tersiksa

61 15 2
                                    

Terpaksa aku berjalan menuju belakang sekolah, dan memperkirakan segala kemungkinan terburuk yang akan Aku hadapi.
Di sana Aku melihat dua orang, yang tadinya terlihat menunggu kedatangan ku.

" Liat nih syilla, orang yang kita tunggu akhirnya datang juga.."

" Iya nih Rixy, dia-kan lamban kayak SIPUT "

Kata Rixy sambil menekan kuat kata ' siput '
dan melirik sinis kepadaku.

" Kenapa kalian memanggilku kesini ? "

" Karena Lo itu terlalu mencari banyak perhatian, kan Rixy ??!! "

" Ya, bener tuh kata syilla, !! "

Mereka mulai berkata lo dan gue kepadaku,
Seraya membasahi pakaianku dengan air,
Walaupun hanya sedikit.

" Awas lo, kalau buat ulah, lainkali gue potong tuh rambut !! "
Kata Syilla sambil menarik rambutku

"A..aah, sakiiiit"
Rintihku , saat itu Aku melihat keatas.

Seorang laki-laki, berkulit putih melihatku dan saat dia sadar bahwa Aku melihatnya, dia mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Heeeh... kejadian ini kalau lo laporin ke guru, lo akan sangat menyesal "
Kata Rixy, membuyarkan lamunan ku.

" Maaf , tak akan ku ulangi lagi ..."
Kataku dengan nada kecil.

****

Aku kembali ke kelas, dengan pakaian yang dalam keadaan setengah basah, semua orang melihatku dengan iba tetapi tidak berani mendekati-ku, Aku yakin ini semua karena Rixy dan Syilla.

Tetapi Faiz dan kawan-kawan tidak takut dengan mereka.

" Eh.. Ross, itu baju diapakan?"

" Jangan-jangan ini ulah Rixy dan Syilla ya ?! "
Aku ingin mengatakan bahwa memang mereka yang telah melakukan hal ini, tetapi Aku tidak mempunyai keberanian untuk mengatakannya.

" Bukan, tadi pas Aku nyuci tangan perannya salah di putar, maunya ke kiri malah ku putar ke kanan hehehe..."

" Iya dia kan kampungan !"
Kata seorang di belakangku, saat Aku melihat kebelakang Rixy dan Syilla tersenyum miring ke arahku.

Rixy dan Syilla langsung meninggalkanku dengan tertawa.

"Faiz Aku ke ke kamar mandi sebentar"
Kata Rossa sambil Mengambil buku pelajaran biologi nya.

" Iya jangan lupa kalo ketemu Rixy dan Syilla hati-hati mereka itu ratunya pembullyan oke?"

"Oke bos"
Rossa kemudian berjalan menuju kamar mandi melewati koridor yang sepi dia memasuki kamar mandi dan menghadap cermin besar.

Tetesan Crystal bening pun jatuh dari mata Rossy dia menghadap ke arah cermin melihat seorang gadis kelas 6 SD bermata sembab mengeluarkan air mata yang dibiarkan mengering dengan sendirinya.

'Kenapa coba aku harus menghadapi semua ini'
kata Rossy lirih Hampir tak terdengar

Setelah mencuci wajahnya ,dia mengambil buku pelajaran IPA biologinya dan membuka buku itu, di dalam buku tersebut ada sebuah notebook ,ia menuliskan semua keluh kesahnya di dalam buku tersebut.

Rossy keluar dari kamar mandi sambil menundukkan kepalanya, tidak ada orang melihat mata sembab nya. Dia melihat ada orang pintu kamar mandi.

Eh bukannya ini orang yang tadi ya, Yang diatas jendela waktu aku di bully?

Rossa menghiraukan orang itu dan terus berjalan dengan menundukkan kepalanya.

"Tunggu" kata orang itu dengan memegang erat tangan Rossy

"Kenapa? "tanya Rossi dengan dingin dan singkat

"Tadi pas lo digituin Kenapa lo nggak belain diri !?, lo itu kan tinggal dilaporin ke guru atau curhat ke teman?!."

"Gue takut nanti semuanya bisa menjadi lebih buruk, atau bahkan tidak ada orang ingin berbicara kepadaku ata--"
Perkataan Rossi terpotong. 

" Jadi lo nggak berani menghadapi mereka itu namanya pengecut dan pengecut itu--"

"IYA MEMANGNYA KENAPA,HAH?! APA SIH URUSAN LO, BUAT NGATUR HIDUP GUE!!?
LO NGGAK TAU RASANYA, GUE SEKARANG LAGI BUTUH TEMAN TAU NGGAK??!"
Bentak Rossy, sambil memukul tangan orang itu dengan buku biologi nya

"Gue mau kok jadi teman lo" kata orang itu dalam hati

Rossy terus berlari meninggalkan orang itu tanpa melihat kebelakang, walaupun begitu Rossi tau orang itu sedang kaget dan memegang tangannya yang sakit karena pukulan Rossy.

Tiba-tiba Rossi merasa pusing dan pandangannya mulai kabur, badan Rossi sudah hampir jatuh ke belakang tetapi, ada yang menangkapnya.

2 detik kemudian Rossy sadar bahwa yang menangkapnya adalah orang yang tadi berdebat dengannya ,Rossi menepiskan tangannya kearah orang itu.

" ih di bantuin malah mukul "

" Mau apa lo?? "

" Gue cuman mau bantu doang kok "

" Terserah deh... tapi setelah ini nggak usah dekat-dekat dengan gue..."

" Ngomong-ngomong nama gue Ali "

" Hah ?! , Nggak nanya !! Dan nggak nyambung kali! "
Ali hanya tertawa kecil mendengar ucapan Rossy sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

'Ini orang kenapa sih?... padahal barusan ku bentaki dan ku pukul tangannya'

Tiba-tiba kesadaran Rossy mulai menipis dan semuanya gelap.

******

Masih kurang panjang??😅😅

A Story About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang