My True Serendipity

34 2 2
                                    

Serendipity. Sebenarnya aku tidak tahu apa makna di balik kata ini. So I googled it. Finding something good without looking for it. Itu kalimat yang muncul paling atas dalam mesin pencarian google, dan pikiranku langsung tertuju pada 'seseorang'. Kebetulan? Anugrah? Atau keajaiban?

Aku selalu berpikir bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita memang sudah digariskan oleh Sang Maha Kuasa. I'm totally have no doubt that serendipity is a part of destiny. Dan bicara tentang 'seseorang' itu, aku memanggilnya 'bapak'. Dia adalah cinta pertamaku, orang yang selalu menempatkanku di urutan teratas skala prioritasnya. Dia sangat galak, begitu caranya mendidikku. Tiada seharipun aku lewatkan tanpa merindukannya, walaupun aku tahu kami sudah tak mungkin bisa bersama lagi - setidaknya untuk saat ini.

Bapak meninggal beberapa bulan yang lalu karena penyakit liver. Sering aku berharap semoga ia kembali agar aku bisa mengucapkan kata-kata yang belum pernah aku ungkapkan - walaupun aku sangat ingin dan melakukan hal-hal yang berguna untuknya, seperti membuat dia bangga. Padahal seharusnya aq bersyukur, Tuhan telah melahirkanku menjadi anak 'bapak', orang yang selama 20 tahun lebih tak pernah absen menjadi ayah yang luar biasa untuk anak biasa sepertiku, walaupun aku tak pernah memintanya. Tuhan tahu bahwa aku membutuhkan 'bapak' dalam hidup walaupun tak sepanjang aku hidup di dunia ini.

Bapak is my true serendiptyA gift I never asked before. A miracle I can never deny.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 03, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My True SerendipityWhere stories live. Discover now