Gerbang atau Anjing

394 52 56
                                    

Jung Wooseok sang penjaga mengerinyit menatap lotus di kolamnya berubah warna dari pink peach ke hitam. Kolam ini terletak di dekat gerbang langit kelima, tempat para malaikat bernaung.

Sang malaikat menatap lotus-lotusnya tak suka saat bunga-bunga itu terus memekat semakin dekat gerbang. Dia tahu ada sesuatu di gerbangnya,  sangat tahu.

"mau apa kemari?", Wooseok berdiri tegap di depan sesosok makhluk Tuhan lain yang berparas indah.

Sosok yang sedang menunduk berjongkok itu mendongak dan menatap takjub pada malaikat termuda di langit kelima. Sayap besar yang tertekuk dipunggung,  tubuh tinggi dan wajah tampannya menambah keindahan paras sang malaikat. Berdiri sambil mengibaskan tangannya yang baru saja menyentuh air kolam,  senyumnya mengembang saat Wooseok menatapnya tak suka. Ditatap benci kok seneng.

"hey Wooseokii kenapa menatapku begitu? tidak suka aku kemari? aku masih bagian langit ini", sosok itu berjalan hendak menghampiri Wooseok.

"kau sudah bukan malaikat Go Shinwon! jangan seenaknya menyebut namaku dengan mulut iblismu! berhenti mendekatiku atau kubuat kau bukan hanya kehilangan sayapmu", Wooseok menyentakkan tangannya kearah pohon untuk mengertak Shinwon dan berhasil. Sosok itu memilih diam dengan jarak aman.

"kasar sekali, padahal sayapku masih setengah malaikat", sosok bernama Shinwon itu mengembangkan sayapnya yang berwarna abu-abu. Mengulum senyum kecil saat Wooseok menatapnya datar.

"bangga dengan sayap kotor itu?", Wooseok ikut mengembangkan sayap putihnya yang bercahaya dan membentang dari ujung langit ke langit yang lain. Jangan pernah membayangkan sayap malaikat hanya terbentang dalam hitungan meter. Kamu tidak akan pernah bisa membayangkan sebesar dan semegah apa mereka.

"tidak ada yang lebih baik dari sayapmu wahai malaikat penjaga", Shinwon menaruh tangannya di dada dan membungkuk seolah menghormat. Tapi semua orang tahu secongkak apa sosok itu.

"apa maumu?", Wooseok melipat sayapnya muak.

"aku? aku hanya ingin udara segar,  aroma dibawah benar-benar menyesakkan", Shinwon menatap sekelilingnya yang dilewati awan-awan mungil seukuran bantal. Saat Shinwon menyentuhnya, awan-awan itu melebur menjadi uap. Menimbulkan decakan sebal Shinwon, seingatnya dulu awan-awan itu tetap dengan bentuknya dan terasa sejuk saat disentuh. Semuanya tak lagi sama, tubuhnya tak lagi sama.

"kembali kemari setelah dijatuhkan, sangat tidak tahu malu", Wooseok menghalau beberapa awan yang akan mendekat kearah Shinwon. Tak ingin benda-benda itu menghilang dan membuat tandus langitnya.

"berbaik hatilah sedikit, kamu ini malaikat tapi mulutnya pedas sekali", Shinwon terlihat merengut.

"lagipula gerbang itu sangat payah, mereka tidak bisa mencium mana angel dan mana fallen angel. Mereka membiarkanku masuk saat kukembangkan sayapku", Shinwon terkekeh senang saat mengingat bagaimana caranya masuk masih sama seperti saat dia masih jadi malaikat.

"itu gerbang langit,  bukan anjing penjaga neraka. bahkan cara bicaramu sudah sama seperti mereka", Wooseok berjengit saat udara disekitarnya memanas setelah apa yang diucapkannya.

"tidak bisakah kamu berhenti bicara seolah aku ini iblis jahat yang tidak pernah punya hubungan apapun denganmu?"

Wooseok berusaha mengontrol udara disekitar langitnya agar tidak disadari malaikat lain. Entah kenapa dia tak ingin malaikat lain tahu kalau Go Shinwon yng telah dijatuhkan ke alam bawah kembali ke langit. Masalahnya tidak lagi sekedar menyuruhnya pergi,  tapi akan merembet ke sidang antara petinggi 3 dimensi. Itu adalah situasi paling menyebalkan saat melihat salah satu sosok yang dulunya hanya tunduk pada Tuhan harus menundukkan kepalanya didepan semua petinggi untuk mengakui kesalahannya jika tidak ingin dirubah menjadi abu.

alive or fallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang