4. The Hunter

1.9K 318 44
                                    

Terlihat sebuah bangunan yang berdiri kokoh di tenggara kota Budapest, Hungaria. Bangunan tersebut adalah sebuah akademi yang mengajarkan untuk menjadi seorang Hunter. Guren Alrovc adalah pemimpin di akademi yang terkenal sadis dan berdarah dingin. Ia seorang pria berperawakan tinggi dengan wajah tampan campuran Rusia-Korea. Jeon Jungkook adalah nama Korea dari Guren, karena ia memang dilahirkan di tanah kelahiran Ayahnya.

Saat ini ia tengah berkumpul dengan regu di ruangan khusus, regu itu diberi nama "Lunatic".

"Dengarkan baik-baik. Semalam, ada seseorang dari pulau Misa datang ke akademi. Melaporkan bahwa seorang anak di desa mereka telah hilang. Mereka menyimpulkan bahwa werewolf adalah dalangnya." Ia meneliti setiap wajah dari anak buahnya, "Kalian tahu apa yang harus kalian lakukan, bukan?"

Ketiga pria di depannya mengulas senyum yang lebih tepat disebut menyeringai. Setelah mengatakan itu, Guren pergi meninggalkan 3 orang pria yang ditugasi untuk menangkap para werewolf.

"Aku sudah tak sabar memburu para bedebah itu!" Seru seorang pria bersurai pirang sambil menyiapkan anak panahnya.

"Hey, ini keterlaluan! Dia hanya mengirim kita bertiga? Bagaimana jika para siluman itu berjumlah lebih dari satu?" Pria berperawakan paling pendek diantara mereka bertiga berdecih tak suka, "Tch! Aku tak yakin kita akan kembali hidup-hidup."

"Mikael, kita sudah terlatih dan kita adalah anggota terbaik di akademi. Jadi, kurasa merekalah yang akan lenyap dari muka bumi ini." Pria yang berumur lebih tua diantara mereka menyeringai dengan percaya diri bahwa mereka akan menangkap para werewolf itu.

"Lebih baik kalian menyiapkan senjata kalian. Kita akan berangkat 1 jam lagi." Ucap pria yang sudah selesai menyiapkan busur panah dan tak lupa ia melumuri ujung anak panah tersebut dengan racun yang ia racik sendiri.

"Hey, Agust! Karena kau sudah selesai mengemas senjatamu, lebih baik kau siapkan pesawat untuk pergi kesana." Ucap pria yang paling tua itu pada pria yang baru saja akan membuka pintu.

"Kau selalu saja merepotkanku, Richard." Pria bernama Agust D itu keluar dengan menenteng busur panah di tangan kirinya.

"Aku akan mengambil Mello," pria yang paling pendek itu mengikuti Agust D keluar dari ruangan khusus yang biasa digunakan untuk memberikan misi penting seperti kasus yang akan mereka tangani, "sebaiknya kau segera menyiapkan senapanmu, Richard."

"Sebelum kalian berdua selesai, aku sudah siap dengan senapanku untuk berjaga-jaga, Mikael." ia berdecih pelan, "tch! Dan orang waras mana yang memberi nama Mello pada katana-nya (pedang)."

Mikaela hanya memutar bola matanya, "Aku hanya menghormati orang yang memberikan katana itu padaku, Richard."

Sebelum benar-benar pergi, ia berkata sangat pelan, "Sangat disayangkan ia telah mati."

Pintu itu kemudia tertutup rapat, menyisakan Richard seorang diri di ruangan itu. Ia memejamkan matanya, bayangan itu terus saja menghantuinya.

"Richard! Sudah ku bilang, jauhi air!"

"Aku hanya ingin membuktikan teorimu itu."

Splash

"Tolong aku!"

Richard tersenyum bodoh mengingat kesalahan fatalnya di masa lalu, sedikit menyesali karena ia tak percaya pada seseorang di masa lalunya. Beruntung saat itu seseorang berhasil menyelamatkannya.

====

"Kenapa sayap ini sangat beraaaaat?" Baekhyun mendudukan dirinya sambil bersandar di sebuah pohon yang cukup besar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMPERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang