Hong Jisoo tak habis pikir, semenjak Mingyu masuk ke dalam geng milik Seungcheol kelakuannya makin aneh-aneh, bukannya keren melainkan absurd dimatanya.
Yatuhan, yang benar saja selera adik kandungnya kini turun drastis. Ia mengubah role modelnya dari Alex Turner menjadi Choi Seungcheol. Dia tahu Mingyu bodoh, but hey this doesn't make sense.
Kalau ia jadi Alex Turner pastinya akan bersyukur sekali tidak punya fans ababil macam Mingyu.
Dasar anak labil, besit Jisoo.
Kali ini kelakuannya tidak kalah merepotkan, adik kandungnya bahkan suka pulang jam 3 pagi dengan alasan ketiduran di rumah temannya, belajar kelompok lah, padahal ia tidak bodoh untuk mengetahui kalau pemuda kelebihan kalsium itu habis balap motor di jalanan.
Selama kegiatan sekolah Mingyu tidak terganggu, Jisoo tidak masalah. Dia tidak pernah mengatur hidup Mingyu apalagi hobinya. Toh, adiknya itu bertanggung jawab. Ia tetap berangkat sekolah, dan selalu dapat nilai bagus di setiap mata pelajaran.
Namun, tetap saja nasib Mingyu ada di tangannya.
Ia bisa mati kalau sampai orangtuanya di London tahu apa yang anak bungsu kesayangan mereka lakukan akhir-akhir ini.
Yah, memang orangtua mereka membebaskan jam main anaknya sampai tengah malam, akan tetapi mereka tidak suka jika anaknya keluyuran di tempat asing.
Walaupun Jisoo dan Mingyu adalah anak laki laki, bagi mereka anak anaknya hanyalah toddler yang butuh dilindungi 24 jam.
Sebagai anak pertama sudah tugas Jisoo menjaga Mingyu jika terjadi apa-apa. Jisoo harus bersikap tegas sekarang. Setidaknya sampai bulan februari setelah orangtua mereka menginjakan kaki ke Seoul.
Ting tong
Ting tong
Jisoo melirik jarum jam dinding, menunjukan pukul 12 malam.
tumben adiknya pulang cepat?
Dia menghentikan kegiatannya mengetik laptop, berdiri membuka pintu apartmentnya.
kreet
Ia terkejut melihat penampilan adiknya yang acak-acakan tengah memapah seseorang yang lunglai. Temannya yang satunya lagi membantunya memapah orang itu di sebelah kiri.
"Jisoo hyung, bantu aku" pemuda bertubuh lebih tinggi bernama Wen Junhui— terlihat panik.
Hanya anak itu yang baik baik saja tanpa luka di tubuhnya.
Dengan cepat, Jisoo membantu mereka bertiga masuk membawanya ke sofa besar di ruang tengah.
"teman kalian, he's alright? Oh, tunggu disini"
Jisoo berlari ke dapur dan mengambil grocery bag biru dari laci. Lalu, membuka ... Ia membuka kotak obat di lemari atas dan mengambil beberapa strip obat.
"apa yang terjadi?"
"what a loser, mereka tidak menerima kekalahan" ujar anak yang bernama Jun.
"berkelahi?"
"cerita yang panjang" Jun duduk memainkan ponselnya menghubungi seseorang.
Mingyu diam saja menahan nyeri sakit ditubuhnya.
Jisoo meletakan air putih dan kotak obat di meja, berjongkok untuk melihat wajah pemuda yang di papah mereka. Mata Jisoo membulat mengetahui siapa pemuda itu.
"Se-seungcheol?"
Seungcheol hanya bisa meringis, matanya terpejam menahan kesakitan. Ia bisa melihat darah mengalir disana, bekas darah kental tercetak di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangsta Boy || CheolSoo
Fanfiction"Orang orang bilang kamu gak pantes buat aku"