(1) - Sahabat.

99 2 0
                                    

Her Point of View~

Florence Natalie: Oka!! Gue dijogja nih!!

Alexander Oka: Terus?

Nasib amat, punya sahabat kok gini banget. Sahabatnya dateng bukannya disambut dengan bahagia atau minimal dijemput ini disambutnya dengan cara yang gak banget.

Florence Natalie: Bt. Mnding gue gak usah ngasih tau lo.

Bete. Si Oka rese banget. Ngeselin!

Alexander Oka: Lah...

Tuh kan!

Lima menit,

Lima belas menit,

Dua puluh menit,

Alexander Oka: Ngambek?

Dih, baru nyadar!

Alexander Oka: Dih childish.

Alexander Oka: Disini tinggal dmna? Brp lama?

Kepo!

Alexander Oka: Flo, bales gak!

Males banget.

Alexander Oka: Florence! GUE MARAH NIH.

Bodo!

Alexander's calling..

HAHA.

"Ap--"

"Lo tuh ya! chat gue dibaca doang, lo kira chat gue koran, hah?!" semburnya langsung.

Ini apa? Kok jadi gue yang kena omel?!

"Lah?"

"Diem, gue belum selesai! Lo dimana sekarang?"

"Nape lu nanya-nanya, masih punya hati, huh?"

Mampus lu, gue kerjain!

"Flo.. Lo lagi ada tamu ya?" bisiknya.

Astaga!

"Iya, mau apa lo?!" jawabku sangar.

"Pantesan," gumamnya pelan tapi masih bisa ditangkap oleh telingaku.

Alexander! Bener-bener ini anak!

"Eh bego, tadi gue nanya, lo dimana sekarang?" lanjutnya.

"Hatimu," sahutku asal.

"Iya, selalu."

Lah?!!

**

Setelah memberitahukan alamatku selama berada dijogja pada Oka, akhirnya disinilah kami berdua.

Disebuah taman bermain yang dekat dengan kompleks perumahan, tempat tinggal keluarga kakakku.

"Eh eh, Ka, gue pengen gulali. Beliin dong," pintaku.

"Mana duit lo?"

Heh?

"Elu bayarin lah, dodol!" seruku.

"Enak aja, lo kira gue mesin ATM lo apa?!" balasnya galak.

"Astaga, Alexander! Gini deh, yang ngajak gue keluar siapa?"

"Gue,"

"Yang ngajakin kesini, siapa?"

"Gue,"

"Yang cowok, siapa?"

"Gue lah!"

"Lah, terus?" 

"Apaan?"

Ya ampun, ini anak beneran gak peka apa gak punya hati ya?!

Sahabat jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang