia.

***

"Mereka tahu tidak sih? Camellia itu nama suatu Bunga. Dasar gila. Apa-apaan mengunciku dalam ruangan menjijikan ini!" Gumam Camellia dengan emosi.

"Apa boleh buat.. Aku hanyalah Gadis Lemah.." Camellia menundukan kepala. Berharap sesuatu ajaib muncul di ruangan ini. "Tapi Memang.. Ruangan ini kotor dan bau.." Ia melihat ke sekitarnya. "Duh! Udah mau malem! Apa benar tempat ini berhantu?" Camellia mulai ketakutan.

"Gedung tua belakang sekolah ini tak berhantu!! Pasti!! Tempat ini hanya kotor! Lagipula kemarin sepertinya ada orang yang sering mengunjungi tempat ini. Jangan takut!!" Camellia mengoceh sendiri dalam hati. "Aku akan berkeliling saja dari ruangan ke ruangan.." Gumamnya

***

"Hm.. Apa ini? Foto siapa ini?" Camellia menemukan sebuah Foto Laki-laki di Rak yang sudah penuh Sarang Laba-laba. "Ahh... Ini pasti orang yang punya Gedung tua ini!" Dengusnya. "Tapi.. Kok masih muda ya?" Gumamnya sambil menatapi Foto Laki-laki tersebut. "Bodo ah!" Iapun menaruh kembali Foto tersebut.

"Ayo ke Ruangan berikutnya." Ujarnya.

Ckrekk.. Ia membuka pintu Kamar yang tak diketahui milik siapa. "Uh, Ruangan apa ini?" Matanya berbinar. Ruangan ini berbeda dari ruangan lain. Tempat tidur begitu bersih. Dan hanya ada 2 Properti di Ruangan Ini, Tempat tidur dan Sebuah Meja. Eit.. Tapi ada satu pintu lagi! "Woah.. Kamar siapa ini? Berbeda dari yang lain!" Ucap Camellia terkagum-kagum. Ia meraba-raba kasur bersih tersebut. "Nah kan nggak ada yang namanya Hantu!" Omel Camellia. "Dasar Raflesia dan kawan-kawannya bodoh."

"Jam berapa ini? Aku tak tahu.. Yang pasti sudah malam.." Camellia Menatap langit melalui Jendela diruangan tersebut. "Kuharap ada suatu keajaiban yang mengubah hidupku.. Bintang jatuh turunlah.." Gumamnya dengan penuh harap.
"Bicara apa aku ini!!" Ujar Camellia. "Bintang jatuh jaman sekarang ngga banget!"

"Nggak tau ah.. Aku ngantuk.." Camellia tertidur di Tempat tidur yang sudah bersih itu.

***
***

Cip.. Cip.. Suara burung pagi mulai terdengar. Ayam pun berkokok, Kukuruyukk! Membuat Camellia terbangun dari Tidurnya. "Huahm..." Ia masih setengah sadar. "Uh.. Jam berapa ini?"

"Astaga!" Ia mengusap-usap mata dan wajahnya dengan cepat. "Aku masih disini!"

"Dugaanku.. Ini baru jam 6 Pagi.. Aku ada kelas Nanti siang.." Camellia mengoceh sendiri.

"Loh, sejak kapan ada pintu di situ?" Camellia baru menyadarinya bahwa ada pintu di kamar ini dan ia belum memasukinya sama-sekali. "Mungkin itu kamar mandi! Mari kita lihat, apakah ruangannya sebersih kamarnya!" Ucapnya dengan semangat.

Cklekk.. Camellia membuka pintu tersebut dan.. "WAH! TAMAN BUNGA!" Serunya. "Indah sekaliiiii!" Matanya berbinar-binar kegirangan.

-Camellia memang pecinta bunga dari kecil. Sifatnya menuruni Ayahnya. Dulu ia mempunyai Toko Bunga hanya saat Ayahnya masih ada.-

Sampai ia menyadari keanehan dalam taman tersebut.. "Loh.." Ia sadar bahwa Bunga-bunga di taman tersebut hanya penuh dengan Satu Jenis Bunga. "Bunga.... Azalea?!" Serunya. Ditambah lagi.. Ada satu Bunga Azalea yang berbeda dari yang lain. Bunga itu berwarna Kuning-Ke-Orenan. "Loh ini Azalea juga! Tapi kok.." Camellia malas untuk berpikir, Ia malah mengambil Penyiram tanaman di Pojok Taman. Dan yang pasti ia menghabiskan waktu di taman itu.

***

"Hufftt.. Capekkknyaa!" Desah Camellia sambil mengusap pipinya yang penuh keringat. Ia baru saja merawat seluruh bunga yang ada di sana. "Eh! Aku 'kan belom mandi, makan, dan segala-galanya!" Camellia menyadarinya. "Oh iya, Pintu!"

Camellia bergegas pergi dari ruangan itu. Ia merasa ada yang tersenyum tadi. Tapi ia tak menghiraukannya. Camellia langsung pergi ke ruangan paling depan untuk mengecek Pintu keluar masih dikunci atau tidak.

Cklekk.. "Ah! Terbuka! Tapi siapa yang membukanya?" Camellia bergumam kebingungan. "Ah bodo amat! Bye bye bunga-bunga! Aku akan kembali!" Camellia mulai meninggalkan gedung tua itu tanpa menoleh lagi ke belakang.

***

"Huff... Dimandiin pagi-pagi seger juga. Apalagi sama cewek! Hahaha!" Tawa seseorang -yang tidak diketahui- yang menggema di Gedung Tua tersebut.

.
.
.

When Azalea Flower & Camellia Flower MeetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang