DATANG

343 120 55
                                    


"BUANG HEWAN ITU ATAU AKU AKAN MEMBUNUHNYA". ucap mingyu kepada Choa sambil menunjukan jarinya pada kelinci itu.

Mingyu dengan segera berlari kearah Choa dan merampas paksa kelinci yang berada di genggaman Choa, tampak jelas Mingyu sangat emosi dan geram walau hanya dengan kehadiran seekor kelinci di hadapannya.

Setelah ia berhasil berampas dan dengan sedikit perlawanan dari Choa yang menarik lengan Mingyu hendak menghentikannya.

Karena Choa tau apa yang si keji akan lakukan pada hewan lemah itu. Ya Mingyu tidak akan segan-segan melukai bahkan membunuh kelinci itu yang sudah ada pada genggamannya sekarang.

"Mingyu'a apa yang kau lakukan ? jangan kau sakiti dia. Lepaskan saja dia ku mohon Gyu" Choa terus mencoba merebut kembali dan menghentikan Mingyu.

"Baik lah" dengan senyum liciknya mingyu pun langsung melempar kelinci kecil itu tepat mengenai pagar berduri sebagai pembatas antara  halaman belakang villa dan hutan liar diluarnya tanpa memperdulikan Choa yang memohon padanya.

Choa terdiam dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya tanda ia sangat terkejut, sedih dengan apa yang telah Mingyu lakukan pada hewan tak berdosa itu. Sangat kejam.

Choa menatap kelinci yang sekarang tergeletak berlumuran darah akibat pagar duri yang menancap pada tubuh mungil si kelinci. Ia pun melangkahkan kaki berlari pada kelinci namun langkahnya dihentikan oleh tangan kasar Mingyu yang menarik paksa Choa untuk kembali ke dalam villa.

Dengan kasar Mingyu menarik Choa dari sana dan membawanya ke ruang tamu.

"Lepaskan aku. Lepas ku bilang !" bentak Choa menatap tajam serta menarik paksa lengannya yang di genggam erat oleh Mingyu .

"Apa sebenarnya yang kau inginkan Gyu ? Kau sangat kejam" Choa tak tahan menahan tangisnya dan memegang pergelangan tangannya yang terasa sakit.

Mingyu menatap balik Choa "Aku sudah bilang bahwa aku membenci nya dan sangat benci kau tau itu kan !" Mingyu balik membentak

Choa melangkah, mendekat dan berhadapan langsung dengan Mingyu "Apa kau benci? Kau pikir tewasnya minji di karena kan hewan itu penyebabnya?" Ucap Choa.

Mingyu hanya diam membuang pandangannya kearah lain.

"Jawab aku. Jawab aku Kim Mingyu" bentak Choa lagi. Mingyu pun menatap Choa dengan tajam.

"Iya. Hewan itu lah penyebabnya. Dia lah penyebab adik ku Tewas dan aku akan membenci hewan itu selama hidup ku kau dengar itu ? Atau masih kurang jelas ?" jawab Mingyu

"Kau pikir ini yang Minji inginkan? Kau salah Gyu! Minji tidak akan memaafkan mu jika ia tau apa yang telah kau lakukan" Choa menghapus air mata di pipinya.

Mingyu pun pergi membuka dan membanting pintu dan masuk kedalam kamarnya tanpa menghiraukan Choa

"Tidak akan ada satu orang pun yang akan tahan dengan sifat mu ini Gyu kau kasar dengan ku noona mu bahkan dengan ke dua orang tua mu" teriak Choa kepada Mingyu. Ia pun masuk kedalam kamarnya dengan sedih

Suasana menjadi hening setelah pertengkaran itu hingga malam tidak ada satu pun yang keluar kamar bahkan keluar untuk makan malam.
.
.
.
.
.
Hingga keesokan harinya Mingyu pergi kuliah seperti biasa menggunakan mobilnya. Namun lagi-lagi masalah menghampiri Mingyu. Setiba di parkiran universitas nya. Tanpa sengaja ia menyerempet dan membuat mobil itu tergores. Hingga sang pemilik dan segerombolan orang datang menghampiri nya.

"Yak. Keluar kau" teriak gerombolan itu penuh amarah.

Mingyu pun keluar dari mobil dan menatap tajam pada gerombolan tersebut.

MY ANIBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang