serendipity#GiveAwaySerendipity

734 18 5
                                    

Aku akan sedikit berbagi kisah perihal serendipity. Iya, istilah serendipity berarti sebuah kebetulan. Kebetulan yang menyenangkan. Sebuah kebetulan untuk kita tapi, bukan untuk sang pengatur skenario hidup kita.
Ini Sedikit kisah perihal pertemuan yang di rancang oleh semesta untukku. Sebuah pertemuan yang tidak pernah terfikirkan akan terjadi. Sebuah pertemuan yang sepenuhnya semesta yang menghendaki. Sebuah pertemuan yang membekas dalam jiwa.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku adalah siswi pindahan. Seorang siswi yang mutasi ke sekolah SMP  swasta. masuk di kelas 2 pada saat itu. Semula berjalan lancar. Hari demi hari. Bulan demi bulan. Hingga akhirnya tiba di mana aku bertemu dengan nurul. lupa kelas berapa tepatnya. Ya, dia adalah teman SMP ku. Aku tidak dekat dengan dia. Tapi temanku puspa satu grombolanku akrab dengannya. Iya, puspa memang akrab dengan siapa saja. Dan dari dialah aku kenal nurul. tidak pernah memiliki periode datang bulan sama dengan nurul. Kami selalu berbeda. Tapi entah kenapa waktu itu, kami jadi sering se periode. Aku dan grombolanku dan dia dengan grombolannya. Kami Jadi sering satu kelas periode. Di kelas itu entah kenapa aku sering mendengar dia bercerita kepada grombolanya perihal satu nama. Nama seseorang yang tidak ku kenal. Nama seseorang yang tengah dekat dengannya. Dia bercerita tentang ke bimbangannya kepada nama itu. entah kenapa setiap kali aku bertemu nurul nama itu selalu dibahas. Entah di kelas periode ataupun di parkiran. Iya, aku dan nurul suka pulang bareng, secara kami pulang bareng sodara yang sama seangkatannya. SMA mereka pun sebelahan dengan SMPku.
Semula aku acuh perihal ceritanya. Tapi,  Lama kelamaan jenuh mendengar namanya. risih, secara itu bukan urusanku. Kenapa  diperdengarkan? Aku menghindar, tidak ingin mendengar tapi ada saja kejadian yang membuatku mendengar perihal nama itu.

Kini aku SMA. Tepatnya kelas 1 akhir, aku sedang mencari seseorang di facebook, tapi aku lupa nama tengahnya. Jadi, aku hanya mengetik nama depan dan nama belakangnya. Aku mencari dia karena disekolah sedang gempar akan kepindahannya ke sekolah lain.  dia merupaka vokalis andalan di sekolah dan ternyata dia pernah pacaran dengan temanku. aku kepo. Aku kepo karena lupa wajahnya. Aku search facebook namanya disana dalam 1 layar muncul 5 nama. Tapi, tidak ada satupun nama vokalis yang aku cari. Tapi, disana ada satu akun yang menarik perhatian. Dia memakai kaos warna biru muda. Segernya. Dalam hati aku bilang

" duh itu biru! Lucunya. Gantengnyaaaa" .

Aku klik akunnya, disana muncul bionya tanggal lahirnya dan tahunya sama denganku tapi kita beda bulan saja. Aku kaget.

"lho, ini kok tanggalnya sama? Waah.. " dalam hati aku ucapkan

" ini cuman kebetulan, banyak yang kayak dia, bukan cuman dia aja."

Setelah itu aku mulai cari akun teman sekolahku itu yangbelum ketemu. Dan akhirnya aku ketemu akunnya dia setelah 2 tampilan layar facebook. Daan aku merasa lega telah menemukannya. Hari berganti hari, bahkan bulan.  namun aku tidak mampu menahan hati, hati ingin melihat dia. Iya dia si baju biru. Aku klik nama teman ku tadi. Iya aku klik pakai namanya temanku  karena aku lupa siapa nama si baju biru itu. Aku hanya memperhatikan tanggal lahir dan bajunya. tidak namanya. Aku klik dan ketemu, tapi sekarang dia pakai baju warna hitam. Seiring berjalannya waktu aku jadi semakin sering buka akunnya. Aku buka tapi tidak pernah buka foto dll nya. Hanya info di luarnya saja. Hingga akhirnya aku lelah,lelah jadi pengagumnya. Aku bilang sama Allah "ya Allah aku lelah. Aku mau sama orang ini. orang ini siapa? Ah semoga aku bisa pacaran sama dia. Eh engggak ding. Aku gamau pacaran. Semoga kami jodoh. Nikah aamiin" ucapku, ucap doaku.
Setelah ber doa itu, aku sudah tidak pernah otak-atik facebook untuk beberapa waktu. Selang beberapa bulan. Aku kepo akun itu lagi. Iya, aku si biru itu. Aku klik, kaliini aku beranikan, buka foto-fotonya. Disana aku kaget. Aku keringat dingin aku deg-degan. Aku melihat wajahnya di loreng, bajunya hijau seperti seorang taruna. Seperti seorang calon polisi/tentara. Langsung aku jantungan aku deg-degan teringat dengan doaku tentangnya dimasa lalu, aku ingin jodoh sama dia. Aku berfikir "bagaimana jika jadi nyata? Allah kan pasti ngabulin doa hambanya. Aku takut yakali sama polisi?"

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang