#1. Pertemuan

8 2 0
                                    

Bukankah seorang wanita harus menjaga pandangannya. Entah itu terhadap kaum pria atau apapun itu. Yahh, mungkin karena aku hanya seorang wanita yang suka nonton drama korea dan baca novel romantis. Yang menampilkan sosok pria idaman.

Dari pria tampan, tinggi, berbadan tegap, kaya, baik, badboy. Idaman bukan??.

Nama ku de. Ya, itu adalah nama panggilan ku. Nama asli ku terlalu panjang, haha. Mungkin lebih mudah jika menyebutkan nama panggilan. Dan aku seorang wanita yang berumur 24tahun.

Aku seorang pedagang di pasar. Tepatnya pedagang peralatan rumah tangga. Di temani oleh kakak perempuan ku. Kami mulai berjualan dari jam 4 pagi sampai jam 12 siang. Setiap hari, itulah yang aku lakukan.

Siang ini sungguh panas, kami duduk di pagar sekolahan SD menunggu angkot menuju rumah. Di saat itulah, aku yang seharusnya menjaga pandangan ku terhadap seorang pria yang memakai seragam coklat pramuka yang akan menyebrang. Postur badan yang tinggi dan tegap berjalan santai layaknya seorang pria kalem. Tangan kiri di simpan disaku celana.

Aku tidak berhenti memandangnya dari belakang karena tergoda dengan postur tubuhnya. Dia menyebrang menuju teman - teman yang mungkin sedang menunggunya. Di saat itu aku tersadar ke arah mana dia berjalan. Sesuatu yang aku tahu bahwa tempat itu adalah tempat dimana orang-orang seperti mereka berkumpul.

Kecerobohan ku yang terus memandangnya hingga mungkin temannya memberi tahu kalau ada yang melihatnya dari jauh. Di saat itu mata kami bertemu. Hingga beberapa detik aku tersadar dan memalingkan wajahku ke arah kakakku yang sedang sibuk smsan. Berpura-pura sedang mengobrol.

Aku pun menceritakannya kepada kakakku. Sesekali sambil mencuri pandang ke arah pria itu.  Saat itu dia dan teman-temannya akan menyebrang ke arah kami untuk naik angkot. Tiba-tiba Kakak ku bicara, " Yo lihat pria itu, tampan". Dan akupun menoleh ke arah pria yang di maksud kakakku. Dan ternyata, pria itu lagi. Tanpa di sengaja aku memandang nya lagi seperti wanita yang kehilangan akal. Di saat itu kakakku mengatakan, " Iya sih tampan, tapi sayang tidak bisa bicara". Kesadaranku kembali dengan ucapan kakakku.

Itu benar, mereka adalah orang-orang yang tidak bisa bicara. Satu hal lagi yang ku sadari, Pria itu masih anak sekolah.....

Bersambung....

Hi, salam kenal.
Ini cerita pertama saya.
Saya masih belajar dalam menulis cerita. Entah kosakata saya benar atau tidak, penggunaan kata yang cocok atau tidak. Hehe
Saya pun tidak tahu ini berlanjut atau tidak karena ini kejadian yang saya alami waktu kemarin. Hehe

Yuan91

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KetikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang