Bab 5

171 21 3
                                    

"Hoaaam...." Nadia baru bangun dari tidurnya.

Deg!

"Mamiiiih aku telaaat...." Nadia berteriak sekeras kerasnya.

"Kamu dibangunin susah banget." Kata Tante Rein acuh.

"Ihh mamih jahad, Nadia gamau sekolah ah, bolos aja." Nadia langsung ngambek.

"Ga ada acara bolos. Kalo kamu bolos uang jajan mamih potong sebulan!"

"Tapi mih ini dah telat, sekarang udah jam setengah 7, belum lagi perjalanan nya."

"Ga ada tapi tapian atau ga jajan sebulan."

"Yaudah." Nadia langsung pergi ke kamar mandi dengan kesal.

"Pak Har, anter ia, ngebut ya pak, udah telat." Kata nadia pada pak Har, Nadia waktu kecil dipanggil ia.

"Baik neng."

"Wah mati. Gerbang udah ditutup." Nadia ngedumel sendiri, ia tak menyadari kalo sebelah nya ada Daffa.

"Nadia? Kamu telat?"

"Ya menurut mata lo?!" Jawab Nadia ke Daffa dengan ketus.

"Ya gue kan nanya, ya gausah ketus gitu kali."

"Ih diem lo, gausah atur gue sih." Nadia lagi lagi menjawab dengan ketus.

"Hm. Yaudah." Daffa meninggalkan nadia dan langsung ke Ruang guru untuk ijin. Ternyata Nadia membuntutinya.

"Daffa tunggu, lo jalannya cepet amat seeh... Pegel neeh kaki gue"

"siapa yg suruh buntutin gw?" Suara dingin itu menghentikan langkah Nadia.

"Yaudah sanah pergi duluan."

"Hm, dikit dikit ngambek, yaudah ayo biar bareng aja ke ruang gurunya."

Di ruang guru~
"Kenapa kalian telat?!"

"M.. M.. Maaf pak tadi macet banget." Nadia menjawab Pak Boni dengan gugup.

"Maaf pak tadi ban sepeda saya meletus, jadi saya titipkan ke bengkel dan saya jalan pak."

"Hm. Tanda tangan. Untuk Nadia point 5 dan Daffa point 10 karena sudah terlambat 2x. Silakan masuk kelas."

"Baik pak terimakasih." ucapku dan Daffa berbarengan.

Bab 5 selesai🍭 lagi bikin bab 6 nya niih😀 maaf ya kalo kurang panjang atau gimana😊, vote yang banyak ya nanti aku panjangin lagi ceritanyaa😁, comment juga kalo aku banyak kurang😃. Makasih yang mau baca crita gaje ku😘

Nadia❤Daffa

Nada~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang