Little Things - 1

15 6 0
                                    

"Cinta itu susah dimengerti dan gak semudah itu untuk diucapkan"
--

Pemilik mobil Mazda berwarna hitam tersebut melajukan mobilnya dengan kencang saat pintu gerbang sekolah SMA Myra Jaya hendak menutup.

Satpam yang hendak menutup gerbang tersebutpun dengan langkah terbirit-birit kembali melebarkan gerbang tersebut dan membiarkan sang pemilik memasuki area sekolah.

"Astaga,sudah berapa kali kamu telat To?,kamu buat saja jantungan tiap hari" teriak Pak Maman atau satpam sekolah tersebut kepada sang pemilik mobil yang setiap harinya membuat dirinya jantungan.

Sang pemilik mobil pun keluar dan menampakkan senyum tipisnya kepada Pak Maman, "Du..duh pak saya kok bisa buat jantungan bapak sih? Atau emang bapak terpesona sama saya?" Ucapnya sambil berlalu menenteng tas hitam dibahu kanannya.

Pak Maman yang menyaksikan ucapan Tito sang pemilik mobil tersebut hanya bisa tertawa kecil sambil menyaksikan punggung tegap tersebut berlalu meninggalkan dirinya yang sedang menutup gerbang sekolah.

Tito berjalan pelan dengan wibawanya yang tak pernah ditinggalkan,berbeda dengan murid lainnya yang sibuk berlari menuju kelasnya ataupun sibuk meminta izin kepada guru piket unruk diperbolehkan masuk kedalam kelas.

Tingkah Tito yang selalu saja bersikap dingin,santai dan tak peduli ternyata menjadi ciri khas tersediri dan membuat kaum hawa disekitarnya menggigit jari saat melihatnya.

"TITOOK", Tito menoleh kebelakang dan dilihatnya pemilik suara cempreng yang selalu menampakkan diri didepannya setiap harinya, Yap pemilik suara tersebut adalah Dion, disusul oleh sahabat lainnya dibelakang yakni Sean dan Jojo,sahabat yang selalu menemaninya sejak 2 tahun yang lalu.

Dion,Sean dan Jojo menghampiri Tito yang berjalan dengan Slow motion disaat siswa lain panik untuk masuk kedalam kelas "Tok,lo gak bosen terlamat mulu?" Tanya Dion saat Tito mulai menyampingkan tasnya menjadi bertengger di kedua bahunya. "Gak" ucap Tito dengan singkat,padat dan yang pasti cukup jelas.

Akhirnya merekapun sampai didepan kelas mereka. Saat Jojo membuka pintu kelas,suasana langsung berubah menjadi hening dan mencekam. "Ngapain diem lo pada?" Jelas Sean dengan herannya. "Kampret lo,gue kirain juga Pak Tedy udah syok gua!" Ucap salah satu anggota kelas sambil melemparkan gulungan kertas dan berhasil mendarat dimuka Sean yang masih memasang muka cool.

"Kurang ajar lo,muka gue yang mahal perawatan ini lo nimpuk pakek kertas bekas,AWAS LO RIAN!" Teriak Sean sambil mencoba mengejar Ryan untuk membalas dendam.

Tito berjalan menuju kursi yang selalu ia tempati setiap harinya,bagi Tito sekolah adalah hal yang membosankan jadi ia lebih memilih duduk di bangku paling belakang juga menghindari para fansnya yang selalu histeris saat dirinya memasuki kelas

"TITOK!!.." Teriak Dion saat Tito mulai menghempaskan kepalanya di atas meja dan menjadikan tangannya sebagai bantal. "Hm",jawab Tito yang mulai memejamkan matanya,Dion yang kesal pun menarik-narik lengan baju Tito menirukan suara layaknya seorang cewek manja "IH TITOK MAH,TITOK IH..TITOK JAHAT..SEKARANG TITOK UDAH ADA YANG BARU KITA PUTUS... TITOK!"

Tito yang diganggupun merasa jengkel dengan Dion lalu mengangkat kepalanya untuk melihat Dion lalu melepaskan tangannya yang masih menarik-narik lengan baju Tito. "Apa?" Tanya Tito saat Dion mulai memasang muka layaknya baby face "Ihh...liat Pr fisika Tito",ucap Dion dan langsung dibalas dengan Tito yang sedang mengambil buku tugasnya dari dalam tas dan menyerahkannya kepada Dion.

Dionpun langsung mengambil buku tersebut dan segera menyalinnya.Jojo yang dari tadi hanya diam menyaksikan sahabatnya berbuat tingkah laku yang aneh pun hanya mampu menggelangkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

Jojo memperhatikan Tito yang sibuk dengan dunia mimpinya pun membangunkan Tito sambil bertanya kepadanya "To,Lo gak capek terlambat?" dan dibalas oleh gelengan dari Tito. "Lo itu jangan terlambat mulu ntar dapet jodohnya terlambat",jelas jojo sambil memakan permen lolipop dimulutnya, Dion pun langsung membalas "Jodoh gak akan lari" Jelasnya kepada Tito.

"Ye..kalo jodoh gak akan kemana trus kapan lo bakalan buka hati lo lagi,kalo bukan sekarang to?" Ucap Jojo kepada Tito yang sibuk mengeluatkan handphonenya. "Kan bisa aja nanti" Jawab Tito dengan santainya

"Jodoh itu datang kalo lo buka hati lo dan belajar buat mencintai orang lain", Jojo yang mulai putus asa dengan sifat sahabatnya yang selalu tak peduli dengan urusan wanita

"Cinta itu susah untuk dimengerti dan gak semudah itu untuk diucapkan"Jelas Tito kepada Jojo dan sukses membuat sahabatnya tersebut melongo bingung 'bagaimana Tito bisa menjadi seorang puitis?'

-Votementnya👍-

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang