Friends?

599 66 12
                                    

Chan mengusap pelan tengkuknya yang tidak gatal. Senyuman samar-samar terlihat menghiasi wajah tampannya.

Di depannya, berdiri Son Chaeyoung, teman yang ia kenal sejak Taman Kanak-Kanak. Karena rumah mereka berdekatan, mereka selalu pulang bersama.

"Udahan? Nggak mau ketemu hyung-hyung kamu yang lain?" Chaeyoung membenarkan posisi tas di pundaknya seraya tersenyum, tanpa bermaksud memamerkan lesung pipi yang menghiasi pipi kanannya.

Semakin lama Chaeyoung tersenyum, semakin memanas pipi Chan. Ia meyakinkan dirinya sendiri dengan berbagai pemikiran irasional -seperti bahwa ia terkena demam karena pulang kehujanan kemarin sepulang sekolah.

"Nggak, yuk langsung? Atau mau kemana dulu?" Diam-diam, Chan berdoa supaya Chaeyoung memilih opsi kedua. Tentu, tujuannya supaya mereka berdua tidak langsung pulang, melainkan menghabiskan waktu bersama dulu.

Chaeyoung mengecek saku bajunya. Chan tau Chaeyoung akan mengajaknya langsung pulang setelah Chaeyoung mengangkat kepalanya dari saku bajunya sambil tersenyum kecut.

"Aku yang traktir." Chan memasang raut wajah sebal. Padahal, ia tidak akan mengeluh sekali pun harus menghabiskan satu minggu uang jajannya hanya untuk mentraktir Chaeyoung es krim strawberry kesukaannya. Membeli es krim sepulang sekolah seperti menjadi rutinitas mereka.

Dan mentraktir Chaeyoung sudah seperti menjadi rutinitas Chan.

Chaeyoung tersenyum lebar lalu menepuk pelan kedua pipi Chan, "Emang cuma Lee Chan yang paling ngerti Son Chaeyoung."

Sebenarnya hal ini sudah sering Chaeyoung lakukan, tapi entah mengapa, belakangan ini, Chan merasa aneh saat Chaeyoung melakukan hal-hal kecil seperti ini. Kali ini, ia merasa melewatkan satu degupan di hatinya.

Dan Chaeyoung bukannya tak merasa aneh dengan sikap canggung Chan yang tak biasa. Sebenarnya, saat menepuk pipi Chan barusan, telapak tangan Chaeyoung menjadi dingin seketika.

"Y-ya udah ayo deh?"

Mereka berjalan berdampingan. Sepanjang perjalanan, Chan tak berhenti bercerita tentang hyung-hyungnya yang mengusili dia pada jam istirahat. Chaeyoung tampak mendengarkan.

Namun siapa yang tau bahwa sebenarnya ia hanya terfokus pada tangan Chan yang melenggang bebas di sisi badannya.

Belakangan ini Chaeyoung lebih sering memerhatikan tangan Chan dan ingin menggandengnya saat berjalan dari pada mendengarkan celotehan Chan.

Sesampainya di stan es krim langganan mereka berdua di dekat taman sekolah, Chan langsung memesan satu es krim strawberry dan satu es krim mint tanpa bertanya pada Chaeyoung dahulu. Ia sudah hafal benar selera Chaeyoung.

Chan menyodorkan satu scoop es krim strawberry ke Chaeyoung yang sedang duduk di ayunan, lalu beralih ke belakang Chaeyoung untuk perlahan mendorong Chaeyoung di ayunan sambil menikmati es krim mint miliknya.

Keduanya diam. Tenggelam dalam pikiran masing-masing. Mereka sudah tau bahwa ada sesuatu di antara mereka. Tapi mereka terlalu takut untuk mengakuinya.

Ya! ; Dino ㅡ Chaeyoung.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang