Akira Shouichi's present.
A SasuNaru fanfiction, dengan segala keterbatasan Kira dalam menulis.
Naruto milik Sasuke, titik. Dan Itachi punya Kira. 😋🔫 /disantet Om Kishi.
Alur maju mundur syantik.
Flashback muncul tanpa peringatan, berhati-hatilah.
.
Koukai
(Penyesalan)Naruto © Masashi Kishimoto.
~oOo~
Di sebuah ruangan di lantai teratas sebuah gedung perkantoran, seorang pria muda memejamkan matanya, menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi yang diduduki. Tubuhnya terasa lelah, pikirannya penat. Ingin sekali dia melarikan diri dan menemui seseorang yang berarti baginya, ingin membagi semua apa yang dia rasakan. Seseorang yang selalu mendengarkan setiap keluh kesahnya, dan memberikan warna di hidupnya yang membosankan, tapi agenda dan berkas-berkas bertumpuk di hadapannya membelenggunya, merantainya dengan erat hingga bernapaspun rasanya susah payah.Tangan seputih porselen yang awalnya di atas pegangan kursi beralih meremat kemeja dongker yang dikenakannya, perutnya melilit, perih. Dia baru ingat tadi pagi dia lupa sarapan karena harus berangkat pagi-pagi untuk rapat, dan diapun melewatkan makan siangnya. Pria itu menghela napas berat, yakin pemuda favoritnya akan marah jika tahu kalau dia mengacaukan dan mengabaikan pola makannya. Dia bahkan tidak ingat apa kemarin perutnya terisi makanan atau tidak selain kafein.
Kekasih manisnya akan mengomel dan terus mengoceh soal bagaimana pentingnya menjaga pola makan dan hidup sehat —yang pasti akan pria muda ini abaikan dengan sepenuh hati—
"Kau harus menjaga pola makanmu, Teme. Jangan hanya karena berkas, laporan, meeting, survey lapangan, bertemu klient, dan tetek bengeknya kau mengabaikan kesehatanmu sendiri. Kalau kau nge-drop dan sakit, kau sendiri yang repot dan merugi."
Hingga membuatkannya bekal dengan dalih daya tahan tubuhnya tidak akan cepat drop meski dia sering mengforsir tenaga, pikiran, dan waktunya untuk pekerjaan kantor —yang bahkan tidak pernah dia makan. Pria bermarga Uchiha itu sungguh merindukan dobe-nya, sangat, dan juga—
.
.
Brakk!
Sebuah kotak makan teronggok mengenaskan di tempat sampah. Isinya berantakan dan berhamburan tak layak makan seakan kerja keras untuk memasak dan menyajikannya bukanlah perkara besar. Melainkan hanya kesia-siaan belaka.
Sepasang netra biru menatap nanar tangan pucat yang telah membuang hasil usahanya sepanjang pagi. Dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Tapi tetap saja hatinya terasa diremat menyakitkan.
"Sudah aku bilang, jangan pernah datang ke kantor, apalagi membawa hal tak berguna seperti ini. Dasar tidak tahu diri."
Nada datar penuh bisa beracun itu sebanding dengan onyx dingin yang menatap benci pemuda pirang yang menegang kaku karena kata-katanya.
"A-aku hanya tidak ingin kau telat makan, Te— Sasuke..."
"Ck. Apa pedulimu? Keluar dari ruanganku sekarang juga, atau kau akan tahu akibatnya!"
Sasuke menghempaskan tubuhnya keras di kursi kuasanya setelah pemuda yang dibencinya itu keluar dari ruang kerjanya. Rusak sudah moodnya hari ini. Tidak cukupkah mantan sahabatnya itu merusak harinya di rumah?
.
.
—teramat menyesal.
Dia sepenuhnya sadar bahwa waktu tidak bisa diulang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koukai
Short StoryPenyesalan pasti selalu datang terlambat. Tapi bagaimana usaha seseorang untuk menebusnya, dan menjadikannya lebih berharga. A SasuNaru Fanfiction. Yaoi for sure. Slow Update! Cover by google.