"Aku? Jadi duta shampoo lain? Hahaha!" ringtone HP Anin berbunyi. Anin melihatnya. "Telepon dari Nyem!" Anin mengangkat telepon.
"Ahn... Anin, tolong kesini... Benda keras itu...!"
"Benda keras?! Jangan jangan yang kau maksud adalah..."
"Ahn! Sakit! Ahn! Jangan terlalu keras!"
"Sepertinya Nyem mengalami pelecehan seksual! Aku harus segera kesana!"Setengah jam kemudian...
"Nyem! Aku sudah sampai! Bagaimana keadaanmu?!"
"Aku... baik baik saja, Nin..." Nyem tersenyum.
"Eh?! Tapi kau baru dilecehkan, kan?! Bagaimana bisa?!"
"Dilecehkan? Apa maksudmu Nin?"
"Tadi kan ada benda besar memasukimu?" Anin kebingungan.
"Ah? Oh. Tadi aku berusaha memakai sepatu ini tapi kakiku tidak bisa masuk..."
"Aku kira kamu dilecehkan..."Anin pun membuatkan kopi untuk Nyem yang sudah diberikan sianida dengan dosis yang super tinggi. Nyem pun meminumnya dengan hati senang tanpa tahu apa yang ada didalamnya. Lalu Nyem pun pingsan dengan wajah bahagia.
Bersambung